Part 30

1K 90 1
                                    

5 bulan kemudian

Cahaya kehidupan dalam diri Freen sudah mulai sedikit demi sedikit menyala. Freen masih bisa berkomunikasi bersama Becca walaupun harus menggunakan Morse code.

" K-kenapa kau tidak menggunakan morse code hari ini babe? " Ucap Freen

" Cepatlah kandungan aku udah 6 bulan tinggal 3 bulan lagi bec" ucap Freen

" Ayolah sayang bangun" ucap Freen

Air matanya kembali menitik. Ya walaupun Freen bisa berkomunikasi dengan Morse code itu tidak bermaksud Freen tidak merindukan suara Becca.

" Hei kau siapa? " Tanya Becca

" Mari ikuti aku" ucap Sosok itu

" Gak" ucap Becca

Sosok itu berubah menjadi gadis cantik dan bisa dibilang seksi.

" Marilah sayang" ucap sosok itu

" Gak mau" ucap Becca

" Ouh come on aku punya body yang seksi marilah" ucap Sosok itu

" Aku hanya setia pada yang satu dan hanya FREEN" ucap Becca menekan nama Freen

" Sialan" ucap sosok itu

Sosok itu lalu mengambil sabit yang ada diatas lantai itu. Bentuk wanita seksi tadi kembali berubah menjadi satu makhluk yang bisa dibilang sangat tinggi dan besar berwarna hitam.

Sosok itu menghayunkan sabit itu kearah Kepala Becca. Untung Becca dapat menghindari serangan itu.

Srekk

" Hah huf hah" nafas Becca terengah - engah

Brukk!

Tubuh Becca terbaring kembali karna ada seseorang yang memeluknya. Tubuh itu memeluk dengan sangat erat.

" auuu arghhh" ringis Becca

" M-maafkan aku babe" ucap sosok itu

Air mata Becca keluar suara indah dan lembut itu sedang memanggilnya. Menumpahkan rasa rindu yang sudah lama disimpan.

" Freen" ucap Becca sekilas melihat Freen

" Sebentar aku ngomong ama doktor dulu" ucap Freen tersenyum

Cahaya kehidupannya sudah menyala dengan kuat.

Doktor pun masuk kedalam karna sudah dipanggil oleh Freen.Doktor lalu melihat keadaan Becca.

" Pasien masih perlu berehat disini, mungkin dalam 3-5 hari lagi dia sudah bisa pulang tapi untuk sekarang tidak" ucap Doktor

" Ouh sebentar saya belum melihat luka anda" ucap Doktor

" Baiklah tapi dimana luka saya? " Ucap Becca

" Diperut anda jadi tolong diangkat keatas bajunya " ucap Doktor

Becca lalu menaikkan bajunya keatas. Perut Becca telah dibalut untuk mengeringkan lukanya.

Doktor lalu membuka balutan itu dapat dilihat seperti parut berbentuk X disana. Tidak besar disebelah kanan nya sahaja.

" Ih babe kok jadi sangar begitu perut mu" ucap Freen melihat luka itu

" Nona Freen tolong ketepi sedikit saya takut tangan saya terkena muka anda" ucap Doktor

Freen pun lalu duduk duduk disebelah Becca. Becca sedikit ketawa karna Freen menanyakan soalan itu.

" Hmm luka mu sudah kering tapi untuk setakat ini jangan ke gym atau melakukan olahraga " ucap Doktor

Can We Be Together ? ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang