11. NEXT OR ENOUGH? [🔞]

1.5K 54 0
                                    

Tiga bulan menjalani konsekuensi taruhan sebagai budak Prince membuat hubungan Arsen dan Prince semakin dekat. Mereka berjumpa hampir setiap waktu ketika Prince membutuhkannya, seperti saat ini, ketika Prince mengalami kegabutan yang serius karena ulah Ezra, Arsen dengan setia menemaninya. Prince malas tinggal di rumah berlama-lama, bahkan di hari ulang tahunnya sekali pun, hari yang seharusnya disambutnya dengan penuh suka cita itu terasa hambar dan tidak ada spesialnya sama sekali. Saat ini, Prince berada di club' malam ditemani Arsen. Mereka duduk bersebelahan di meja bar dengan Prince yang sudah dalam keadaan mabuk berat, sementara Arsen tetap baik-baik saja meski sempat minum beberapa teguk alkohol.

Prince terlalu banyak minum sampai mengalami muntah-muntah hingga membuat Arsen harus berkali-kali memapahnya ke toilet, tapi Prince sepertinya bebal sekali dan tetap minum lagi dan lagi. Jika Arsen menghentikannya, Prince akan mengamuk dan membuat kekacauan di bar. Nasihatnya pun juga selalu diabaikan. Arsen cukup kesal akan hal itu. Sekarang, Prince malah terlihat asik menghisap vapor tanpa peduli sebagian pakaiannya sudah basah terkena muntahannya sendiri. Pikirnya, andai saja Ezra tidak kembali, ia tidak akan repot-repot mengganti kebiasaan merokoknya dengan liquid vapor seperti ini. Ia hanya ingin menghindari aroma tembakau di tubuhnya yang mungkin saja akan tercium oleh Ezra. Abang gadungan itu suka sekali menempel padanya, bahkan sudah berani memeluk dan mencium. Jika dia tahu Prince merokok dan melaporkannya pada bunda ataupun ayahnya, Prince tidak tahu bagaimana harus menjelaskan pada mereka. Ayolah, Prince memang sudah bisa dikatakan dewasa, tapi ada alasan kesehatan lain yang memaksa mereka harus melarang Prince supaya tidak melakukan kebiasaan buruk ini.

Arsen dengan kesal merebut liquid vapor itu dan membuangnya ke tempat sampah. Prince melempar tatapan kesal dengan sorot mata mabuk, lalu berucap dalam keadaan teler, "Seorang budak merebut vapor milik tuan-nya dan membuangnya ke tempat sampah. Kurang ajar!!" menarik kerah jaket Arsen berniat menghajarnya, namun sebelum tinjuannya mendarat, Arsen mampu menahan tangannya dan menangkap tubuhnya yang hampir saja jatuh ke atas lantai. Ada beberapa hal yang memang sedang membebani pikiran Prince akhir-akhir ini hingga membuatnya memutuskan minum alkohol sekedar untuk mengurangi beban pikirannya. Semenjak kedatangan Ezra, ia tidak bisa bergerak bebas lagi. Prince merasa abang gadungannya itu selalu mengawasinya kapanpun dan dimanapun. Prince juga masih terus bertanya-tanya tentang makna cium pipi yang dilakukan Ezra waktu di kolam renang.

Di antara bisingnya alunan musik EDM dan kerlap-kerlip lampu disko, Arsen memanggul tubuh Prince untuk dibawa keluar dari bar menuju ke arah mobilnya terparkir. Hari ini, ulang tahun Prince yang ke delapan belas tahun. Jika saja Prince tidak mematikan hapenya, orang-orang rumah dan teman-teman satu gengnya pasti sudah sibuk mencarinya karena mereka tengah sibuk menyiapkan kejutan. Prince sedang ingin sendiri sekarang. Dia tidak ingin diganggu siapapun di hari ulang tahunnya. Prince sedang merasa lelah dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Ezra selalu mengatur-atur hidupnya seenak jidatnya. Cowok itu dengan percaya diri barusaja membuat aturan tertulis yang sangat memberatkan Prince. Pergi ke rumah teman Prince harus diantar olehnya seperti anak gadis, jika Prince menolak, maka Prince tidak diijinkan pergi kemanapun. Semua akses kartu kredit diblokir dan kunci sepeda motor pun disita. Ezra mengatakan ia melakukannya atas persetujuan dari ayahnya. Dengan terpaksa, Prince harus mengalah dengan meminta dijemput Arsen di rumah Yuan setelah berhasil membohongi Ezra.

Sesampainya di dalam mobil, Arsen meletakkan Prince di jog di samping kemudi. Prince malah memeluknya erat dan menyandarkan kepalanya di atas bahunya.

"Engk..."

"Engk..."

"Hoekk..."

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang