"hah?!"

668 37 0
                                    


~Happy Reading~


Ditengah keasikan mereka berdua Rin dan Sae, ada Isagi yang menghampiri mereka dengan tiba tiba. Saking tak tahan Isagi menaruh curiga kepada merek, akhirnya ia memilih untuk menanyakannya langsung.

Tak ada perbincangan terlebih dahulu, hanya ada kediam-an melihat Isagi tiba tiba join diantara mereka berdua. Isagi duduk dengan santainya tanpa memedulikan Rin dan Sae menatap dirinya.

Keheningan terpecahkan.

"Gua boleh nanya ga?" Tanya Isagi.

"Hm?" Sekilas Rin dan Sae saling menatap.

"Boleh aja si. Emang mau tanya apaan?" Sahut Rin dengan wajah yang datar.

"Kalian ini temenan kan ya?........" Isagi kembali bertanya.

"Maksud lu nanya gitu?" Sae hanya terdiam daritadi dan cuma Rin yang menyahut.

"... Soalnya lu berdua keliatan melebihi temen. Gua ngerasa aneh, masa iya cowo ma cowo, jadi buat ngepastiin gua nanya kalian berdua" Ujar Isagi.

"Eum...... Gimana ya ngasi taunya....." Sae mengalihkan wajahnya sembari menggaruk tengkuk lehernya walau tak terasa gatal.

Punggung tangannya yang berada dimeja diketuk oleh jari telunjuk Rin. Menarik tangan Sae dan mendekatkan wajahnya agar dapat membisik Sae.
"Kita jujur aja kali, ya? Gapapa kan, sayang?" Napasnya sedikit ia hembuskan tepat didekat telinga Sae.

"Emang gapapa Rin? Kalau nanti dia jijik gimana..... Kalau kita dijauhin gimana dong...." Lirih Sae.

Entah apa yang mereka bisikkan cuman berdua saja, tetapi kecurigaan Isagi semakin meningkat terus menerus.
Tatapan sinis dan kedua tangan yang dilipat membuat dirinya semakin panas.

Setelah kian Rin nan Sae berbisik, mereka melepaskannya. "Iya, gua sama Sae—"
Percakapannya dipotong oleh Isagi.

"Temenan?—" Ujar Isagi.

"Pacaran, ichi." Sahut Sae lalu mengangkat tangan Rin yang berada dikantungnya dan digenggam dengan erat.

".......HAH?"

"GUA GA SALAH DENGER? LU BERDUA COWO, SADAR WOI!"

"Emang kenapa? Kamu baru ngeliat cowo sama cowo pacaran? Pikir ichi, sekolah kita full dengan murid cowo. Gaada cewe." Sae mengkerutkan keningnya.

"Tau nih, otak lu dimana si yoichi? Masa cuman nyurigain kita, banyak noh murid yang lain kek kita. Contohnya Nagi ma reo."
Rin menatap sinis Isagi, tak terima jika cuma dirinya dan Sae dicurigai.

"Iya, ampun bang iya... Jangan ngomel lagi bang plis bang. Gua kan cuman nanya baik baik, jangan diterusin ke-ceramah gitu napa" Isagi reflek minta maaf sembari mengepalkan kedua tangannya.

"Ck. Tapi lu seriusan gatau banyak murid gay juga? Aneh." Rin menumpu kan dagunya dibahu Sae dengan tangan yang melikat dipinggang Sae. Dengan perlahan posisinya berubah menjadi memangku Sae.

Isagi menggeleng. "Gua ga pernah tau, karena gua ngeliatnya pada normal normal aja, kecuali lu berdua terang terangan gay"

"Itu mah cuman luarnya doang yang normal, ichi, aslinya mah ngga. Ada yang perilaku sama pacarnya itu cuek cuekan padahal aslinya bucin, kek chigiri ama kuni noh" Sae tertawa kecil.

"Iya. Kalau kita mah sedunia tau kita pacaran mah boleh boleh aja, biar orang orang pada tau kalau Sae punya gua.
Iya ga, sayang?" Mendengar Rin berbicara seperti itu, keningnya dijitak sedikit kuat oleh Sae. Sae menyembunyikan wajahnya dibalik punggung tangannya.

"Kalau mau bucin jangan didepan gua anying, sana pergi kalau mau bucin berdua anjj" -Isagi

"Kalau iri sih bilang aja, awokawok. Pergi sono cari pacar, jangan jomblo ga tau arah gitu AHAHAHA, NTAR GUA BANTU CARI"
-Rin

"Rin! Jangan gitu, nanti dia tambah iri kalau kamu gitu , Ahaha!. Maap ichii, aku ga maksud ngetawain, tapi… ini bener bener lucu....Hehe.. Semangat ya nyari pacar"
-Sae

"SETAN LU PADA TEMEN SI ALAN NTOT.

"Ga bersyukur banget si dibantu nyariin pacar" -Rin

"YA KALO PACARNYA COWO GUA GA MAU. GUA MASI NORMAL ANJENK"

"pffft. AAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

~TBC~

Mls nulis.

See u.

Why you look jealous? ||Rinsae!||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang