Hug

1.4K 54 5
                                    

Jeonghan lari tunggang langgang di atas heels tingginya di atas lantai mall yang licin. Ia tak memikirkan bahaya jika ia sampai terjatuh, bahkan sampai banyak pengunjung mall yang memperingatinya. Yang jadi tujuannya adalah tangga eskalator agar dirinya bisa cepat kabur dari sang kekasih, ah bukan, maksudnya dari mantan kekasih yang baru saja di putuskan sepihak olehnya. Pria yang menurutnya seperti maniak itu tak terima saat di putuskan dan terjadilah kegiatan kejar-kejaran.

"Hey nona! Lihat langkahmu" Omel seorang pria tua yang istrinya tak sengaja di senggol Jeonghan. Dan Jeonghan hanya bisa berucap maaf sambil membungkuk dan kembali berlari saat mantannya terlihat.

Ia terus berlari, bahkan tak menyadari jika kakinya malah menjauh dari tangga. Ia baru menyadari saat ia melewati sebuah restaurant yang bersebelahan dengan lorong arah ke kamar mandi khusus pria. Jeonghan bingung bukan main, ia tak bisa terus berlari karena itu artinya ia akan masuk ke kamar mandi pria.

Maka dari itu, ketika mantannya sudah kembali terlihat Jeonghan langsung saja masuk ke dalam restauran. Berdiri di depan penjaga meja pembayaran dengan kepala yang menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia bingung mau kemana hingga pelayan di belakang meja bertanya. Dan saat ia melihat mantannya berdiri celingukan di depan restauran, Jeonghan langsung saja menarik jas depan seorang pria yang akan membayar.

Tanpa melihat siapa pria itu, Jeonghan langsung saja menarik jas pria itu mendekat  dan menyembunyikan wajahnya tepat di depan dada pria itu. Dan kedua tangannya melebarkan kedua sisi jas agar menutupi wajahnya.

"Maafkan aku, tolong, biarkan aku bersembunyi" Bisiknya sambil semakin mendekatkan wajahnya.

Pria yang mendapat perlakuan tak senonoh dari gadis asing itu tentu kaget. Ia hampir mendorong Jeonghan jika saja Jeonghan tak memohon.

Dan tepat setelahnya, masuklah mantan kekasih Jeonghan yang celingukan mencari keberadaannya.

"Sial! Kemana Jeonghan?! Aku yakin melihatnya masuk kesini tadi"

Monolog mantan Jeonghan terdengar oleh pria asing itu. Hingga pria itu menoleh dan bertemu pandang dengan mantan Jeonghan. Dan seperti mulai paham dengan keadaan, pria asing itu melingkarkan kedua tangan lebarnya pada punggung dan pinggang Jeonghan saat mantan Jeonghan itu seperti akan bertanya padanya.

Dan setelah mengurungkan niatnya bertanya pada pria asing itu, mantan Jeonghan pergi keluar restauran setelah memastikan matanya tak menangkap Jeonghan.

Saat Jeonghan merasa mantannya itu sudah pergi, ia bergumam maaf sambil melepas genggaman tangannya pada jas pria asing itu. Tapi saat ia akan bergerak mundur, tangan pria itu tetap mendekapnya. Bahkan menarik tubuh kurus Jeonghan semakin merapat.

"Kau pikir kau bisa begitu saja pergi?"

Jeonghan mengangkat wajahnya, menatap untuk pertama kalinya wajah pria yang tadi di peluknya itu dengan jelas. Tampan, sungguh tampan. Tapi ia tak bisa terpesona begini, dengan kuat ia kembali mendorong pria itu.

"Tuan, sekali lagi maaf. Aku terpaksa memeluk anda karena aku di kejar mantan gilaku" Ucapnya sambil terus mencoba meloloskan diri.

"Tapi nona, pelukanku mahal asal kau tau"

Suara rendah pria itu sungguh menggetarkan tubuhnya, sejenak nyali Jeonghan menciut.

"Tuan ku mohon maafkan aku, katakan berapa yang aku harus bayar. Aku akan membayar berapapun jumlah uangnya"

Pria itu tertawa hingga lesung pipitnya terbentuk. "Aku tak butuh uangmu nona"

"Huh?" Jeonghan mengernyit bingung.

"Jadilah kekasihku sebagai bayaran pelukanku"

Ucap pria itu santai sambil mengelus lembut pipi Jeonghan hingga gadis itu mendelik kaget. Merasa sudah keterlaluan, dengan bibir berengut lucu Jeonghan mengangkat satu kakinya dan menghentakkannya cukup kuat di atas sepatu pria itu. Sontak pelukan pria itu terlepas lalu mengaduh karena kesakitan.

"Gila!!! Dasar pria sinting!!! Mesum!!!" Amuk Jeonghan sambil memukul pria itu dengan tasnya berulang kali, lalu pergi kabur secepat yang ia bisa saat ada pria lain yang berlari ke arah mereka.

"Ya ampun Seungcheol Hyung, kau tak apa? Apa yang terjadi? Siapa wanita itu? Kenapa wanita itu memukuli mu?!" Mingyu bertanya beruntun sambil memeriksa Seungcheol  yang sedang membungkuk mengambil sesuatu.

Bukannya menjawab pertanyaannya, bos sekaligus temannya itu malah tersenyum seperti orang gila sambil menatap sebuah kartu nama.

"Kau tau butik de 'amor Mingyu?"

Mingyu berdengung masih bingung dengan bosnya itu.

"Oh, de 'amor?! sepertinya aku tau butik itu. Ada di Gangnam, Wonwoo noona pernah ke sana beberapa kali. Aku pernah mengantarnya sekali, kenapa hyung?"

"Antarkan aku kesana besok"

"Huh?"

😇🍒😇🍒😇🍒

Sort fic heheh....

Suka bayangin gak, gimana tingkah Jeonghan di dunia nyata jika dia jadi cewek?#respectrespect

Double up yah... Cek chap berikutnya...

Short story JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang