kembang api

2.5K 96 9
                                    

"sayang.."

Haruto menatap malas pacarnya yang sedari tadi merengek di dadanya. Keduanya kini berada dikamar haruto karena jeongwoo yang bosan dirumahnya sendiri dan berakhir dirumah haruto.

Haruto mengusap rambut jeongwoo,"mau apa?"

"Nanti malem mau jalan gak?"

"Kemana?"

"Liat festival,ada kembang apinya loh!"

Haruto mengangguk,"jam?"

"Delapan malem aku jemput."

"Gak usah jemput,sini aja tidur siang bareng nanti tinggal pergi."

Haruto memeluk tubuh jeongwoo dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang jeongwoo. Menaikkan satu kakinya keatas tubuh jeongwoo dengan tangan yang melingkar di leher kokoh jeongwoo.

"Tapi aku ada keinginan kalo kembang apinya udah nyala,"celetuk jeongwoo,mengusap bibir si manis.

"Keinginan apa?"

"Aku mau kamu.."

Haruto melotot,"kamu mau bercinta didepan umum!? Gak! Aku gak mau!!"

"Bukan gitu,sayang. Nanti setiap pengunjung bakal disediain tenda dengan adanya jendela biar bisa liat kembang api."

Haruto menghela nafas,"gak deh! Nanti kamu mainnya kasar,kalo tenda kita goyang gimana?"

Jeongwoo merengut,"engga,sayang."

Haruto merotasikan matanya,malas,"terserah kamu."

"Nanti desahnya jangan keras-keras.."bisik jeongwoo. Saat haruto ingin melepas pelukannya, jeongwoo lebih dulu menahan tubuh kecil itu.

"JE AAAAAA.."

.

"Lama banget kembang apinya!?"kesal haruto,memukul dada bidang jeongwoo yang tengah memangkunya. Keduanya melihat kearah jendela dengan memandang langit yang penuh bintang.

"Jangan marah-marah,kecil! Kamu mau banget aku makan sekarang?" Shit, haruto melupakan janjinya dengan jeongwoo tadi.

"Je,harus banget aku lakuin itu? Pasti sakit.."haruto merengek.

Jeongwoo mencium tengkuk,"kenapa takut banget?"

"Aku pertama kali.."

Jeongwoo tertawa,"aku juga pertama kali,malam ini akan sangat panas. Jadi siapkan dirimu."

Haruto merinding, tubuhnya serasa banyak duri disana.

"Bentar lagi kembang apinya bakal meletus, siap-siap mau?"jeongwoo menatap haruto lapar. Tatapannya mengarah pada manik hitam yang tengah ketakutan itu,tapi tangannya telah berjalan membuka Hoodie haruto.

Haruto melingkarkan tangannya di leher jeongwoo,mengecup rahang tegas itu dengan tatapan layu yang diberikan oleh haruto membuat nafsu jeongwoo bertambah.

TUSSS!! DOR!

TUSS!! DOR!!

Jeongwoo melumat bibir haruto, merebahkan tubuh si manis dan membuka celananya hingga haruto tak memakai apapun. Jeongwoo memberikan tanda cinta di seluruh tubuh haruto,setelah selesai jeongwoo turun kebawah.

Diangkatnya kaki haruto keatas bahu lebarnya, jeongwoo dapat melihat lubang becek dan berkedut itu serta penis mungil yang sudah menegang.

Haruto terkulai lemas saat jari panjang pacarnya masuk kedalam sana.

"Ahh-h jejejhhh"

"Call my name.."

Jeongwoo membuka celananya sendiri, memperlihatkan kejantanannya yang berdiri tegak.

"Sayang, relaks.."

Jeongwoo menggenggam tangan haruto dan mulai mendorong miliknya masuk kedalam sana.

"Akhhh jehhh sakithhh perihh lepashh robek jehh robekk!! Sakitt hiks"

Haruto mencakar punggung jeongwoo hingga menimbulkan bekas.

"Shh"

"Jehh sakit banget!! Punyahh kamuhh besarhh robekhh jehh"

Karena geram, jeongwoo menghentakkan miliknya dengan kuat,membuat darah mengalir dari penyatuan keduanya.

"Akhhh sakithhh jejehh"

Air mata haruto menetes saat milik jeongwoo masuk sempurna.

TUSS!!

DOR!!

Letusan kembang api kembali menghias langit hingga berturut-turut saat jeongwoo mulai menggerakkan miliknya didalam sana.

"Ahh-h jeongwoohhh ahh sakithhh pelannnhhh"

Haruto meremas kuat bahu jeongwoo yang tengah bergerak.

"Sakit bangethh pelaninnn hmpp"

Jeongwoo menggerakkannya secara sedang,memegang pinggang haruto dan menaikkan kaki haruto keatas bahu lebarnya.

"Tahan,sayang."

Jeongwoo langsung menambah temponya,membuat haruto terhentak-hentak.

"Ahh-h ahh ahh hmphhh jehh"

Haruto rasanya terbang dibuat jeongwoo. Membuka matanya sedikit melihat keadaan jeongwoo yang tengah bergerak. Tubuh berkulit Tan itu berkeringat sampai ke perut sixpack nya.

"Ahhhh jehhh cepetinn"

"Sayang,jangan kuat-kuat desahnya ahh"

"Jehhh ayo cepet-hnghh kontolin akuhh jehh"

"Jehhh mau dientot sampai hamilhhh hhnghhh"

What?

Haruto benar-benar gila karena nafsu.

Haruto menggeleng ribut,ia ingin keluar.

"Ahh-h mau keluarhnghh"

"Tahan."

Jeongwoo menutup lubang kencing haruto.

"Gak tahanhh jejehhh gak tahanhh"

"Aku keluar didalam,ya?"

Haruto mengangguk cepat.

"Mauhhh hamilhh anak jejehhh"

Crot!
Crot!

"Beneran mau hamil anak aku?"tanya Jeongwoo,kepada haruto yang sekarang sudah sadar dari nafsunya.

"Ogah! Kalo udah nikah,baru gue mau!"

Oke, haruto yang terselubung oleh nafsu tadi sudah hilang.

Jeongwoo tertawa,"tadi aja ngeri banget ucapannya pas aku masukin."

"Stop,je! Aku mau tidur!"haruto menenggelamkan wajahnya di dada bidang jeongwoo.

"Rasanya gimana,sayang?"tanya Jeongwoo mengelus kepala haruto.

"Hangat,enak juga."

Jeongwoo tertawa.

"Kamu tadi mainnya kasar banget,je. Kalo orang-orang ngeliat dari luar gimana? Terus kita di grebek?"

Jeongwoo menggeleng,"gak, festival ini emang buat orang yang jatuh cinta."

Haruto memukul dada bidang telanjang jeongwoo dengan kuat,"stop! Aku mau tidur."

"Jangan tidur dulu,manjain punya aku bentar."

Haruto menggeleng malas,"gak mau. Jijik,je!"

Jeongwoo menggeleng,"engga,sayang. Cobain dulu,ayoo kesiksa banget ini."

"Ini udah didalam,je! Jangan pakai mulut lagi,takutt.."

"Sayang,pwisss.."

Haruto menghela nafas berat dan menggeleng,"engga ya engga,je! Takutt."

"Sayang.."jeongwoo merengek.

"Pakai mulut,kalo gak kamu aku buat gak bisa jalan seminggu."

Haruto menghela nafas,dan mengangguk,"oke..tapi jangan lama-lama,ya?"

Jeongwoo mengangguk senang.

.

TBC.

Oneshoot | Jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang