Apa yang kita lihat masih masih ditutupi. Setiap kebenaran masih berupa rahasia. Bukan hal suci mereka yang kita tunggu, melainkan hal tabu.
Pengakuan, Ella.
Suatu hari di tahun 2022. Untuk pertama kalinya semenjak idol group ini berdiri, akhirnya mereka berkesempatan untuk tampil di Bali. Sesuai dengan pepatah 'Sambil Menyelam, Minum Air', maka kesempatan ini pun digunakan juga untuk sebagian member sebagai momen liburan sebelum mereka kembali terbang ke Kota asal sore nanti.
Mendapatkan hotel yang dekat sekali dengan pantai tentu menjadi hal menyenangkan. Beruntung jadwal mereka tampil hari itu tidak bertepatan dengan masa libur panjang. Alhasil lokasi pantai yang hanya membutuhkan 20 menit berjalan sama sekali tidak ramai oleh pengunjung.
Mengetahui kabar tersebut, Ella dan Lyn sepakat untuk memilih pergi ke pantai. Berbeda dengan member lain yang cenderung memilih pergi berbelanja atau mencari makan, mengingat waktu yang mereka semua punya tidak banyak.
---
Layaknya manusia yang baru pertama kali melihat pantai secara langsung apalagi dikala sepi seperti sekarang. Raut antusiasme yang mereka tujukan tergambar jelas, khususnya Ella yang belum pernah ke Bali sebelumnya. Tak butuh waktu lama, selepas melihat hamparan pantai yang cantik nan sepi terserbut mereka berdua pun seketika mulai menikmati ke indahan pantai serta mengabadikan foto untuk kebutuhan media sosial masing-masing.
"Laaa, fotoin gw disini" pinta Lyn mulai berpose dengan background hamparan pantai pasir putih.
Ditengah-tengah sesi foto yang mereka lakukan. Ella yang sedang bertugas menjadi fotografer Lyn, entah kenapa mulai menunjukan raut muka yang berbeda. Raut muka yang awalnya menunjukan rasa antusias perlahan berubah menjadi raut tidak nyaman.
"Ciii . . ." panggil Ella pelan kepada Lyn yang sedang asik melihat hasil fotonya tadi.
Menjawab panggilan tersebut, Lyn pun merespon "Iya la, kenapa?" sambil memalingkan pandangannya dari layar handphone ke sosok Ella yang berada di depannya.
"Ci tau ga? aku kebelet pipis" ucap Ella yang menjadi jawaban dari perubahan raut wajahnya tersebut.
Mendegar hal itu, Lyn seketika merasa panik "Ih gimana dong? mana harus jalan dulu ke hotel nya" ujar Lyn. "Tahan bentar yaa sampe hotel bisa ga?" lanjutnya bertanya. Ia tahu tidak ada toilet ditempat seperti ini.
"Udh gatahan cii. Gimana ya???" Jawab Ella dengan suara bergetar. Posturnya yang semula biasa saja kini terlihat semakin merapatkan kedua paha sebagai tanda bahwa ia benar-benar sudah mulai mecapai batas nya.
Melihat kondisi Ella yang tidak memungkinkan menahan keinginan nya untuk pipis. Tanpa pikir panjang, ditengah kondisi tersebut Lyn memberikan idenya gila kepada Ella agar pipis di sekitar pantai saja berhubung tempat terserbut hanya diisi mereka berdua. "Yaudah pipis disini aja. Gada orang ini" seru Lyn setelah melihat aman tidak nya pantai dari keramaian.
"Ahh cici masa pipis disini" tolak Ella.
"Yaudah tahan sampe hotel" jawab Lyn ketus.
Tidak punya pilihan, Ella akhirnya menyetujui saran Lyn terserbut "Iya iya iyaa"
----
Dengan kondisi kantung kemih yang sudah mecapai batasnya. Ella segera berlari ke dalam sisi pantai yang rimbun dengan pepohonan diikuti oleh Lyn dibelakangnya. Disana ia langsung mencari tempat yang dirasa pas agar bisa segera pipis.
Dirasa tempat yang ia temukan cukup aman, Ella kemudian menurunkan celana pendek beserta cd nya yang berwana putih itu hingga batas paha dan bergegas jongkok karena sudah tidak tahan. Diatas tanah yang ditutupi dedaunan, samar-samar suara air seni yang keluar kemaluan Ella terdengar deras mengalir.
Sadar bahwa posisi pipis nya menghadap Lyn, Ella kemudian meminta Lyn untuk berbalik. "Ciii jangan ngadep sini dong." Pintanya dengan kondisi kemaluan yang masih mengeluarkan air seni dalam jumlah banyak.
"Ah elah ribet amat sih." jawab Lyn. "Gw juga punya laa" lanjutnya tetap diposisi yang sama, berdiri menghadap Ella yang masih berjongkok. Diposisinya kini ia dengan jelas dapat melihat kemaluan Ella yang putih bersih tersebut diantara kedua pahanya. Kemaluan itu memiliki bulu tipis dibagian atas dan tengah mengeluarkan air seni yang perlahan mulai reda.
-----
Cukup terkesima dengan apa yang dilihat nya, Lyn akhirnya tersadar ketika Ella memanggil. "Ciciiii" Panggil Ella. "Ini aku cebok nya gimana??" tanya nya masih berjongkok memikirkan harus menggunakan apa ia membersihkan kemaluannya itu.
Sambil menunjuk lautan dengan dongakan dagu, Lyn menjawab "Itu dibelakang air laut banyak tinggal ambil"
"Entar lengket cici, engga enak" Timpal Ella yang masih dalam posisi yang sama.
"Yaudah pake daun, itu disamping banyak wkwkwk" ejek Lyn sambil tertawa, menyadari lokasi mereka berdua yang dikelilingi oleh rimbun pohon dikiri dan kanan. "Lagian siapa suruh pipis tempat kaya gini"
Mendegar ejekan terserbut, Ella pun merespon dengan ketus "Ahh cici. Masa pake daun cii. Kaya aku bukan orang aja"
----
Meskipun sempat beberapa kali mengejek Ella. Tapi akhirnya Lyn menyerahkan beberapa lembar tisu yang ia bawa dari dari kantung celananya. Berbekal tisu yang tersebut, Ella kemudian mulai mengusap kelamin nya yang masih basah oleh air seni tadi dengan tisu yang diberikan oleh Lyn perlahan. Tak butuh waktu lama, Ella pun berdiri dari posisi jongkok tadi sambil menaikan kembali celana nya dari batas paha.
"Udh?" tanya Lyn memastikan.
Bukannya menjawab pertanyaan, Ella malah berkata "Ci enak tau pipis disini. Pemandangannya bagus hehehe"
Lyn tidak merespon. Ia membalikan badanya dan bergegas berjalan untuk kembali ke hotel.
"Ciiii" panggil Ella.
"Apalagi sih?" jawab Lyn.
"Foto in dulu ci" pinta Ella.
Donasi (buat beli makanan kucing) via link berikut:
https://tiptap.gg/@underarms_jpg
KAMU SEDANG MEMBACA
What you can't see
Cerita PendekDibalik setiap penampilan mereka yang kita lihat, rupanya ada rahasia yang mereka sembunyikan. Kata suci sudah tidak cocok lagi digunakan, karena hal tabu rupanya mereka coba praktekan.