⚠️ Gxb | Dipaksakan (Revisi)

♪ twelve. !

"mama j-jangannn..atrla salah apa?"

"lo anak sialan, bener bener anak sialan."

PLAK

PLAK

"maa... Jangan lakuin ini maa, atrla cape..."

BUGHHH

atrla pun langsung melototkan matanya saat mamanya itu kini mengambil sesuatu benda yang keras, lalu melayangkan kearah kepalanya.

sangat sadis.

*Emaknya fix mantan tawuran.ggg
.

'apa itu kasih sayang ibu?' Batin atrla.

"UKHHH" tiba tiba kepala atrla di lempari sesuatu. pusing sekali kini kepalanya.

Arita sudah sangat terbiasa untuk melampiaskan amarahnya kepada anaknya itu. Mereka hanya tinggal berdua di rumah besar ini, jadi sangat sulit bagi untuk atrla meminta bantuan.

benda itu mengenai kepalanya. kepalanya lah titik kelemahan atrla.

terus terusan kini ia dipukuli dengan keras, rambutnya sudah beberapa kali di jambak. sampai rontoknya rambut sudah berserakan.

"AAAKKHHH!!! MA-"

kini tubuhnya dibanting ke lantai.

Atrla sudah sangat tidak kuat dengan ini, ia rasanya ingin melawan, tapi hatinya selalu berkata bahwa 'belum saatnya.'

Darah berceceran ke lantai.

Karna merasa cukup, Arita memberhentikannya.

tapi mamanya itu? Malah pergi meninggalkan di saat atrla tengah kesakitan.

(Sepertinya kudu dibawa ke rsj ini emaknya)

sungguh gila.

"acell... aku butuh acell.."

"b-buram...oiya hp.."

penglihatannya samar samar, darah sudah terkena matanya sedikit. Tapi untungnya ia masih ada tenaga untuk meraba HP yang jaraknya tidak jauh.

untungnya di handphone nya atrla nomor temannya tidak terlalu banyak, jadi mudah untuk mencari kontak acellyn.

atrla pun langsung mengklik logo telpon
·
Telpon berbunyi

acellyn yang lagi makan di meja makan, mengemil sebuah snack di atasnya tiba tiba teralihkan oleh nada dering ponselnya.

ia pun segera mengecek siapa yang menelponnya.

"iya?" acellyn kaget saat mendengar tangisan atrla diluar sana dengan suara terbata-bata. Dan bergegas untuk ke lokasi rumah atrla.

"c-cell... hiks atrla gamau dirumah .. atrla gasuka rumah ini... "

"j-jemput atrla disini.... Hiks"

"tunggu ya?"

tut

"Bund, kaka ke rumah temen dulu."

"Siapa tadi?"

"nanti juga tau."

Ucapannya hanya di angguki oleh bundanya acellyn.

Gue pun langsung masuk ke mobil, terus otw ke rumah atrla.

Saat sampai, gue langsung di kagetkan pas ngeliat atrla yang udah tergeletak di lantai dengan darah dikepalanya.

Disaat mau angkat tubuh atrla, ga sengaja liat benda besi di sebelahnya. benda tersebut terlihat ada bercak darah, mungkin saja kepalanya gegara benda ini.