1. Peraturan Rumah

1K 63 0
                                    

  T U J U A N





(Aespa × Nct dream)

Happy Reading
😊😊

  Sinar mentari pagi terlihat cukup cerah dalam menyambut hari ini. Memancarkan cahaya pada dunia dengan rimbunan pohon pohon serta rumput rumput dan juga tumbuhan lainnya yang masih meneteskan embun paginya.
Tak lupa juga suara kicauan burung burung yg seakan sangat bahagia dalam menyambut pagi hari.

Suasana yang begitu tenang dan asri terasa sangat damai dalam menghangatkan hati di pagi hari.
Tapi,.. tunggu dulu, sepertinya itu tidak berlaku bagi para penghuni salah satu rumah yg berada disudut keramaian kota ini.

"OH MY GOD!!"

Pekikan seorang gadis dari arah dapur saat itu berhasil mengundang atensi seisi rumah tuk berdatangan menghampirinya.

"Kenapa Rin?!"

"Rin ada apa?!"

"Apaan woyy?!"

Kathrina Isabella, alih alih menjawab tanya yang dilontarkan, gadis 23 tahun itu malah melayangkan tatapan tajam satu persatu pada orang orang yang tengah berkumpul panik dihadapannya. Bagaimana tidak, baru saja ia beranjak ke dapur dengan niat membuat teh untuk mengawali paginya, kini malah disuguhkan dengan pemandangan yang kurang mengenakkan.

"Kelakuan siapa ini?!!"

Sungguh ia sudah dibuat emosi pagi pagi seperti ini.

Terlihat teflon yang berada di atas kompor didepannya itu sudah dipenuhi kepulan asap yg menghitam.

Semua orang yang berada disana itupun langsung terdiam seketika setelah melihat apa yang menjadi pemicu Kathrina mengeluarkan suara emasnya.

Tapi tak lama dari itu, seorang gadis berambut pendek terdengar menyahut,

"huuh .. siapa lagi kalok bukan Naomi."

Windy Odelia, sebagai orang yang berbagi kamar tidur dengan seorang Naomi Anastasia yang begitu ceroboh, sudah tidak heran lagi, ia yakin pasti ini adalah ulahnya.

"Hehe.. ampun ibuk nyai."
Cengiran lebar disertai tanda peace dua jarinya Naomi tunjukkan.

"Bisa gila gue lama lama.."

Keluhan itu keluar dari mulut seorang gadis berponi disampingnya. Ginandita Alesya namanya, oh ayolah Ia yang seharusnya masih merasakan kehangatan selimut dalam tidurnya harus terbangun dengan suara pekikan dipagi pagi begini.

"Gue gk mau tau! Sekarang beresin semuanya terus kita kumpul diruang tengah!, Kita buat peraturan!"

• • •

"Pertama, yg pegang kendali dapur itu gue, Ginan, Chandra, Naren, sama Leon. Untuk giliran masak itu tergantung dari shift kerja kita nantinya.
Untuk nama yg belum disebutkan boleh masuk dapur asal ada izin dari nama yg disebutkan."

Gadis bernama Kathrina itu mulai membeberkan peraturan yg dimaksud setelah semua berkumpul diruang tengah rumah mereka.

"Kedua, yg menangani kebutuhan belanja itu Mark sama Rey, mereka berdua ahli dalam mengatur keuangan..."

"Ketiga, untuk nama yg belum disebutkan yaitu Jevan, Windy, Adjie dan juga Naomi, tugas kalian adalah untuk bersih bersih rumah, tapi itu bakalan tetap dibantu sama yg schedule kerjanya off pada hari tersebut,"

"Gk boleh ada yg protes!, itu udah keputusan buat kebaikan kita bersama."

"Atur dah Rin gimana baiknya.."

Mark Gideon, Pemuda blasteran Indonesia-kanada itu terlihat pasrah saja dengan peraturan yg sudah disampaikan.

"Ada yg mau nambahin lagi?"

Gelengan kepala serentak mereka berikan karena dirasa tidak ada peraturan yg terlalu memberatkan bagi mereka.

"Oke mulai sekarang peraturan disahkan!"

Tak! Tak! Tak!

Tiba tiba saja, meja ruang tengah itu diketuk oleh seorang pemuda yg tengah duduk masih dengan penampilannya yg sedikit berantakan. Hanya memakai celana pendek dan kaos hitam yg masih kusut serta rambut yg juga masih sedikit urakan. Hey! siapapun yg melihatnya saat ini pasti sudah dapat mengira kalau pemuda ini baru saja terbangun dari tidurnya, apalagi didukung oleh tampangnya yg terlihat masih belum sepenuhnya sadar.

"Gue gampar lho ya!"

Reynando Abraham, pemuda dengan tingkat kesabaran paling tipis itu melontarkan kekesalannya pada seorang Chandra Winata, yg baru saja tanpa permisi berlagak mengetuk meja selayaknya hakim ketua yg telah menentukan keputusannya.

Oh apakah Chandra belum sepenuhnya terbangun dari mimpi tidurnya?

"Dih! Sensi amat Rey."

"Bacot lho Chan!!"

Bukan, itu bukan Reynando yg menyahut, melainkan seorang Narendra Dinata.
Oh ayolah Ia tidak ingin bangun hanya untuk mendengarkan banyak ocehan dipagi hari ini. Jujur, ia masih berusaha untuk menahan kantuknya saat ini.

Sedang yg bersangkutan hanya terdiam cemberut dengan wajah kesalnya.

"Buat urusan kebersihan dipersilahkan kepada saudara Jevano Althaf untuk memimpin dan mengatur semuanya."

"Oke siaapp.."

Hanya terdengar sahutan lesu dari pemilik nama yg disebutkan.  Sungguh ia juga masih terlalu mengantuk untuk acara kumpul dadakan pagi ini.

"Okay.. berarti deal yaa!"
Kathrina berseru senang saat mengetahui semuanya menyetujui peraturan baru darinya. "Btw... Siapa aja yg masuk pagi kali ini?"

"Gue, Leon sama Adjie," jawab Naomi.

"Dianter siapa?"
Gadis itu bertanya lagi dengan sedikit khawatir saat mengetahui yg masuk kerja di cafe cuma trio bocah saja.

"Tenang, kan ada kak Naren.."

Yg merasa namanya disebut, langsung menampakkan wajah malasnya mengingat ia yg harus mengantar tiga bocah tengil ini untuk bekerja. Ah tidak bisakah sekarang ia dibiarkan untuk melanjutkan tidurnya sebentar saja.

Adjie Pramudya, sebagai pelaku yg melihat itu, langsung saja ia menyenggol lengan pemuda disampingnya.

Leon Darius, ia menoleh kesal
"berapa duit..?". Dirinya tau apa maksud dari kode yg Adjie lakukan. Apalagi kalau bukan untuk memberikan Naren uang bensin dan juga uang tenaga tentunya untuk mengantar mereka.

"Hehe.. gitu dong !  kan jadi semangat gue buat nganter lho pada," cengir Naren .
Sungguh ia paling suka situasi ini. Ia akan dengan semangat mengantar mereka walau harus merelakan waktu tidurnya.

Begitulah keseharian mereka, memang ada ada saja tingkah dan kelakuan manusia manusia penghuni rumah ini dipagi hari.

Tbc..

* * *

Hai Hello Annyeong..👋😊

Buat yg udah mau lanjut baca ke chapter ini terimakasih banyak banyak 💚💚

Semoga ada yg suka ya sama cerita ini..
Dan kalau ada yg suka, sampai ketemu di chapter selanjutnya..

Sekali lagi karena ini book pertama gue, buat yg udah mampir, kalok berkenan vote dan coment juseyoo..

Mohon dukungannya..
Khamsahamnida 💚💚

-Nana✌️😁

TUJUAN (Aespa × Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang