Eps [ 6 ]

264 12 2
                                    

Pov Shannon.

Aku terbangun di sebuah soffa panjang, tubuhku di selimuti dan juga ada sebuah bantal di bawah kepalaku.
Aku ingat bahwa aku ketiduran di soffa dan sudah pasti viola yg menyelimutiku.
Kulihat dia masih tidur di kasur, Aku pun bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
Aku tidak butuh waktu lama untuk membersikhan badanku, Cukup 10 Aku pun selesai mandi.
Kuraih jubah mandi yg sudah di sediahkan oleh hotel lalu memakainya. Setelah itu aku pun keluar dan kulihat viola sudah bangun.

" selamat pagi" sapaku sambil berjalan menuju lemari di mana pakaian kami sudah di siapkan.

" pagi " jawabnya dengan suara khas tidurnya, suaranya sangat seksi di telingaku.

Aku pun mengambil pakaian ku dan mulai memakainya. Namun saat aku mulai memakai kameja putihku. Deg!. tubuhku menegang saat kurasakan sebuah tangan meraba punggung ku lalu turun ke pinggangku, setelah itu tubuhku semakin menegang saat kurasakan hebusan lembut angin di daun telingaku.

" sudah selesai" ucap viola dari belakangku.

Lalu dia pergi meninggalkan ku dengan jantung yg sudah berolahraga.

Kulihat kancing bajuku sudah terpasang semua.

" dia membantuku atau sengaja menggodaku" ucapku dengan wajah yg sudah panas.

Kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus.

Setelah 30 menit viola pun keluar dari kamar mandi.

" Mau sarapan apa biar ku pasangan?" tanyaku pada viola.

" terserahmu saja" jawabnya sambil mengerikan rambutnya.

Aku pun tak bertanya lagi dan mulai memesan makanan.

Setelah itu tiba tiba sebuah pesan masuk dalam ponselku.

Kak vera

Kak Vera

[ Bagaimana malam pertamamu?]

Anda

[ Apanya yg bagaimana? ]

Kak vera
[ jangan pura pura polos, kamu tau maksudku ]

Anda
[ Kami tidak melakukan apa apa tadi malam]

Kak vera
[ jangan bohong ]

Anda
[ untuk apa aku berbohong ]

Kak vera
[ baik lah aku percaya ]

Anda
[ Kamu mengirimku pesan pagi pagi begini hanya untuk menanyai hal ini kak ]

Kak vera
[ jagoanmu sedang marah dan tak ingin pergi ke sekolah. Katanya dia ingin menelfonmu]

Anda
[ marah kenapa?, apa kakak menjahilinya lagi]

Kak vera
[ bukan aku yg membuatnya marah, tapi dirimu sendiri yg membuatnya marah]

Anda
[ aku? ]

Kak vera
[ bicaralah sendiri]

Triiing!  Triiing! Dering telfon.

" Ha-halo suke?" Ucapku setelah mengangkat telfon.

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang