Haruto mengacak rambutnya secara kasar,hembusan nafas frustasi keluar. Tangannya memegang pulpen yang sedari tadi hanya menulis. Kepalanya rasanya kalut akan buku-buku yang menumpuk seperti dinding pembatas disampingnya.
Matanya menangkap dari luar jendela,dimana pacarnya yang sudah tertidur di apartemen sebelah.
Jadi, apartemen haruto berada didepan apart nya jeongwoo,karena meja belajar haruto menghadap langsung kearah jendela, alhasil haruto bisa menangkap jelas apa yang sedang dilakukan oleh pacarnya itu.Air mata haruto kembali menetes,besok ia akan mengikuti ujian Nasional tahun pelajaran baru,dan ia tak ingin gagal untuk yang kedua kalinya. Sudah cukup mengecewakan orangtuanya yang sangat menuntutnya untuk mendapatkan nilai bagus. Haruto di tuntut untuk menjadi seorang dokter oleh orangtuanya, namun cita-cita haruto bukan menjadi dokter, melainkan seorang hakim.
Jurusan kedokteran yang harus haruto kerjakan,padahal otaknya gak nyampe ke situ. Benar kata orang,jika ada hal yang tak kita sukai,itu akan terasa sangat sulit untuk dijalani. Dan begitu sebaliknya.
Air matanya membasahi buku-buku yang kosong. Kini sudah larut,tapi haruto masih kalut dalam pemikirannya.
Sebuah tangan kekar melingkar di lehernya, haruto menoleh. Seketika itu,tangisan haruto pecah sambil memeluk tubuh tegap jeongwoo yang ternyata menghampirinya.
"Kenapa belum tidur,sayang?"tanya Jeongwoo,lembut.
"Banyak tugasss...mau nangiss"
"Lah? Bukannya kamu lagi nangis?"ledek jeongwoo, terkekeh.
"Ihhh kamu mah!"
Jeongwoo mengusap rambut haruto dengan sangat lembut.
"Kamu ngapain datang larut gini? Padahal aku bisa sendiri,"tanya haruto,saat tubuhnya diangkat oleh jeongwoo ke kasur.
"Aku temenin,kamu itu masih bocil,gak boleh sendiri!"
Haruto mengerucutkan bibirnya sebal.
"Udah makan?"tanya Jeongwoo.
"Belumm,laperrr"
"Ada makanan ga?"tanya Jeongwoo,lagi.
"Ga adaaa,aku belum belanjaa.."
"Mie instan ada ga?"
"Ada keknya,tapi satu lagi deh"
"Tunggu biar aku masakin."
"Ikuttt"
"Ayo.."
.
"Woo,aku bisa sendiri kok.."
"Aku suapin.."
Jeongwoo menyuapi haruto dengan telaten.
"Mau lanjut nugas ga?"tanya Jeongwoo, membersihkan sudut bibir haruto yang celemotan karena mie tadi.
"Iya deh keknya,jeo mau pulang??? Yaudah pulang aja,aku bisa sendiri kok.."jawab haruto dengan nada lirih.
"Aku temenin nugas. Nanti udah siap nugas,dapat pelukan tidur sampai besok."
Haruto berbinar,ia langsung duduk di meja belajarnya dengan antusias dan menyiapkan seluruh tugasnya.
Jeongwoo yang melihat itu terkekeh kecil sambil menaruh mangkuk mie tadi ke dapur.
Jeongwoo menunggu haruto menugas sambil memainkan ponselnya. Lama menunggu,tak sadar jeongwoo sudah menemukan haruto yang ternyata sudah tertidur diatas meja belajarnya dengan buku-buku yang berserakan.
Lelaki berkulit Tan itu terkekeh kecil,ia berjalan kearah haruto dan menggendongnya ala bridal style. Jeongwoo membawa haruto ke kasur dan menenggelamkan wajah cantik haruto di dada bidangnya.
"Eunghhh??? Jeoo???"haruto terganggu,lalu ia menatap Jeongwoo dengan mata sayu.
"Tidur aja,aku disini kok.."
"Eum..good night jeoo"
"Good night cantikkuuu"
.
"Haru? Mau kemana sayang?"tegur jeongwoo,dari pekarangan rumahnya. Saat sore hendak menyirami tanamannya, jeongwoo mendapati haruto yang sedang mengeluarkan sepeda motornya.
"Jeo? Maaf aku mau pergi sebentar,"balas haruto,memasang helm.
Saat hendak pergi, tiba-tiba saja jeongwoo muncul,ia menghentikan motor haruto dan menurunkan si manis dari motornya.
"Jelasin dulu,mau kemana."
"Haru mau ke kampus bentar."
"Hampir malam ini haru,bukannya kamu besok ada kelas malam? Bukan hari ini kan?"
"Iya,tapi ada bahan haru yang ketinggalan di toilet."
"Bahan apa?"
"Anuu ituu eum...hufftt" Haruto menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Apa sayang?"
"Gelang pemberian almarhum nenek.."
Jeongwoo tersenyum maklum, ia mengambil helm dari haruto dan memakainya. Sebelum naik, jeongwoo lebih dulu menaikan haruto keatas motor.
"Pegangan.."
"Aku bisa sendiri jeo.."
"Aku temenin,aku ga bisa liat kamu sendiri terus. Apalagi hampir malam gini."
.
"Jeo?? Ini kemana sih gelangnya??"
Haruto terus menyusuri sudut kamar mandi dengan jeongwoo yang juga ikut mencari gelang kesayangannya itu.
"Sayang,ini bukan??"
Jeongwoo mengambil satu gelang berwarna putih dengan beberapa hiasan seperti gelang pada zaman dahulu.
"IYAAA BENERRR!!!"
Haruto refleks melompat ke tubuh jeongwoo, jeongwoo yang melihat aksi tiba-tiba haruto seketika kaget dan langsung sigap menangkapnya.
"Haru,nanti jatuh gimana??"
"Heheee,maaf jeoo"
Jeongwoo memasangkan gelang haruto,dengan senyuman merekah haruto yang terus membuat Jeongwoo pangling.
"Lihat deh,tadi aku ketemu apa,"ucap haruto, menunjukkan sebuah penjepit rambut berwarna keemasan dan hiasan Kucing di sekelilingnya.
"Siniin"
Haruto memberikan penjepit rambut itu kepada jeongwoo.
Lelaki itu langsung memasangkan penjepit rambut kucing itu ke rambut haruto."Nahh!! Pas kayak kucing.."
"Ihhh jeee"
Jeongwoo tertawa keras.
.
Kini,pasangan kita sedang bergelayut manja di kasur.
"Je,makasih atas semuanya. Makasih udah nemenin aku,"ucap haruto,sendu.
"Aku tau kamu itu gak bisa sendiri,makanya aku temenin. Jangan bilang apa-apa sendiri,kamu masih punya aku."
Haruto mengerucutkan bibirnya dengan mata berkaca-kaca.
"Jee,jangan bikin aku nangis!"
"Kamu berharga buat aku,ru. Jangan tinggalin aku apapun yang terjadi,aku masih mau peluk dan nemenin kamu tiap kamu mau sendiri."
"Aku sahabat kamu,aku orang tua kamu,aku dunia kamu,aku milik kamu. Dan sebaliknya,kita tetap melengkapi."
"Je,aku gak bisa sendiri. Aku masih butuh seseorang buat di samping aku. Cari gelang aja aku harus minta bantuan kamu. Kelilipan aja aku minta hembusin sama kamu,masak mie aja aku minta buatin kamu. Bahkan mau tidur aja,aku maunya di peluk kamu bukan dipeluk guling,"ucap haruto,air matanya mengalir.
"I love you,haru."
"Me too,jeoo.."
.
Ada yang kangen aku??!!!
INI AKU BUATNYA PAS MAU TIDURR TAUUU.
AKU UDAH LAMA LOHH GA MUNCULLL
Yang kangen jeongharu,ayo angkat tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot | Jeongharu
Short Storyisinya cuman oneshoot/twoshoot ⚠️BXB ⚠️ JANGAN SALPAK ⚠️ HARUTO ⚠️ JEONGWOO ⚠️ JEONGHARU ⚠️21+++++ BISA BACA KAN?! BXB!!! 21++ JANGAN HARAP BOOK INI SUCI,KAYAK CERITA ANAK SEKOLAHAN DOANG!! UDAH ADA TANDANYA 21+++