Love Is Blind

596 45 30
                                    

"aku paling suka saat kau tersenyum"

"Kenapa? Karena aku semakin tampan saat tersenyum?"

"Emm... Tidak, bukan itu alasannya"

"Lalu?"

"Aku suka dimple mu"

-------

Hangat terasa di wajah Seungcheol saat jemari kurus itu menjalar di wajah dan mengusap pipinya.

"Tersenyumlah, aku rindu dimplemu"

Suara lembut gadis tercintanya berhasil membuat Seungcheol menerbitkan senyum kecil. Apalagi saat telunjuk gadisnya itu menusuk-nusuk pipinya.

"Hei, tersenyumlah yang lebar. Aku tak bisa menyentuh dimplemu jika kau pelit-pelit saat tersenyum"

Seungcheol melebarkan senyumnya hingga gummie smile dan dimplenya hadir. Ia raih tangan sang kekasih untuk ia kecup lalu kembali pria itu letakkan di pipinya. "Bagaimana? Puas sekarang kau menyentuhnya?"

Gadis itu tertawa kecil dan mengangguk lucu.

"Aku mencintaimu Jeonghan"

😇🍒😇🍒😇🍒

"Hei Kkumma baby, lihatlah kukumu sudah memanjang. Pantas saja ada bekas cakaran sofa, Daddy pasti akan menghukummu dan tidak akan membawamu jalan-jalan lagi"

Guk!! Guk!!

"Kajja potong kukumu. Seungcheol!!!! Dimana pemotong kuku Kkuma?!!"

"Ada di laci nakas sayang"

"Oke ketemu!"

--------

Seungcheol mengelusi rambut Jeonghan yang bersandar nyaman di dadanya. Sedang gadisnya itu memangku Kkuma sambil memainkan bulunya.

"Kkuma semakin berat"

"Tentu saja, ini musim dingin. Hewan akan banyak makan dan banyak tidur saat musim dingin. Makanya dia gemuk"

Jeonghan mengangguk setuju. Tangannya menggelitik perut Kkuma dan di balas cakaran main-main oleh anjing itu.

"Aw,"

Seungcheol langsung mengalihkan perhatiannya dari televisi pada Jeonghan yang mengaduh karena tangannya yang terkena kuku Kkuma. "Kau tak apa Han?"

"Kkuma tak sengaja mencakarku, lihat"

Jeonghan mengangkat tangannya dan menunjukan bekas cakaran Kkuma.

Seungcheol tersenyum kecut saat Jeonghan mengangkat tangannya pada posisi yang salah. Ia lalu mengarahkan tangan itu padanya dan memeriksa lukanya. "Tunggulah disini. Aku akan cari plaster dan pemotong kuku"

Seungcheol lalu bangkit setelah menggeser sedikit tubuh Jeonghan dari hadapannya. Pria itu mengambil plaster luka dan pemotong kuku khusus dari dalam laci nakas.

"Mau kau yang memotong?"

"Aku ingin. Tapi aku akan melukai Kkuma jika melakukannya"

Sontak Seungcheol mengulum lidahnya merasa salah bicara.

😇🍒😇🍒😇🍒

"Wah lihat! Lihat!! Salju pertama turun!!! Seungcheol ayo cepat keluar!!"

"Ck, hanya karena salju pertama kau sampai lupa jika tak memakai sendal saat ke balkon. Cepat pakai sendal ini dan pakai juga selimutnya"

"Hehe... Terimakasih"

Short story JeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang