Gadis berambut legam long bob itu terlihat terpejam menikmati kenikmatan fana yang melingkupi seluruh tubuhnya. Tubuhnya bergerak konstan dengan wajahnya yang menengadah. Tangan kurusnya bertumpu pada dada bidang dan terbentuk seorang pria yang sama terbuainya dengan sang gadis. Rasa panas menjalar dari pinggangnya yang yang diremas.
"Kau masih belum menjawab pertanyaanku cantik," pria di bawah permainan gadis itu bertanya dengan suara rendahnya yang sexy, tangan besarnya merambat naik untuk memainkan payudara indah sang gadis, "siapa namamu?"
Gadis itu menundukkan wajahnya dengan pandangan berkabut nafsu, menatap penuh gairah pada sang pria dengan tetap menggerakkan tubuhnya naik dan turun, "apakah penting, kita tak akan bertemu setelah ini selesai"
Suaranya lembut, bercampur desahan tertahan namun terdengar sombong secara bersamaan. Jawaban yang membuat sang pria menyeringai, sedikit menaikan tubuhnya demi merubah posisi mengungkung gadis itu dan mengambil alih kendali. Sudah cukup ia membiarkan gadis itu bermain dengan tempo yang disukai. Kini gilirannya. Bergerak penuh dominasi hingga membuat sang gadis tak berhenti mendesah. Tak berhenti sampai dini hari.
Dan saat fajar menyingsing, yang pria itu dapati adalah kamar inapnya yang sunyi dan dingin. Beserta secarik kertas di atas nakas.
"Yoon Jeonghan"
____________
Dua tahun kemudian
"Sampai kapan kau melajang?"
Wanita paruh baya nampak jengah dengan putra bungsunya yang sulit di mengerti. Terlebih saat putranya itu acuh ketika ia membicarakan topik yang paling di hindarinya.
"Choi Seungcheol!!" Pada akhirnya suara wanita itu meninggi karena sang putra yang tak nampak akan menjawab.
Pria muda bernama Choi Seungcheol itu akhirnya meletakan stabilo di tangannya dan menutup map di tangannya. Ia menatap pada sang ibu yang tampak jengah, "ibu sudah mendapatkan cucu dari kak Seungmin"
"Bukan itu yang ibu maksud Seungcheol"
"Lalu?"
"Umurmu sudah 33 tahun, sudah saatnya kau memiliki seseorang yang bisa mendampingimu. Mengurus keperluan mu."
"Aku bisa mengurus diri sendiri Bu"
Wanita itu mendesah sebal. Dengan gerakan kasar ia bangkit dari sofa ruang kerja sang putra dan mengambil tasnya. Kemudian berkata dengan ketus, "ini tahun terakhirmu melajang! Jika kau tak kunjung mendapatkan pasanganmu sendiri, terpaksa ibu yang akan carikan!dan jika kau tak mau, kau akan melihat ibumu ini pergi meninggalkanmu dan menyusul ayahmu! Camkan itu!"
Seungcheol tak banyak berekspresi, pria tampan itu hanya menghela nafasnya pelan lalu kembali tekun pada pekerjaannya. Walau sedetik kemudian ia kembali menutup berkasnya dan mengambil secarik kertas dari dalam laci meja kerjanya.
"Dua tahun berlalu tapi aku tak bisa melupakanmu, Yoon Jeonghan"
____________
Seungcheol menyesap anggur merah dari dalam gelasnya perlahan. Matanya sesekali mengedar pada susana pesta anniversary pernikahan di lantai dua sebuah restoran. Musik terdengar sayup dari arah lantai satu yang lebih ramai.Senyumnya kadang hadir menanggapi obrolan teman di sampingnya berdiri.
"Aku tak tau jika restauranmu akan seterkenal ini di US, Mingyu" ucapnya sedikit menyanjung sang teman.
Pemuda yang di panggil Mingyu mengangguk sembari tersenyum, "ya, aku juga tak menyangka. Bahkan profitnya lebih besar dari yang di Korea. Rasanya tak menyesal aku menuruti kak Wonwoo untuk merintis di sini dari nol, lima tahun berlalu dan semuanya terbayar dengan manis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story Jeongcheol
FanfictionHanya Seungcheol yang tampan dan Jeonghan yang cantik