1. COWOK GORILA

6K 158 9
                                    

"Lo tahu ini pukul berapa?" Ezra berkacak pinggang di depan pintu, menahan Prince supaya tidak bisa masuk.

"Pukul dua belas malam."Prince menjawab penuh percaya diri.

Ezra menunjukkan waktu di arlojinya, "Dua belas lebih tiga puluh menit," Prince memutar bola mata malas, "Ini sudah menjelang dini hari. Lo telat tiga puluh menit dari peraturan yang sudah disepakati."

"Lalu apa masalah lo? Ini masih masuk pukul dua belas malam cupu!! Lagipula ini rumah bokap gue. Biarin gue masuk," berusaha mendorong tubuh Ezra, tapi apalah daya tubuh Prince yang lebih pendek dari Ezra itu tak mampu menunjukkan hasil yang berarti.

"Nggak!! Lo harus tinggal di luar."

BRAK!!

Ezra menutup pintu depan kasar.

"Ezra!! Ezra!! Bukain pintunya Ezra!!"

"......"

"EZRA!!"

"...."

"EZRAAAAAAA!!!"
.
.

Berawal dari 14 tahun silam...

Kala itu langit cerah. Awan putih berarak indah tanpa segumpal awan kelabu menggantung di antaranya. Prince pada saat itu berusia tiga tahun.

Bocah imut itu tengah bermain sepak bola dengan riangnya bersama ayah tercinta. Kedua kakinya yang masih tampak kecil sesekali terlihat bergerak lincah mencoba merebut bola yang sedang di giring oleh Sang Ayah. Jika Prince berhasil merebut bola itu, Sang Ayah bertindak curang dengan cara meraih tubuh kecil Prince cepat dan diangkatnya tinggi-tinggi karena gemas padanya. Prince lantas tertawa ceria. Tak jauh dari mereka, seorang wanita cantik dengan seorang anak laki-laki melangkah mendekat menghampiri ayah dan anak itu.

Rupa-rupanya Sang Ayah dan wanita itu barusaja berkencan ingin mempertemukan masing-masing dari kedua putra-putranya. Mereka adalah sepasang suami istri yang baru saja menikah. Akan tetapi karena suatu hal, mereka baru bisa mempertemukan putra-putra mereka pada hari itu.

Setiap hari Minggu, Ayah Prince yang awalnya adalah seorang single parent selalu membawa Prince bermain bola di lapangan tak jauh dari pemukimannya, meluangkan sebagian dari waktu sibuknya untuk bermain dengan putra semata wayang yang sangat disayanginya itu. Saat menyadari istri barunya datang, Pria dewasa itu membiarkan Prince berlatih menendang bola sendiri dan segera menyambut istri barunya, Jessica, dan putra tirinya, Ezra.

"Hai Jess?" sapanya pada sang istri.

"Hai." Sang istri menjawab seraya melempar senyum.

"Hai Ezra?" sapanya kemudian pada Sang Putra tiri.

"Hai Om." Ezra menjawab seraya melempar senyum pula.

"Prince selalu bilang ke Om ingin memiliki seorang abang. Prince pasti akan sangat senang sekali bertemu denganmu hari ini. Om sengaja mempertemukan kalian disini untuk bermain bola sekaligus mendekatkan kalian agar lebih akrab."

"Ya, Om."

"Tunggu sebentar... Om panggilkan Prince dulu."

"Ya, Om."

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang