4. MUSUH JADI CINTA

1.2K 84 0
                                    

Malam semakin larut. Dua sepeda motor termahal itu adu kecepatan dengan masing-masing joki bertengger di atasnya. Sepeda motor Prince tiba terlebih dahulu hingga mengundang sorak kemenangan anggota geng motor yang mendukungnya, ia memelankan laju motor dan melakukan burn out dengan gerakan memutar hingga asap knalpot membumbung sebagai bentuk selebrasi. Pria bule bernama Arsen itu hanya bisa menyaksikannya dengan raut kesal. Noah dan Reyhan dari kejauhan nampak bersorak riang menyambut kemenangan Prince. Mereka berdua lantas berlari menghampiri Prince dengan suka cita.

"YEAY!! AMAZING!! Yuhu.... HIDUP PRINCE!!" Diangkatnya kedua tangan Prince ke udara setelah Prince menghentikan motor dan mematikan mesin.

"Ambil kunci motor gue. Motor itu lo yang pegang," perintahnya pada Noah.

"Siap bos ku." Noah dengan semangat menghampiri Arsen setelah melakukan hormat ala polisi pada Prince, lalu merebut kunci motor dari tangan Arsen dengan wajah songong. Ekspresi setengah mengejek terlihat begitu kentara di wajah Noah hingga mengundang kesal Arsen yang kini hanya bisa mengepalkan tangan untuk menahan rasa kesalnya sendiri. Noah menaiki motor itu dan mengendarainya memutar dengan Reyhan yang membonceng di belakangnya.

"Yuhuuu....." teriak Noah norak yang hal itu semakin mengundang kesal Arsen dan para anggota geng Tequila. Antara malu dan marah bercampur menjadi satu. Namun, mereka tidak bisa melakukan hal apapun kecuali hanya bisa pasrah karena ini adalah bagian dari taruhan yang telah mereka sepakati.

Prince kemudian mendekati Arsen setelah turun dari motor. "Ingat ya!! Lo budak gue!!" Arsen enggan menjawab, namun hanya dari tatapan mata saja Prince bisa tahu bahwa Arsen akan tetap sportif menjalani taruhan itu. "Besok, gue mau lo ke kampus pakai tangtop sama rok mini. Kalau lo susah pakai high hill, pakai sniker nggak apa-apa, jangan lupa tas dior milik emak lo dibawa, gua mau lo ngelayani gua pake kostum itu. Mengerti?" sambil menepuk bahu Arsen. "Kalau lo nggak mau, berarti geng motor lo sampah!!" kemudian meninggalkan Arsen dengan smirk kemenangannya dan untuk bergabung bersama gengnya.

Anggota geng Prince tampak suka cita menyambut kedatangan Prince. Mereka lalu minum-minum bersama setelah Yuan dan Davin datang membawa satu krat bir kemasan botol beling. Asap rokok mengepul disana-sini karena mereka juga merokok sambil menikmati musik Nu Metal yang diputar dari speaker aktif yang sengaja dibawa dari rumah. Siapa yang tak bahagia jika leader gengnya mendapat kemangan dan lolos dari taruhan yang telah disepakati dari lawan yang menantangnya. Ada sepeda motor mahal milik Arsen yang sekarang menjadi milik Prince dan telah dipercayakan Prince untuk dipakai Noah. Tak hanya itu, Arsen juga akan menjadi budak Prince atas kekalahan itu. Harga diri mereka sebagai anggota Savage Prince tidak akan dianggap kaleng-kaleng lagi oleh geng motor Tequila.

Pagi harinya, Arsen datang ke kampus Prince dengan penampilan seperti yang diinginkan Prince. Lagi-lagi, ia sebagai leader geng harus sportif menjalani taruhannya demi nama baik geng motornya. Fakta bahwa dia yang sebenarnya bukan mahasiswa teknik masih dirahasiakannya dari Prince. Jika saja anak-anak jurusannya tahu ia berpakaian menjijikkan seperti ini, mereka pasti akan menertawainya yang secara otomatis akan menjatuhkan nama baiknya sebagai seorang calon dokter yang sebentar lagi akan menjalani masa koas. Untung saja hanya jurusan Prince saja yang melihatnya karena Arsen sekarang tengah menjadi budaknya.

Pemandangan rok mini jauh di atas batas lutut dengan penampakan kaki berbulu lebat dan kekar tak hanya sekali dua kali mengundang tawa orang-orang yang melihatnya. Apalagi pemandangan tangtopnya yang berwarna merah jambu itu dan nampak kekecilan. Oh ya, jangan lupakan otot bisep di kedua lengannya yang kekar seperti binaraga dan terselip tas dior di ketiaknya yang berbulu lebat itu.

Arsen bukannya terlihat cantik, tapi malah lebih cenderung cocok dikatakan seperti orang gila. Noah dan Yuan tak henti-henti menertawakannya.

"Cepet ngomong!! Lo mau gue ngapain? Lo tadi bilang cuma sebentar 'kan?" Arsen menarik nafas sabar. Pasalnya, Prince sengaja berbelit yang kelihatannya memang sengaja untuk mempermalukannya dengan penampilan seperti ini.

Prince pura-pura berfikir. "Umm... Apa ya?" Arsen membuang nafas kesal atas sikapnya, namun masih mampu bersikap sabar demi sebuah kata sportif. "Pijit gue deh," sambungnya.

Arsen dengan enggan memposisikan diri di belakang Prince. Tapi, entah kenapa, belum saja ia menyentuh bahu Prince yang terlihat anggun mirip seperti milik wanita itu detak jantungnya berdebar-debar tak karuan. Bentuk bahu dan punggung sempit Prince hampir mirip seperti milik kekasih cowoknya dulu yang direbut Ezra saat mereka masih di Amerika.

"Kok malah bengong sih? Ayo cepat pijit," perintah Prince songong sambil menunjuk bagian bahunya yang sebenarnya baik-baik saja.

Arsen dengan segera memijit bahu Prince meski bagian bawahnya tiba-tiba terasa menegang entah karena apa? Bahu Prince terasa kecil dan lembut saat disentuh. Dalam fikirannya tiba-tiba terbersit jika bahu itu tak terbalut t-shirt pasti akan terasa kenyal dan harum saat dicumbu.

Davin yang sedari tadi memperhatikan gelagat aneh Arsen lekas menegurnya.

"Sen.." panggilnya.

"Ya."

"Lo ngaceng ya?"

[]

Tbc

SAVAGE PRINCE [ORG.SAD] [R21] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang