7. ABANG GADUNGAN

1.5K 68 1
                                    

Ezra keluar dari dalam mobil, lalu melangkah mondar-mandir seraya melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sekarang, waktu telah menunjuk pukul delapan malam semenjak Prince berpamitan kencing di toilet umum. Akan tetapi, bocah nakal itu tak menampakkan batang hidungnya lagi. Sebentar lagi turun hujan, namun Prince tidak kunjung datang. Setelah penantian panjangnya semenjak tadi, akhirnya bocah tengil itu datang kembali. Ezra menyambut dengan raut bingung. Ada dua orang pria berseragam polisi. Ezra mengerutkan dahi bingung. Apa Prince barusaja membuat masalah tanpa Ezra ketahui hingga pada akhirnya ditangkap polisi. Ezra sepertinya memang harus banyak-banyak bersabar menghadapi bocah tengil satu ini.

"Selamat malam.." Salah satu dari polisi itu menyapa Ezra.

Ezra lekas menyahut. "Ya. Selamat malam. Ada yang bisa dibantu?"

"Kami dari pihak kepolisian setempat. Bisakah kami melihat kartu identitas Anda terlebih dahulu?"

"Ya." Ezra mengambil kartu identitasnya untuk ditunjukkan pada mereka.

Polisi yang menerima kartu identitas Ezra lantas membacanya dengan teliti. "Ezra Patra Calandra?"

"Ya."

"Menurut kartu identitas ini, Anda tercatat sebagai warga negara bagian Texas, Amerika Serikat. Apa mobil ini benar-benar milik Anda? Bisakah Anda menunjukkan surat kelengkapan kepemilikan atas mobil ini?"

Deg...

Apa maksudnya?

Apa Ezra terkena tilang?

Jelas-jelas Ezra tidak memarkirkan mobil sembarangan. Ezra memarkirkan mobil ini dengan benar di tempat parkir toilet umum dimana ada tukang parkir juga yang sedang berjaga disitu. Sudah jelas Ezra tidak menyimpan surat-surat kepemilikan itu karena mobil ini milik Prince, seharusnya Prince yang menunjukkannya sendiri pada mereka. Ezra memberi kode pada Prince untuk menunjukkannya pada mereka, tapi Prince seolah tak peduli dan bersikap seolah tak mengenal Ezra.

Hei!!!

Apa-apaan ini?

Apa bocah tengil ini barusaja melaporkannya ke kantor polisi tanpa Ezra ketahui?

"Maaf.. Saya tidak menyimpannya karena mobil ini milik adik saya," jawab Ezra apa adanya. Tanpa menunggu penjelasan lagi, dua pria berseragam polisi itu tiba-tiba menahannya dan memaksanya untuk berjalan menuju ke dalam mobil patroli.

Hei??!

Apa-apaan ini?

Ezra bukan seorang kriminal!!

"Prince? Apa lo baru aja ngelaporin Abang ke polisi?" Ezra bertanya bingung sebelum pintu mobil patroli yang ditumpanginya ditutup oleh polisi.

"Nggak usah ngaku-ngaku deh lo!! Lo bukan Abang gue," ucap Prince sinis. Ia masih belum percaya bahwa Ezra adalah Abang yang sedang ditungguinya.

"Pak polisi!! Ini kesalah pahaman. Cowok itu Adik saya!! Surat-surat kepemilikan atas mobil Porsche ini semua ada padanya." Ezra berupaya menjelaskan.

Salah satu di antaranya lantas berkata, "Berikan penjelasan di kantor saja. Adik itu mengatakan bahwa Anda bukan abangnya. Dia barusaja melaporkan Anda dengan tuduhan percobaan perampasan sebuah mobil berjenis Porsche yang barusaja Anda kendarai itu. Adik itu juga sudah menunjukkan kelengkapan surat-surat kepemilikannya atas mobil itu pada kami. Dia juga menunjukkan bekas luka memar di pergelangan tangannya akibat percobaan perlawanan saat Anda berusaha merebut kunci mobilnya. Anda harus ke kantor polisi sekarang untuk dimintai keterangan. Jika tidak, Anda akan terjerat hukum pidana atas pelanggaran undang-undang tentang kejahatan perampokan dan perampasan barang-barang berharga."

"Cowok itu Adik saya Pak!! Saya tidak pernah punya niat untuk merampok." Ezra mencoba untuk tetap meyakinkan polisi.

"Nanti dijelaskan di kantor saja."

"Prince.. Kenapa lo lakuin ini ke Abang?" Ezra kemudian menoleh pada Prince dan melempar tatapan kecewa padanya.

"Bukan!! Lo bukan Abang gue!! Lo cuma orang nyamar. Abang gue bentuk fisiknya nggak kaya lo!!"

"Gue Abang lo!!" Ezra masih berupaya meyakinkan Prince.

"LO ITU ABANG GADUNGAN!! BAWA SAJA PAK POLISI!! DIA PELAKU KRIMINAL!!"

"Gue Abang lo Prince. Lo perlu bukti apa lagi?" ujar Ezra kecewa menahan gemas.

"Gue nggak butuh bukti apapun!! Seorang Abang nggak akan mungkin tega membohongi adiknya sendiri dan berbuat kasar. LO BUKAN ABANG GUE. LO ABANG GADUNGAN!!" Prince berteriak kesal pada Ezra. Raut wajahnya dipenuhi rasa kecewa. Ezra juga melihat ada setitik air mata di sudut mata Prince.

Beberapa pasang mata orang-orang yang tengah hilir mudik kesana kemari menatap aneh pada mereka dan seolah ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Jujur, Ezra sangat malu.

Baiklah..

Sebagai seorang Abang, Ezra memang harus mengalah.

Ezra pasrah atas apa yang terjadi, memberikan kunci mobil Prince kepada polisi sebagai barang bukti saat salah satu darinya mulai memintanya darinya.

Saat mobil polisi ditutup, Ezra masih melihat Prince berada di posisi yang sama dengan ekspresi yang sama. Ezra melihat Prince dari balik kaca mobil polisi yang tengah melaju pelan untuk mengangkutnya ke kantor polisi. Entahlah apa yang sedang dipikirkan Prince sekarang, entah kecewa, entah benci, entah marah, entah sedang bersedih.

Apapun yang dilakukan Prince pada Ezra, Ezra tidak akan pernah tega menyakitinya. Sebesar apapun kesalahanya pada Ezra dan sebesar apapun perlakuan nakalnya pada Ezra.

Ezra tidak menyangka Prince telah membohonginya dengan meminta diturunkan di toilet umum dengan alasan ingin buang air kecil yang pada kenyataannya ia memiliki tujuan lain yaitu melaporkannya ke kantor polisi dengan tuduhan percobaan perampasan barang berharga.

[]

Tbc

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang