17. KING [END]

1.1K 35 10
                                    

Sepulang dari rumah Yuan, Prince disambut oleh Ezra, Dante dan Jessica di ruang tamu. Kabar tentang kehamilannya sudah diketahui oleh Dante dan Jessica hingga membuat keduanya memutuskan kembali ke Indonesia. Mereka juga sudah diberi tahu bahwa ayah biologis dari bayi yang dikandung Prince adalah Arsen dan keputusan Prince yang akan membesarkannya sendiri tanpa campur tangan Arsen. Meski ada perasaan kecewa, Dante dan Jessica tidak marah atas hal yang terjadi. Mau bagaimana pun semua sudah terlanjur terjadi. Salah mereka juga yang tidak memberi tahu Prince dari awal tentang keberadaan rahimnya. Begitu melihat Jessica berjalan menyambutnya dengan wajah sedih di ruang tamu, Prince langsung berhambur memeluknya sambil menangis.

"Bunda... Prince hamil..."

"Iya sayang. Bunda sudah tahu dari Bang Ezra. Nggak apa-apa. Kita gedein bayinya sama-sama, ya? Nggak usah sedih."

"Maafin Prince ya Bunda."

"Its okay sayang. Nggak perlu minta maaf. Yang sudah terjadi biar terjadi. Bunda.. Ayah... Bang Ezra akan selalu ada buat kamu."

"Ayah... Maafin Prince.." Prince beralih menghampiri Dante dan bersimpuh di kakinya. Dante lekas membimbingnya berdiri.

"Ya. Ayah maafin kamu." Dante menjawab dengan anggukan dan dengan perhatian menariknya ke dalam pelukannya.

Hari berikutnya, semua tampak baik-baik saja walau sesungguhnya semua tidak baik-baik saja. Prince membuang hapenya ke atas kasur tanpa ada niat sama sekali untuk membalas chat dari Arsen karena cowok itu terus berusaha menghubunginya semenjak Prince meninggalkan rumah Yuan semalam. Semua sudah berakhir, tapi Arsen masih berharap atas dirinya dengan mengatakan bahwa ia masih mencintainya dan memutuskan untuk menikahinya. Prince melangkah ke luar dari dalam kamar, mengambil pakan anjing dari dalam lemari untuk diberikannya pada anjing kesayangannya yang bernama sapi. Keputusan yang diambilnya semalam adalah keputusan yang terbaik.

"Mulai besok, Abang akan mengurus perusahaan Om Dante di luar negeri dan mungkin akan menetap lagi disana. Kamu baik-baik, ya?"

Prince yang menyadari Ezra berdiri di belakangnya enggan menoleh untuk menyembunyikan kesedihannya. Ini terlalu menyakitkan dan tiba-tiba. Entah kenapa batin Prince terasa sakit, dia merasa sebagian dari jiwanya akan ada yang hilang setelah mendengar Ezra mengatakan hal itu.

"Ya. Lo juga baik-baik." Prince hendak melangkah pergi, tetapi entah kenapa langkah kakinya seperti seolah tertahan. Ia sesungguhnya tak mau berpisah dari Ezra. Mereka berdua sedang berpura-pura baik-baik saja untuk menyembunyikan kesedihan masing-masing. Prince kemudian meraih Sapi dari atas lantai untuk digendong, berpura-pura sibuk dengan anjing kesayangannya itu untuk mengalihkan kesedihannya. Jujur, ia tidak mau berpisah dari Ezra. Andai saja Prince bisa mengatakannya.

"Prince..." Ezra terpaksa memanggilnya untuk mendapatkan perhatiannya, memutar tubuh Prince pelan untuk dihadapkan ke arahnya. Prince yang sedang dalam posisi menunduk menyembunyikan kesedihannya itu dipaksa untuk mengangkat wajah dengan cara memegang dagunya. Keputusannya untuk menetap lagi di Amerika sudah bulat. Ezra hanya ingin melupakan rasa sedihnya dan membiarkan Prince bahagia bersama orang yang dicintainya.

"Akhir-akhir ini, Abang sering lihat kamu melamun. Abang juga sempat lihat kamu menangis. Kamu juga jarang tersenyum. Tapi pas Abang datang, kamu selalu buru-buru ngusap airmata berpura-pura baik-baik saja. Bahagia kamu adalah bahagia Abang. Apapun pilihan kamu jangan kamu jadikan rasa bersalah kamu itu sebagai beban. Kamu nggak salah. Kamu nggak usah merasa bersalah. Memilih itu adalah hak kamu. Arsen cowok yang baik. Jika kamu ingin bersamanya, kembalilah dengan Arsen. Abang nggak apa-apa. Jangan khawatirkan Abang. Dia seorang dokter yang Abang yakin dia akan bisa jaga kamu dan anak kalian nantinya." Ezra sadar bahwa perasaan cintanya terhadap Prince tidak bisa dipaksakan lagi. Makna dari cinta sejati bukan dengan cara harus memiliki orang yang dicintai dengan seutuhnya, tapi bagaimana cara membuat orang yang kita cintai itu merasa bahagia dan tidak tersakiti. Bahagia Prince bukan dengannya, melainkan dengan Arsen. Ezra sudah rela melepaskannya jika Prince merasa bahagia bersama Arsen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang