eps [ 2 ]

427 17 1
                                    

Seperti biasa Shannon akan pergi ke kediaman liendra di pagi buta.
Walau viola masih terlelap di kasur empuknya ia akan tetap berangkat ke sana dan memulai pekerjaan nya.
Dimulai dari mencuci mobil, memeriksa keadaan mobil sebelum ia gunakan bersama viola.
Semua ia periksa secara teliti dari mesin ban semuanya.
Tanpa shannon sadari ternyata liendra sedang menatapnya lalu menghampiri nya.  " kau sangat teliti dalam pekerjaan mu" ucap liendra mengejutkan Shannon. " terimah kasih sudah sangat menjaga anak saya" ucap nya lagi yg kini Shannon sudah menghadapnya.

" tuan terlalu sungkan, ini sudah kewajiban saya dalam pekerjaan saya untuk memeriksa segala nya demi keselamatan nona muda" ucap Shannon sambil menundukan kepala sebagai hormatnya pada ayah bosnya.

" siapa namamu dan berapa umurmu? " tanya liendra pada Shannon.

" Nama saya Shannon tuan, dan tahun ini saya sudah memasuki umur 25thn tuan" jawab Shannon masih dengan posisi menunduk.

" kau masih sangat muda, baiklah saya percayakan viola padamu shan" ucap liendra pada Shannon.
Shannon terkejut atas panggilan dari ayah bosnya itu, panggilan itu mengingatkan nya pada orangtuanya.

" saya akan menjaga Nona muda dengan nyawa saya tuan" ucap Shannon pada liendra.
Liendra pun berjalan masuk ke dalam untuk bersiap siap ke kantor.
Entah mengapa ia menyukai sikap anak itu dan juga merasa tak khawatir jika anaknya bersamanya.
Bahkan sempat ia berfikir jika Shannon pria mungkin ia akan menjodohkan putrinya pada Shannon. Namun ia akan menerima siapa pun orang yg akan di kenalkan nanti oleh putrinya.

***

Kini terlihat viola baru selesai dengan sesi mandinya.
Ia mulai mengeringkan rambutnya dan setelah kering ia pun berjalan menuju lemarinya yg tinggi dan besar.  Lalu memilih baju yg ajan ia gunakan, ia mulai memakai pakainan dalamnya setelah itu mengambil dras berwarna merah namun tiba tiba.

Ceklek! Pintu tiba tiba terbuka.

Pov Shannon.

Aku baru saja selesai memeriksa mobil seperti biasanya.
Namun tiba tiba aku di buat kaget oleh tuan liendra yg tiba tiba ada di belakangku.  Tuan liendra sempat mengajaku berbicara dan setelah itu dia pun kembali masuk ke dalam.
Tak lama setelah kepergian tuan liendra seorang pengantar paket datang, ia menghampiriku dan memberikan sebuah paket. " permisi ini pesanannya atas nama bu viola auliendra " ucapnya padaku.

" baik terima kasih" ucapku menerima paket Itu.
Aku pun berjalan masuk ke dalam rumah besar ini, Di dalam begitu banyak barang mewah di mulai dari lemari dan isinya lalu vas bunga yg besar, lukisan yg berjejer di dinding Dan tak lupa foto keluarga liendra.
Para pelayan terlihat sibuk membersikan istana ini dengan pekerjaan mereka yg berbeda beda.
Bahkan di beberapa dari mereka menyapaku dan aku pun menyapa mereka dengan tersenyum.
Aku pun menaiki tangga yg menuju ke kamar viola dan tak lama aku pun sampai di depan kamarnya.
Kamarnya masih terdengar sunyi dan aku pun langsung membuka pintunya karna takut menggangu viola yg masih tidur.  Ceklek setelah pintu kubuka mataku membulat sempurna karna melihat penampakan di depanku Deg!  dengan cepat aku langsung menutup pintu kamar itu kembali. Brak " sial, apa yg baru saja ku lihat, Aku melihat tubuh viola yg hanya memakai pakaian dalam, bentuk tubuhnya sangat sexy dan sempurna, Tidak!  Tidak!  Apa yg aku pikirkan, ya tuhan bagaimana nanti aku menghadapi viola" batinku dengan jantung berdebar kencang.
Kurasakan wajahku panas dan mungkin sudah ada warna merah di kedua sisi pipiku.

" Shannon!, masuk lah!" teriak viola dari dalam kamar. Dengan jantung yg masih berdebar kencang ku buka pintu itu kembali dengan gugup.
Aku tak berani menatapnya dan terus menunduk berjalan ke arahnya.
Oh tuhan apa aku harus begini seterusnya?,  aku sungguh tak mampu menatapnya lagi setelah kejadian tadi.
" maafkan saya sudah bertindak tidak sopan tadi, saya pikir nona muda masih tidur jadi saya tidak ingin mengganggu istirahat nona, mohon maafkan saya" ucapku meminta maaf, aku takut kejadian itu bisa membuatku di pecat.

" saya tidak terlalu memperhitukan hal itu, jadi tidak usah merasa bersalah. Lagi pula saya seorang model jadi hal seperti itu saya tidak akan terlalu memperhitukan nya padamu karna kau seorang wanita. Tapi jika tadi kau seorang pria mungkin kau tidak akan pernah melihat lagi karna dengan lancang membuka kamarku" ucap viola yg kini sedang sibuk merias diri di cermin. Aku bergidik ngeri Mendengar kalimat terakhir yg ia ucapkan.

" ini ada kiriman barang untuk nona" ucapku menyimpan barang itu di meja rias nya.
Ia hanya melirik barang itu tampa mengucapkan apa pun. " kalau begitu saya pamit dulu nona" ucapku undur diri karna tak mampu berada di kamar viola berlama lama. Entah mengapa setelah kejadian tadi bayangan tubuh viola selalu muncul di pikiranku.

Pov end.

Kini Shannon pun berjalan menuju pintu dan hendak keluar dari kamar viola namun tiba tiba. " tunggu!! " seketika langka Shannon berhenti Mendengar ucapan viola.
Ia berbalik dan melihat viola tengah berjalan ke arahnya dan mendekati Shannon sangat dekat.  " apa aku cantik? " ucap viola bertanya pada Shannon.  Shannon di buat semakin gugup oleh viola, jarak mereka hanya beberapa senti dan Shannon sangat bisa merasakan hembusan nafas viola.  " No-nona sangat cantik" jawab Shannon dengan gugup.
" apa aku menarik? " Lagi lagi viola bertanya. " sa-sangat menarik" jawab Shannon yg kini semakin gugup.
Shannon seketika menegang saat viola semakin mendekatkan Wajahnya pada wajah Shannon. 
Hal itu membuat Shannon memejamkan matanya rapat dan bisa ia rasakan tiupan di daun telingannya. " kalau begitu menikah denganku" bisik viola yg langsung membuat Shannon melebarkan matanya karna sangat kaget akan bisikan viola.  " a-apa? "tanya Shannon yg masih mencerna perkataan viola.  " kalau begitu menikah denganku" ulang viola semakin membuat Shannon melotot akan kalimat yg dia dengar.  " apa Nona bercanda" ucap Shannon tersenyum kaku. " Aku tidak bercanda, aku tau kalau kau menyukaiku dan memberikanmu 1 kesempatan untuk mendekatiku" ucap viola membuat Shannon semakin kaget akan perkataan viola.
"bagaimana dia bisa tau?" batin Shannon menatap viola tak percaya.
" baiklah kalau kau tidak-saya mau menikah dengan nona " ucap Shannon memotong ucapan viola.  Viola tersenyum lalu menatap Shannon.
" namun sebelum itu saya ingin bertanya, apa Nona memiliki perasaan terhadap saya? " ucap Shannon bertanya pada viola. Ia menatap wanita yg sudah lama ia cinta. " aku masih belum memiliki perasaan kepadamu dan 1hal yg harus kamu tau bahwa aku memberimu kesempatan karna aku sedang menghidari sebuah perjodohan. Aku tak ingin menikah dengan seorang pria jadi kita hanya saling menguntungkan di pernikahan ini. Aku tau ini terdengar konyol tapi jika kamu tidak mau juga tak apa, aku akan mencari wanita lain" jawab viola dan ya Shannon tak mungkin membiarkan viola bersama dengan wanita lain.  " baiklah saya akan menikah dengan nona" ucap Shannon sambil menatap viola dengan tegas.

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang