Seungcheol menarik nafas panjang saat seberkas cahaya mentari menerpa wajahnya. Ia juga merasa kebas dan kesemutan pada lengan kirinya. Pemuda itu sedikit menegangkan tubuhnya dengan batuan siku kanannya. Matanya menyipit dan mengerjap berkali-kali demi menjernihkan pandangan. Dan matanya seketika membulat saat tau alasan atau penyebab lengannya yang terasa kebas adalah;
Yoon Jeonghan yang tidur berbantalkan lengannya.
Pemuda 24 tahun itu semakin merasa horor menyadari bahu gadis seumurannya itu tampak terbuka dan tak terhalangi apapun kecuali selimut yang hanya menutupi sebatas dada.
"Sial!!!"
Desisnya saat sekelebat ingatan apa yang telah mereka lalui semalam membayang di kepalanya. Terlebih bukti konkrit berupa beberapa hickey di bahu dan leher Jeonghan.
Seungcheol lantas menarik lengannya perlahan agar tak membangunkan si gadis.
"Aww!"
Sayangnya, rambut gadis itu ikut tertarik saat Seungcheol menarik lengannya.
Seungcheol terdiam sambil menghentikan gerakannya. Berharap jika Yoon Jeonghan tak sampai bangun. Niatnya sekarang adalah memunguti semua pakaiannya yang tercecer dan segera keluar kabur.
Tapi nyatanya, niatnya untuk melarikan diri itu sirna saat bibir tipis itu menguap kecil sambil meregangkan tangannya tinggi-tinggi. Untung selimutnya tidak sampai melorot, jika tidak...
Gadis cantik ini mengerjapkan matanya pelan. Dahinya berkerut saat hidungnya menghirup aroma sisa-sisa parfum maskulin yang asing. Dan saat matanya sempurna terbuka, ia langsung beradu pandang dengan mata bulat seorang Choi Seungcheol.
"Akhhh!!!!"
"Yah!! Ap- Awwww!!!"
Brug!!!
Dengan sekuat tenaga, Yoon Jeonghan menjerit dan mendorong tubuh besar Choi Seungcheol sampai terjatuh dari kasur. Persetan dengan Seungcheol yang jatuh dengan kondisi telanjang atau tidak. Yang jelas sekarang Jeonghan kaget bukan main dengan keberadaan pemuda itu bersamanya di atas kasur yang sama.
"Apa yang terjadi? Ke-kenapa kau disini!!! Kenapa kita berada di ranjang yang sama Seungcheol?!!!" Teriak Jeonghan sambil mendudukkan tubuhnya dan menarik selimutnya menutupi bahunya. Wajahnya menatap Seungcheol dengan penuh tanya.
Seungcheol masih mengaduh sambil mengelusi bokongnya. Untung saja ternyata dia semalam sempatkan mengenakan boxsernya sebelum tidur.
Pria itu berdecak, "ck, ingat saja sendiri"
Yoon Jeonghan beringsut mundur saat melihat Seungcheol mengambil celana dan memakainya sambil membelakanginya. Dari jaraknya melihat, ia bisa melihat jelas tatto menawan di punggung atasnya. Tapi bukan itu, yang menjadi perhatiannya adalah terlihat beberapa bekas seperti cakaran di sana. Dan jangan lupakan beberapa bercak merah gelap di leher pria berkulit putih itu.
Gadis itu menggeleng, ia lantas memeriksa tubuhnya sendiri dibalik selimut. Yang juga terdapat beberapa bercak merah gelap di beberapa titik.
"Seolma..." Gumamnya horor.
Jeonghan lantas ingat apa yang terjadi semalam. Perayaan kelulusan, alkohol, game, jengga, mabuk dan..... Mereka berakhir....
"Tidak Choi Seungcheol!!!!!" Teriaknya histeris sambil melempar pria yang masih memasang sabuknya itu dengan bantal. "Apa yang sudah kau lakukan padaku!!"
Seungcheol menangkap bantal terakhir yang dilempar. Dan segera mendekat pada Jeonghan yang berteriak terlalu keras.
"Sssttt, diam! Yang lain bisa mendengarmu dan berfikir macam-macam!" Ucapnya sambil membekap mulut Jeonghan dengan tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short story Jeongcheol
FanfictionHanya Seungcheol yang tampan dan Jeonghan yang cantik