Dibalik setiap penampilan mereka yang kita lihat, rupanya ada rahasia yang mereka sembunyikan. Kata suci sudah tidak cocok lagi digunakan, karena hal tabu rupanya mereka coba praktekan.
Apa yang kita lihat masih masih ditutupi. Setiap kebenaran masih berupa rahasia. Bukan hal suci mereka yang kita tunggu, melainkan hal tabu.
Pengakuan, Gracia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lebih dari sembilan tahun lamanya Gracia menjadi member aktif dalam sebuah idol group yang berpusat di Jakarta. Maka tidak aneh jika ia sendiri sudah memiliki penghasilan pribadi yang bisa ia pakai sesuka hati. Dari belanjan barang kebutuhan pribadi hingga beberapa barang tak penting menjadi keran dimana uang Gracia ia keluarkan selama ini.
Beberapa hari lagi, salah satu Adiknya, Ecen, akan segera berulang tahun yang ke 22. Sama hal nya seperti ditahun-tahun sebelumnya, Gracia selalu berusaha memberikan kado bagi Adik-adiknya dari uang hasil kerja keras nya selama ini. Terkadang dia akan memberikan kado tanpa sepengetahuan adiknya, namun tak jarang Gracia juga sering menanyakan lebih dulu hal atau benda apa yang adik-adiknya itu inginkan sebagai kado ulang tahun mereka.
---
Sudah menjadi hal yang lumrah bagi Gracia diantara pergi oleh Adiknya, Ecen, satu tahun belakangan. Apalagi semenjak adiknya itu memiliki mobil sendiri, status Ecen bisa dikatakan sedikit banyak berubah dari yang awalnya adik laki-laki kini terasa seperti supir pribadi bagi Gracia. Mau jam berapa pun Gracia akan pergi, Ecen hampir selalu segap siaga mengantar cici satu-satunya terserbut.
Berhubung sebentar lagi Ecen akan berulang tahun. Kali ini Gracia ingin memberikan sesuatu yang lebih istimewa untuk adiknya tersebut, mengingat di tahun ini juga adiknya telah berhasil menyelesaikan pendidikan diploma tiga (D3) nya.
"Cen mau dibeliin kado apa?" tanya Gracia membuka pembicaraan dari sisi kursi penumpang.
"Hmmm" Ecen diam sambil bergumam yang menandakan diri nya sedang berpikir. Dengan mata masih fokus dengan jalanan didepan, Ecen kemudian berkata "Bebas aja sih ci. Gimana cici aja" lanjutnya karena tidak menemukan jawaban perihal hal yang ia inginkan.
Tidak mendapat jawaban yang pasti dari Ecen. Gracia tak habis akal. Gracia punya ide yang ia rasa merupakan sesuatu yang pasti akan disukai oleh adiknya. Meskipun sempat ragu, tapi setelah memikirkannya cukup lama, akhirnya Gracia mantap untuk memberikan kado spesial yang pasti akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Ecen.
---
Masih ada waktu sekitar 10-15 menit lagi sebelum mereka sampai di tempat tujuan. Gracia yakin waktu tersebut sudah lebih dari cukup bagi nya memberikan sebuah kado istimewa bagi Ecen. Dengan detak jantung yang mulai berderup kencang, serta tangan yang tidak berhenti bergetar. Gracia mulai mendekatkan dan menempelkan tangannya ke paha Ecen. Lalu dengan perlahan tangan itu mulai bergerak menuju bagian tengah celana yang adik nya pakai.
Ecen yang masih fokus dengan jalanan, tidak menyadari apa yang akan cici nya lakukukan. Sampai suatu saat ia merasa terkejut namun paham dengan apa yang cici nya akan perbuat "Ciii serius?". Gracia tidak memberikan jawaban.