8. DI KOS ARSEN [🔞]

2.5K 64 0
                                    

Prince 👑 [Savage]

Gw tadi pagi sempat nyari tau soal Arsen di fakultas teknik bre. Tp kata anak2 teknik ga ada yg namanya Arsen. Lu ga slh ngomong kan pas kasih tau gw ttg Arsen?
---------------------------------------

Davin [Savage]

Lah kok? Kita ditipu dong. Btw, wkt itu dia beneran ngomong gt kok. Mungkin dia sengaja boong. Cb cari tau di fakultas kdokteran. Gw curiga dia bukan anak teknik, tp anak medis. Kalau ga salah gw pernah liat dia pake blazer almamater kedokteran.

Cieee.. cieee... Npa lu nyari Arsen? Mulai tumbuh benih2 cinta nih ye? Ehm.

Ingat. Tititnya ngaceng haha.

----------------------------------------

Prince 👑 [Savage]

Cinta pala lo peyang. Dia budak gue sialan!! Gue butuh dia.

-----------------------------------------

Davin [Savage]

Wkwk. Kirain krn lu sayang.

-----------------------------------------

Prince 👑 [Savage]

Sembarangan!!! Buru kasih tau gw alamat rumahnya.

------------------------------------------

Davin [Savage]

Adanya alamat kost. Jln. Cempaka. XXXXXXXX

-------------------------------------------

Prince 👑 [Savage]

Thanks

-------------------------------------------

Davin [Savage]

Keknya Arsen bneran suka sama lu.

-------------------------------------------

Prince 👑 [Savage]

Sotoy.

-------------------------------------------

Hanya sebatas itu chat yang dilalukan Prince dan Davin. Prince mencari Arsen karena butuh tempat untuk menginap. Prince tidak mungkin pulang setelah menjebak Ezra supaya ditangkap polisi. Ia menanyakan alamat Arsen ke Davin karena tidak memiliki kontak hapenya. Prince kemudian datang ke alamat yang dikirim Davin setelah memesan ojek online, sementara mobilnya masih berada di kantor polisi sebagai barang bukti. Prince sengaja pergi karena kecewa terhadap Ezra dan bundanya. Prince butuh waktu menenangkan diri sehingga tidak mau pulang ke rumah.

Di lain sisi, di sebuah kamar mandi tempat kos yang tidaklah tampak luas, Arsen sedang melakukan rutinitas mandi meski udara terasa dingin karena di luar sedang dilanda hujan deras. Entah kenapa saat menyabun bagian penisnya tiba-tiba teringat bentuk bahu Prince yang indah seperti milik mantan kekasih cowoknya dulu. Arsen membayangkan bagaimana bentuk indah bahu Prince itu saat tak terbalut pakaian. Ia memiliki fetish yang aneh terhadap bentuk bahu laki-laki yang menurutnya tampak indah seperti milik wanita. Hasrat ingin coli terasa semakin menggebu hanya dengan membayangkannya. Penisnya tiba-tiba terasa semakin menegang. Bagian itu butuh dimanjakan. Arsen kemudian menggenggam penisnya dan mengocoknya sendiri setelah menyalakan shower dengan cukup keras agar suara desahannya tidak terdengar dari luar.

Sensasi nikmat kocokannya sendiri membuat batang penis itu semakin terasa menegang dan berkedut-kedut. Bayangan bahu Prince yang tak terbalut pakaian terus mengganggu fikirannya.

"Prince... ahh...."

"Prince...."

Plop..

Plop..

"Prince...."

"Aahhhh..."

"Ahhh...."

"Ahhh...."

Splurrt....

Suara desah panjang memenuhi sudut kamar mandi saat Arsen mencapai ejakulasi.

Tanpa Arsen sadari, seseorang sedang menunggunya di luar kos dalam kondisi menggigil karena kehujanan. Siapa lagi kalau bukan Prince!! Beruntunglah desahannya tadi tak terdengar oleh Prince yang sudah berkali-kali mencoba untuk mengetuk pintu kosnya.

***

Ezra akhirnya dinyatakan bebas setelah Jessica meluruskan semuanya. Semua tuduhan-tuduhan yang dilaporkan Prince tidak dinyatakan valid. Jessica dan Ezra cukup merasa sedih atas peristiwa ini. Karena hal ini, Prince marah dan kabur. Mereka mengkhawatirkan Prince. Salahkan saja Ezra yang memulai semuanya dengan iseng berpura-pura tidak mengenalinya. Prince terlanjur marah dan merasa selama ini telah dipermainkan oleh bundanya dan juga Ezra.

Untuk apa bundanya sengaja ikut menutup-nutupi tentang Ezra selama ini?

"Maafin Ezra ya Bunda? Gara-gara Ezra semua jadi begini. Om Dante pasti kecewa juga sama Ezra," ujar Ezra menyesal saat mereka berdua sudah sampai di rumah dan sedang duduk di ruang tamu. Mereka sudah berusaha menghubungi semua teman Prince, tapi tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan Prince. Hape Prince juga tidak bisa dihubungi yang sepertinya Prince sengaja mematikannya.


"Iya. Nggak apa-apa. Pantas kalian tidak sampai-sampai di rumah. Kalau Bunda tidak mencari tahu, mungkin saat ini kamu masih terjebak di kantor polisi. Biarpun begitu, jangan marah sama Prince, ya? Meski terlihat nakal, Prince itu sebenarnya anak yang baik dan manis kok."

"Ya, Bunda. Ezra janji bakal mencari Prince dan akan membawanya kembali."

"Terimakasih. Cari Prince untuk Bunda, ya nak? Di luar hujan. Bunda khawatir." Jessica tampak bersedih dan nyaris saja menangis.

"Bunda jangan khawatir. Ezra yakin Prince baik-baik saja kok."

"Iya, sayang. Semoga."

Keduanya saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu dengan Ezra yang bersandar sedih di bahu sang Bunda. Momen bahagia yang dibayangkannya saat bertemu kembali dengan Prince harus berakhir menyedihkan seperti ini. Ezra menyesal atas apa yang terjadi. Ia lantas berdiri berniat untuk mencari keberadaan Prince. Entah sampai pagi nanti Ezra bertekad harus menemukannya.

"Mau kemana sayang?" tanya sang Bunda.

"Mencari Prince."

"Hati-hati, ya?"

"Iya."

Jessica mengantarkan Ezra sampai di depan pintu, memperhatikan punggung lebar putra kandungnya itu hingga sepenuhnya masuk ke dalam mobil. Dalam hatinya berdo'a, semoga Prince lekas ditemukan Ezra dan tidak menolak untuk diajak pulang.

[]

Tbc

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang