tak suka.

714 44 7
                                    


~Happy Reading~


Rin sungguh tak nyaman, ia mempercepat makannya agar ia pergi dari anak itu. Rin tak tahan dikacangin seperti ini, rasanya emosi, kesal. Dan walaupun Sae meminta Rin menunggunya, ia tetap akan beranjak dahulu daripada Sae.

~~

"Sae, gua duluan"

Sae terbelalak karena Rin sangat cepat makan "Ehh, tungguin bentar" Kini ia mencoba untuk menghabiskannya dengan cepat juga, tetapi pilihan Rin masih teguh.

"Sorry Sae, gua sibuk. Gua duluan" Rin pergi meninggalkan Sae tanpa menatap matanya sekali pun.

"Kasian ditinggalinn haha" -Dou

"Jan gitu ege, Sae kalo marah serem" -Kai

"Ck, udah ah. Cepetin makan lu pada, istirahat udah mau selesai" Bohong, masih ada 25 menit sebelum masuk.

"hm?? Oke.." -Kai,Dou

»

Sedangkan posisi Rin sekarang tiduran ditaman sekolah sembari ia melipat tangannya kebelakang kepalanya. Baru saja ketika ia ingin menutup matanya, seseorang memanggil namanya dari lantai dua atas gedung sekolah.

"RINN!!" Teriaknya. Namun untung saja posisi taman sekarang tak ada seseorang kecuali Rin dan Sae.

"Ck," decaknya dan menatap kearah suara tersebut "APAAN? KALO MAU BICARA SINI TURUN". Sae yang mendengarnya pun turun dengan terburu buru dengan senyuman yang terukir dipipinya.

'baru juga mau tidur, tapi ga tega.' Batin Rin.

"Haloo" Sapa Sae dan kemudian duduk disamping Rin yang berbaring.

"Ya. Ngapain kesini?" Tanya nya dengan mata yang tertutup.

"Gapapa, bosen aja, soalnya masih ada
20 menitan jam pelajaran masuk" Sae menghela nafas bosan. "Oh" jawab Rin dengan nada yang terdengar sedikit kasar.

"Kamu sendiri ngapain disini?"

"Mau lanjutin tidur gua yang tadi sebelum istirahat"

"Yaudah bobo aja sana, hirauin aku aja"

"Hm? Kenapa?"

"Nggaa, tadi kan aku yang bangunin bangun kamu"

"Oh" ketus.Sesuai dengan permintaan Sae, Rin pun tertidur tanpa memedulikan apapun termasuk Sae. Ada satu kalimat yang sempat Sae ucapkan, tetapi Rin tlah tertidur.

"Ne.. Rin, gua—" Hitam. Rin tertidur sebelum selesai mendengar Sae berbicara hingga selesai.

.

Suara bel masuk membuat Rin terbangun dari tidurnya. Lagi dan lagi ia mendapati Sae, tetapi kini Sae tertidur juga didekatnya sembari berbalik arah ke-Rin dengan tangan terlipat dibawah kepalanya.
Rin mendekat kepada Sae dan mencoba untuk membangunkannya.

"Sae, bangun, udah masuk jam pelajaran"

Suara itu berhasil membuat Sae juga terbangun. Sae duduk dari baringnya dan berbalik kearah Rin. Sebuah ajakan terlontar dikepala Sae, ia tau bahwa ajakannya ini tak pantas ditiru, tetapi Sae belum pernah merasakannya.

"mh...Rin...., ayo bolos aja."

"Hah?"

"Bolos"

"Lu ini keliatan anak baik baik, aslinya berandalan ya?"

"Ndasmu!" Ketusnya.

"Terus? Kok mau bolos?"

"Males. 1 mata pelajaran aja Rinn"

"Hadeh... Untung cantik" Rin menghela nafas panjang.

Terukir kembali senyuman dipipi Sae. Cantik, imut. Wajah Rin memerah ketika dirinya disenyumi oleh Sae. "Rin, kamu sakit? Wajahmu merah" Tangannya menyentuh dahi Rin sehingga Rin salah tingkah.

"G-gua ga sakit" Rin menepis tangan Sae dengan sedikit kuat.

'hm? Tangan gua ditepis nih?' Kini Rin ditatap tajam oleh Sae.

"Jangan peduliin gua, lanjut tidur aja sana"  Pinta Rin.

"Ga, ga ngantuk. Kamu aja yang tidur"

"Gua ud—" kalimat terputus ketika ia lagi dan lagi melihat teman Sae beranjak kepada mereka. Kaiser dan Shidou.

"Sae, gua.. mau ke wc" dan lagi. Ia berbohong karena malas menanggapi teman Sae. Atau bisa saja Rin malas menanggapi seseorang yang suka mengganggu waktunya bersama orang yang dia cintai.

"Aku mau ik—"

"Oi Sae, tumbenan bolos?" -Dou

"Tau tu, biasanya juga ga mau diajak bolos, sekarang kok mau bolos?"

'Lagi? Mau bilang kalau gua cuman mau sama Rin, tapi.... Gengsi gila gua.' Ingin memperdekat dirinya dengan Rin tapi dua orang ini mengganggu bagi Sae.

"Eum...ya"

Sae beranjak jauh dari mereka dan mengikuti Rin pergi. Kai dan Ido sempat heran karena Sae terlihat marah, hingga mereka menatap satu sama lain dan mengatakan "Kita ada salah ya?"

Tangan Sae langsung menangkap tangan Rin saat ditengah lorong yang sepi.
"Tadi aku mau ikut, tapi kamu malah pergi duluan ngga nungguin." Melas.

"Sorry, gua kirain lu mau sama temen lu, jadi gua tinggal"

"Kamu.....Marah,Rin?"

"Marah? Gua ngga sebocah itu gampang marah, Ahaha!" Rin tertawa geli.

"Soalnya kamu keliatan marah pas tadi temenku datang lagi"

"Ngga, gua ngga marah, Saee" Rin mengelus surai merah itu.

Tetiba senyuman Rin terhapus dan menatap kearah berlawanan.

'......gua ngga marah. Gua cuman ga suka ada yang deketin lu, soalnya lu mirip sama orang itu.' Batin Rin.

Sempat teringat masa lalunya dengan seseorang yang mirip Sae sebelum ia hilang ingatan akibat kecelakaan.

'Rin... Kenapa bisa lu semirip ini dengan dia?' Batin Sae.

~TBC~

Pamit turu, dadah

See u.

Why you look jealous? ||Rinsae!||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang