Eps [ 4 ]

325 12 2
                                    

Pov viola.

Setelah kepergian ayah aku pun pergi menuju lokasi syuting dan seperti biasa Shannon mengantarku.
Namun sendari tadi Shannon tak mengucapkan apa pun dan lebih sering melirikku. " apa kau tak ingin mengatakan sesuatu? " tanyaku pada Shannon. Ia sedikit tersentak kaget lalu menatapku lewat kaca spion mobil.  " tidak Nona, saya hanya senang bisa mendapatkan kesempatan untuk mendekati nona" jawabnya sambil tersenyum.
Entah mengapa ada rasa bersalah di hatiku karna sudah memanfaatkan nya.  Iya, aku mengajaknya menikah bukan sepenuhnya untuk memberikannya kesemparan untuk mendekatiku.  Tapi aku masih mencintai seseorang yg kini entah di mana. Aku masih menanti akan hadirnya tanpa kepastian.
Namanya Reyna Hermosa, iya dia seorang wanita dan benar aku seorang lesbian. Kami tak pernah mempublis hubungan kami termasuk orang tua kami namun suatu hari ia tiba tiba berubah dan menghilang entah kemana. Aku pun mencari tau dan mendapatkan kabar jika ia sudah menikah dan ikut bersama suaminya entah kemana. " nona kita sudah sampai" ucap Shannon menyadarkan ku dari lamunan. Aku pun mengangguk lalu turun dari mobil.
" mulai sekarang kau boleh memanggil namaku saja, sebentar lagi kita akan menikah jadi aku bukan lagi boss mu" ucapku padanya sebelum pergi meninggalkan nya. " Aku mengerti" jawabnya sambil tersenyum. Aku pun pergi memasuki ruang make up. Ia hanya bisa menjagaku dari jauh karna memang sudah ada penjaga di lokasi syuting jadi tak akan berbahaya. Aku pun syuting seperti biasanya dan waktu begitu tak terasa. Aku pun selesai syuting dan segera menghampiri Shannon namun ku lihat ia sedang mengobrol dengan seorang wanita dan juga ada anak kecil di sana.

PoV end.

Shannon seperti biasa akan menunggu viola hingga viola selesai syuting. Namun tiba tiba seseorang wanita yg sambil bergandengan dengan anak kecil datang menghampirinya. " shan! " panggil wanita itu. Shannon pun menoleh dan tersenyum menatap gadis itu.

" Hallo paman" sapa anak kecil itu yg memanggil Shannon dengan sebutan paman.

" suke, sudah berapa kali mama bilang jangan memanggil Shannon dengan sebutan paman, panggil dia kakak atau ounty mengerti" ucap wanita itu tegas pada anak kecil itu.

" kak jangan bersuara keras pada jagoan kecilku ini, biar saja dia memanggilku apa" ucap Shannon pada wanita itu lalu menggendong anak kecil itu.

" suke boleh memanggilku apa saja yg suke suka, apa suke sudah makan siang? " ucap Shannon pada anak kecil itu. Anak kecil itu pun tersenyum Senang di dalam gendongan Shannon.

" sudah dong paman, paman kapan aku di ajak main lagi, paman juga sudah lama tidak kerumah menemaniku untuk bermain" ucap shasuke. Iya nama anak laki laki itu adalah shasuke. Kenapa namanya shasuke karna ibunya suka dengan karakter shasuke di film naruto.

" Maaf ya, paman belum bisa menemani suke bermain karna paman banyak pekerjaan, paman janji saat paman ada waktu paman akan ajak suke bermain sepuasnya" ucap Shannon pada suke sambil tersenyum. Sementara ibu anak laki laki itu hanya menatap mereka malas.
Wanita itu bernama vera daranista.

" Shannon jangan terlalu memanjakan suke, Aku tidak mau dia jadi manja karna kamu memanjakanya" ucap vera pada Shannon.

" kak, suke masih sangat kecil jadi jangan terlalu keras juga padanya" ucap Shannon menatap vera sambil tersenyum.

" hah sudahlah, berbicara denganmu tak akan ada habisnya" ucap vera lelah berbicara dengan Shannon.

" gebetanmu sudah menuju kemari, suke ayo kita pergi" ucap vera saat melihat viola mulai mendekati mereka.

" papay paman" ucap suke melambai tangan pada Shannon.  Shannon pun membalasnya sambil tersenyum.

" mereka lagi?, sebenarnya siapa mereka, Shannon terlihat sangat akrab dengan mereka" batin viola yg kini sudah di samping Shannon.

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang