Eps [ 11 ]

160 11 2
                                    

Pov Shannon.

Setelah mengantar kak Vera aku pun langsung kembali ke rumah.

Setibaku di halaman rumah, kulihat ada mobil Honda merah terparkir di depan rumah.

Mobil beberapa hari yg lalu kulihat dan ku ikuti.

Tanpa berlama lama aku pun masuk ke dalam rumah dan mendapati viola tengah duduk di soffa sambil menonton TV.

Aku pun menghampiri viola, aku sungguh merindukan nya.

" kamu sudah kembali, kenapa tidak memintaku untuk menjemput mu?, kamu juga tidak mengabari ku" ucapku dan viola langsung menoleh ke arahku.

Kulihat dia tampak terkejut, dengan kedatangan ku yg tiba tiba.

" iya, pekerjaan ku baru selesai, aku mendapatkan tawaran di Bali dan baru kembali hari ini" jawabnya entah itu benar atau bohong.

" sayang, ayo makan malam, aku sudah masak makanan kesukaan kamu loh" teriak seseorang dari dapur walau tidak terlalu keras namun masih bisa di dengar viola dan Shannon yg berada di ruang tamu.

Aku terkejut mendengar suara seorang wanita di dapur sana.

Jujur hatiku kembali sakit mendengar wanita itu memanggil vio dengan sebutan sayang, aku saja yg sebagai istrinya tidak pernah memanggil dengan sebutan sayang.

Kulihat viola menundukkan kepalanya, entah dia merasa takut atau apa aku tidak tau, dia hanya diam tanpa ingin menjelaskan apa pun.

" sayang, kenapa tid-eh ada tamu ternyata" ujar wanita itu lagi yg kini sudah keluar dari dapur dan melihatku berdiri di hadapan vio.

Kulihat dia berjalan mendekati kamu lalu berdiri tepat di samping vio.

Aku hanya diam menanti penjelasan yg jelas jelas sudah ku tau kebersamaan mereka.

" kenalkan dia Rayna, temanku dari SMP sampai sekarang, Rayna kenalkan dia Shannon, dia juga tinggal di sini" ucap viola memecahkan keheningan.

" Shannon"

" Rayna Maharani"

Kami saling berjabat tangan, dan jabatan kami mengerat tak ingin kalah, dia dulu yg menjabat tanganku begitu erat sambil menatapku dengan tatapan kebencian.

" ayo, makanan sudah siap, nanti keburu dingin" ucap wanita itu lagi dan di angguki oleh viola.

" kamu masuk dulu saja, aku masih ada yg ingin kubicarakan dengan Shannon" jawab viola sambil tersenyum sangat manis pada wanita itu.

Lagi lagi hatiku tersayat akan kebersamaan mereka.

Kulihat wanita itu seolah tersenyum remeh kepadaku dan kubalas dengan wajah datarku.

Wanita itu pun kembali kedapur menyisakan aku dan viola yg kini sudah duduk di soffa.

" mulai malam ini Rayna akan tinggal di sini karna aku yg memintanya, dia juga asisten ku sekarang karna yuna mendadak berhenti karna ada masalah pribadi" ucap viola sambil menatapku.

Aku tersenyum simpul mendengar ucapan nya.

" apa kamu keberatan?" Tanyanya sambil menatapku.

" aku tidak berhak untuk menentang keputusan mu, jika itu sudah kamu putuskan apa masih harus minta pendapat ku" jawabku sambil tersenyum simpul.

" lakukan apa pun yg kamu inginkan, ini rumahmu, bukan rumahku" sambung ku sambil menatapnya menahan rasa sakit di dadaku yg kini sesak hingga membuatku kesusahan untuk bernafas.

Vio kembali diam, aku pun berdiri dari duduk ku untuk menuju kamar.

" ayo makan malam bersama" ucapnya sambil ikut berdiri dari duduknya.

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang