eps [ 3 ]

334 13 1
                                    

Sementara itu di negara lain terlihat pria paruh baya sedang menikmati secangkir teh hijau.
Lalu seorang pria masuk ke rungannya lalu membungkuk hormat.
    
  ( terjemahan b. Jepang ke b. indo)

" tuan memanggil saya? " ucap pria itu pada pria paruh baya yg sedang duduk di soffa.

" bagaimana tentang bocah nakal itu" ucap pria itu bertanya.

" soal nona besar himaru kami sempat kehilangan jejak beberapa bulan yg lalu, namun kami menemukan jejak Nona besar himaru kembali tadi malam. Kini nona besar himaru masih di Indonesia dan berada di kediaman tuan liendra, Nona besar himaru bekerja di sana sebagai supir plus bodyguard nya Nona viola auliendra, putri tuan liendra. Nona besar seperti sedang mendekati putri tuan liendra" ucap pria itu panjang lebar.
Pria paruh baya itu tersenyum miring mendengar ucapan pria tadi yg bertugas untuk melacak keberadaan sang putrinya. " baiklah, kau bisa kembali" ucap pria paruh baya itu menyuruh bawahannya kembali bekerja. Pria itu pun keluar dari ruangan majikannya. Pria paruh baya itu tak lain dan tak salah adalah tuan besar himaru. Ayah Shannon himaru yg kini sedang berada di jepang. Karna memang perusahaan pusat himaru berada di jepang.
Himaru mengambil ponselnya di balik saku jasnya dan menelfon seseorang.

Di indonesia.

Terlihat liendra sedang memijat pertengahan antara kedua alisnya.
Ia tampak pusing dengan kedua wanita yg kini sedang duduk di hadapannya. Di samping nya juga sudah ada Aulia istrinya. Ia juga tampang terkejut menatap kedua wanita yg ada di hadapan mereka.

Lima menit yg lalu.

Terlihat viola dan Shannon juga kedua orang tua viola alias liendra dan aulia sedang duduk di ruang keluarga.  Mereka berkumpul karna permintaan viola yg katanya ingin mengatakan sesuatu entah apa itu.
" kau ingin mengatakan apa viola sampai sampai juga memanggil Shannon ke sini? " tanya liendra bingung pada putrinya.

" ayah, Aku akan langsung pada intinya. Aku akan menikah dengan Shannon, dia pasanganku selama ini dan kami sudah berpacaran selama 5bln" ucap viola membuat semua nya terkejut bukan main. Bahkan Shannon saja di buat kaget apa lagi kedua orang tuanya.

" a-apa? " batik Shannon tak percaya akan ucapan viola tadi.

" apa kau bercanda! "ucap liendra dengan suara keras dan langsung berdiri dari duduknya.

" aku tidak bercanda dan kami memang berpasangan dan saling mencintai" ucap viola yg kini menautkan jemarinya ke jemari Shannon. Shannon hanya diam tak berucap satu pata pun, ia masih mencerna semua perkataan viola dan tingkah lakunya.

" viola jangan membuang waktu kami dengan candaan mu yg tidak lucu ini" kini aulia yg angkat suara.

" ibu aku tidak bercanda, jika kalian tak percaya aku akan buktikan pada kalian" ucap viola dengan tatapan seriusnya. Ia pun berbalik menghadap Shannon dan cup! Viola mengecup bibir tipis shannon.
Sementara shannon tampak menegang dengan mata terbelalak kaget Deg! . Walau sebenarnya viola hanya mengecup sudut bibir Shannon namun terlihat seperti orang yg sedang berciuman oleh kedua orang tuanya. Baik liendra atau aulia pun semakin terkejut oleh kelakuan anaknya itu. Bahkan kini liendra tampak pusing hingga memijat kepalanya. Namun tiba tiba ponsel liendra berdering dan dengan malas ia mengambil ponselnya dari saku celananya. Tampak ia mengenyitkan kening saat melihat layar ponselnya.
Entah siapa yg menelfon dan ia pun berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan menjauh dari ruang keluarga. Setelah itu baru ia angkat telfon itu.

Percakapan di telfon.

" Hallo?"

" Hallo tuan liendra, bagaimana kabarmu? " ucap penelfon di sebrang sana.

" saya baik, bagaimana dengan tuan himaru sendiri?, dan entah apa yg membuat tuan tiba tiba menghubungi saya? " ucap liendra di buat bingung oleh himaru. Ia masih pusing dengan putrinya sekarang himaru menelfonnya lagi.

" hahaha, saya sekarang sangat baik.
Kau tau bocah nakal ku ternyata selama ini bersembunyi di lingkungan mu, apa kau tau Itu? " Mendengar itu liendra semakin di buat bingung.

" maksud tuan himaru adalah putri tuan himaru?" tanyanya bingung.

" iya, selama ini dia menjadi supir plus bodyguard viola putrimu itu" Mendengar itu liendra tampak kaget.

" jadi Shannon putri tuan himaru! " ucap liendra semakin terkejut.

" hahahah, benar, dia tuan putriku, anakmu sungguh beruntung bisa di layani langsung oleh putriku" liendra tampak berkeringat dingin mendengar ucapan himaru, ia bergidik ngeri mengetahui asal usil Shannon.

" maaf tuan himaru saya tidak bermaksud untuk memperkejakan Shannon dengan pekerjaan rendah itu saya akan-tuan liendra tak usah merasa bersalah seperti itu, saya tau bocah nakal itu telah menyembunyikan jati dirinya karna tak ingin kami menemukannya. Namun bukan hal itu yg ingin saya bicarakan, kita telah sepakat untuk menjodohkan mereka namun sempat tertunda karna ulah bocah itu. Namun sekarang misi kita untuk mempersatukan mereka, tuan liendra tau kan maksud saya" ucap himaru dari sebrang sana memotong ucapan liendra.

" sepertinya mereka memang sudah di takdirkan untuk bersama karna baru saja viola memberi tau saya bahwa dia ingin menikah dengan Shannon putri tuan himaru" ucap liendra sambil tersenyum.

" hahahaha ada bagusnya bocah itu kabur. Baiklah tuan liendra saya serahkan semuanya pada anda, saya akan kirim semua persiapannya Dan mohon tuan liendra tak menolahnya, saya sangat ingin hadir namun Shannon pasti tak akan menyukainya jadi tolong jaga putri saya"

" tuan himaru tak perlu khawatir, saya akan menjaga nona Shannon seperti putri saya sendiri" ucap liendra.

" baiklah kalau begitu saya matikan telfonnya dulu"

Tut!  Tut!  Tut!  Telfon pun terputus.

Liendra pun kembali ke ruang keluarga dan masih ada istrinya dan putrinya juga Shannon. Ia pun kembali duduk di samping aulia dan menatap kedua wanita muda itu. " baiklah, ayah restui hubungan kalian, ayah akan siapkan semuanya dan tulis orang yg ingin kalian undang, lalu mulai lah memilih guan pernikahan yg ingin kalian gunakan. " ucap liendra membuat keduanya kaget bukan main.

" apa!, ayah setuju dengan pernikahan ini, bukannya tadi dia sangat terlihat marah" batin viola menatap heran pada ayahnya.

" tuan liendra setuju dengan pernikahan ini?,  sepertinya ada sesuatu hingga membuatnya setuju dengan pernikahan ini, entah siapa yg menelfon tadi hingga bisa membuat tuan liendra patuh" batin Shannon menatap liendra menyelidiki.

" Kamu yakin dengan keputusan Kamu ini?" ucap aulia bertanya pada sang suami.

" iya, setelah ku pikir pikir Shannon juga anak yg baik dan pintar, kita juga tak akan khawatir jika viola bersama Shannon, dan dia juga punya pendidikan yg tinggi jadi tak masalah jika mereka ingin bersama" jawab liendra menatap istrinya lalu kedua wanita muda yg di hadapannya.

" baiklah ayah sudah telat untuk ke kantor, kalian jangan lupa mengundang semua teman kalian ayah pergi dulu" ucap lagi liendra lalu mencium kening istri nya dan beranjak pergi meninggalkan ketiga wanita itu dengan muka tercengang.

Dia istrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang