Eps [ 5 ]

234 14 0
                                    

Kini viola dan Shannon sedang berada di butik ternama untuk memilih guan pernikahan yg akan mereka gunakan. Viola pun mulai memilih guan dan mencobanya satu persatu. Semua gaun yg viola coba terlihat indah melekat di tubuhnya.
Shannon sampai tak berkedip melihat kecantikan viola yg memakai gaun pernikahan. Satu kata yg keluar dari mulut Shannon " wow" Shannon begitu terlena sampai sampai tak sadar jika viola sudah selesai. 

" Shannon kenapa melamun, ayo sudah waktunya kau mencoba beberapa gaun" ucap viola menyadarkan Shannon dari lamunanya.

" ah iya" ucap Shannon lalu mulai mencoba beberapa gaun. Saat Shannon keluar dengan gaun pernikahan nya viola sedikit tertegun melihat Shannon yg terlihat tampan dan cantik bersamaan. Bahkan beberapa pegawai yg berada di sama melihat Shannon dengan tatapan terpesona. Entahlah Shannon memang memiliki kharisma dengan dameg besar. Setelah selesai mencoba beberapa gaun mereka pun pulang dan istirahat. Kini viola sudah berada di kamarnya sambil memainkan ponselnya. terlihat di layar ponselnya ada sebuah foto dirinya dengan wanita lain, viola terlihat bahagia di dalam foto itu dengan senyum yg sangat manis.

" Ray kau di mana?, apa kau tau, Aku akan segera menikah Ray, menikah dengan seseorang yg tidak ku cintai.
Aku merindukanmu Ray, cepatlah kembali dan bawa aku bersamamu Ray " ucap viola sambil menatap foto yg ada di ponselnya. Tanpa viola sadari ternyata Shannon tengah berdiri di balik pintu kamarnya.
Shannon yg tengah membawa segelas jus pun ia serahkan pada seorang pelayan yg kebetulan lewat di dekatnya.
" tolong berikan viola" ucap Shannon lalu pergi dengan hati yg sesak. Entah mengapa hatinya sangat sakit saat tau viola mencintai seseorang entah siapa Itu. Air matanya mulai keluar membasahi pipinya. " sial, kenapa kau sangat lemah Shannon. kenapa hatimu sangat lemah, harus air matamu Shannon jangan lemah! " ucap Shannon menghapus air matanya dengan kasar.

" untuk apa aku menangis seperti ini, Dari awal memang viola tidak mencintaiku, harusnya aku tidak menangis tapi berjuang untuk mendapatkan hati viola agar mencintaiku dan melupakan orang itu" ucap Shannon bersemangat.

***

Singkat cerita mereka tiba di hari pernikahan mereka. viola tampak anggun dan cantik bak bidadari sementara Shannon terlihat tampan dan cantik secara bersamaan.
Para tamu undangan menatap mereka kagum karna mereka terlihat serasi, meski juga ada yg menatap mereka aneh, jijik atau sebagainya. demi terus menjalani kerja sama dengan keluarga liendra mereka pun dengan terpaksa memasang wajah munafik mereka.
Shannon telah berdiri menunggu viola di atas altar sana.  Terlihat viola mulai mendekati altar dengan memeluk lengan sang ayahnya ya itu liendra. Liendra terlihat tegas dan gagah dengan pakaiannya menghampiri Shannon yg sudah berdiri di altar pernikahan depan sana.  Viola dan liendra mulai menaiki tangga dan berhadapan dengan Shannon. Seketika Shannon di serangan dengar rasa gugup saat viola terlihat sangat cantik dengan guan pernikahan nya yg melekat di tubuh jenjangnya.

" dengan rasa percaya aku serahkan putriku viola auliendra kepadamu.
Jaga putriku seperti aku menjaganya sampai kini dia besar. Berjanjilah kau akan menjaganya dengan nyawahmu, mencintainya dan menyayanginya sepenuh hati mu!" ucap liendra dengan tegas pada Shannon.

Shannon pun memejamkan matanya lalu meyakinkan hatinya dengan tegas lalu menatap liendra dengan tegas.

" saya berjanji! " jawab Shannon mantap dengan tegas dan lantang.

Setelah menyerahkan putri satu satunya pada Shannon liendra pun turun dari altar dan menghampiri istrinya yg sudah menangis haru akan pernikahan anaknya.
Ia tak menyangka jika anaknya akan menikah seperti ini, Sementara dia juga tidak bisa melarang anaknya jika anaknya sendiri sudah meminta jalan Itu. Aulia pun memeluk liendra suaminya masih dengan keadaan menangis.

Sementara di depan sana di atas altar pernikahan sudah pastur di antara Shannon dan viola.
Pastur pun mulai membaca janji pernikahan yg akan di ucapkan oleh kedua mempelai secara bersamaan.
Setelah selesai mengucapkan janji pastur akan mempersilahkan kedua mempelai untuk saling berciuman sebagai tanda jika mereka sudah resmi menjadi suami istri.

" kedua mempelai silahkan berciuman dan setelah itu kalian resmi menjadi suami istri" ucap pastur pada kedua mempelai di hadapannya.

Seketika rona mereh menyebar di kedua pipi Shannon. Ia merasa malu jika harus mencium viola di hadapan semua tamu.
Karna Shannon tak juga bertindak viola pun mengambil langka pertama.
Viola mulai meraih tengkuk Shannon lalu mendekatkan Wajahnya pada wajah Shannon dengan sedikit menjinjit karna Shannon lebih tinggi darinya. Dan Cup!  bibir mereka sudah saling menempel. Karna viola sudah mengambil lengkah pertama Shannon pun mengambil lengkah kedua dengan meraih pinggang ramping viola lalu melumat bibir viola. Bibir itu terasa manis dan Shannon seakan menginginkan nya lebih dalam namun viola segera melerai aksi ciuman mereka dengan mendorong tubuh Shannon dengan lembut. Semua orang menyaksikan keromantisan mereka kecuali suke, suke tidak melihatnya karna kedua matanya di tutup oleh kedua tangan vera.

" kita akan lanjutkan nanti" ucap viola setelah melepaskan Ciuman mereka.

Shannon lagi lagi di serang rasa malu karna terbawa pesona viola.

***

Acara pernikahan pun selesai dan kini viola dan Shannon sedang berada di hotel yg sudah di sediahkan oleh liendra.  Shannon duduk di soffa karna merasa sangat lelah, baru ia rasakan dirinya sangat kelelahan.
Sementara viola sedang mandi membersikan dirinya.

Pov viola.

Setelah acara pernikahan kami pun di bawa ke hotel yg sudah ayah pesan.
Aku segera masuk ke kamar mandi untuk membersikan diriku, hari ini sungguh sangat melelahkan.
Saat di atas altar pernikahan Shannon menciumku sangat dalam, hampir aku mendesah di depan para tamu undangan maka dari itu aku pun menyelesaikan sesi Ciuman itu.
Tapi kalau di pikir pikir rasa bibirnya lumayan juga. Aku tersenyum sambil menyentuh bibirku mengingat saat Shannon melumat bibirku dengan lembut.
Aku pun selesai mandi dan keluar dengan jubah mandi yg sudah di sediakan oleh hotel.
Kulihat Shannon masih duduk di soffa sambil menyender. " Shannon, Aku sudah selesai, kau juga pergilah mandi" ucapku namun tak ada balasan dari Shannon.

Aku pun pergi menghampiri nya dan ternyata ia sudah tidur di soffa.
Dia tidur dengan posisi duduk dengan masih menggunakan gaunnya.
Aku pun membantunya dengan membaringkannya di soffa karna aku tak bisa mengangkatnya ke kasur.
Lalu ku ambilkan selimut dan bantal agar dia bisa tidur lebih nyaman.

Malam ini harusnya malam pertama bagi pasangan yg baru menikah namun berbeda dengan diriku dan Shannon.
Entah suatu hari aku bisa menerimanya atau tidak karna aku masih mencintai orang lain.
Kadang saat melihat sikap lembut Shannon membuatku merasa bersalah karna belum bisa membalas perasaannya.

Setelah membantu Shannon Aku pun segera ke kasur untuk istirahat.
Aku masih memakai jubah mandi hotel tanpa dalaman karna memang aku terbiasa tidur tanpa dalaman.

Pov end

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang