9. Perasaan Yg Harus Dilupakan

466 36 8
                                    

T U J U A N





Aespa × Nct dream

Happy Reading
😊😊

   Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul setengah satu siang. Tetapi gadis didepannya itu masih saja terlihat bersemangat untuk memilih barang yg akan menjadi kebutuhan rumah mereka pada salah satu rentetan barang yg berjejer rapi pada rak didepannya.

"Gi..kita makan siang dulu ayok."

Gadis yg tengah mempertimbangkan dirinya untuk memilih dua jenis teh berbeda ditangannya itu seketika langsung menoleh saat mendengar perkataan Mark yg sedang mendorong troli belanja di belakangnya.

Mark dan Ginan, saat ini mereka sedang dengan kegiatan berbelanja kebutuhan bulanan rumah mereka.
Hanya berdua, sebenarnya ini adalah tugas dari Mark dan Reynan, tetapi berhubung laki laki mulut cabe itu sedang shift pagi, jadi dengan sedikit bujukan dari yg punya tugas, kini berhasil membuat Ginan yg kebetulan sedang off kerja hari ini bersedia tuk menggantikannya.

Sebenarnya tanpa bujukan pun Ginan akan dengan senang hati menggantikannya, tetapi ia hanya iseng saja ingin melihat seberapa keras effort Reynan untuk membujuknya. Dan yaa.. rupanya itu mampu tuk membuatnya tersenyum puas dalam menerima peralihan tugas dari pemuda yg selama ini sudah tanpa sadar seringkali memenuhi pikirannya.

Maaf, lupakan saja tentang Kalimat terakhir itu, sungguh, bahkan Ginan sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengingat tentang perasaan itu lagi.

Setelah mendapat anggukan dari pernyataan yg Mark lontarkan, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan di Resto yg sekiranya tidak terlalu ramai, dengan alasan agar nantinya mereka tidak terlalu lama menunggu pesanan siap.

Terbukti dengan apa yg diharapkan mereka. 20 menit dari mulai mereka membuat pesanan, akhirnya hidangan sudah tersaji didepan mereka.

"Gi..?"

Ginan yg tengah bersiap untuk mulai menyantap makanannya itu, langsung mengalihkan atensinya pada Mark.

"Thanks ya.." ucap pemuda itu dengan tatapan lembutnya.

Gadis itu mengerutkan keningnya sejenak sebelum kemudian terkekeh setelahnya. "Huh.. santai aja kali Mark." ia menyadari maksud dari ucapan terimakasih itu. Pasti tentang dirinya yg sudah meluangkan waktu untuk menemaninya berbelanja.

"Ya,.. kan waktu yg seharusnya lho pake buat istirahat, malah keganggu gara gara harus nemenin gue belanja."

Baru saja dirinya akan menyendokkan sup ikannya ke dalam mulut, kembali ia urungkan setelah mendengar perkataan itu.

"Mark.." Ucapnya sembari tersenyum lembut membalas tatapan mata yg tengah fokus padanya itu. "Selama gue punya waktu luang, gue bakal selalu usahain buat ikut berperan dalam segala keperluan kita.. toh juga ini buat kepentingan bersama kan?, Jadi apa salahnya?"

Oh ayolah.. rasa kekeluargaan yg ada pada dirinya tidak akan sedangkal itu. Sungguh, apapun pasti akan ia lakukan jika itu semua sudah menyangkut segala kepentingan dari mereka yg sudah menjadi keluarganya ini.
Ini masih cuma masalah pergi belanja. hey! masalah untuk memendam perasaan cintanya saja ia rela demi menjaga ikatan kekeluargaannya, apalagi cuma hal mudah seperti ini?.
Ya.. walau terkadang dirinya sering merasa begitu sesak untuk memendamnya. Karena jujur, sekeras apapun ia berusaha untuk menghilangkan perasaannya, itu tidak akan terlalu berpengaruh besar jika setiap harinya saja ia harus berhadapan dan berinteraksi langsung dengan seorang manusia bernama Reynando Abraham yg selama ini sudah mengisi ruang hatinya. Tapi percayalah, itu tidak akan merubah prinsipnya untuk selalu tetap menjaga ikatan kekeluargaan mereka. Ginan yakin itu. Harus!

TUJUAN (Aespa × Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang