Chap 11 - Anak siapa?

260 31 0
                                    

Masih lanjutan flashback part sebelumnya

***

Semenjak kejadian yang menggemparkan satu sekolah. Esya di bully 1 sekolahan. Semuanya membenci Esya.

Seperti saat ini, Esya sedang berjalan menuju kantin sendirian tapi ada seseorang yang menabraknya hingga ia jatuh terduduk.

"Ups sorry, gue sengaja" Kata Siswi tersebut kita panggil saja Ela.

"Aduh maaf banget nih ya udah nabrak psiko kaya lo jangan bunuh kita ya" Kata teman Ela mengejek.

"Kenapa diem aja, jangan-jangan lo mau nusuk kita berdua ya?" Ujar Ela.

"Uhh takut. Hahaha"

"Pembunuh kaya lo gak pantas sekolah disini, yang ada nanti ada kejadian seperti Salsha pada siswa-siswi lain" Kata Ela. Diangguki siswa-siswi yang mengerubungi Esya.

"Bener tuh"

"Kok gak sadar diri ya"

"Gue jadi parno"

"Mana dia diem aja lagi"

"Real psiko dia mah"

"Hahaha iya anjir"

"Temen sendiri kok mau dibunuh"

"Ngeri banget ya"

"Harusnya kemarin si Salsha laporin aja dia kepolisi"

"Belum bisa geblek, dia masih dibawah umur"

"Udah kalian semua diam!" Kata Ela.

"Lo denger kan apa kata anak-anak, lo tuh gak pantes hidup udah nyusahin psiko perebut dan lain-lain" Sambung Ela. Esya hanya diam dan menunduk.

Tiba-tiba ada guru yang membubarkan aksi bully kepada Esya. Esya berucap terimakasih lalu pergi.

Karena kejadian itu Esya mengalami gangguan psikologis pada dirinya. Yang membuat orang tua Esya terpukul.

Dan akhirnya mama papa Esya menyuruh Esya untuk homeschooling agar mental Esya tidak terlalu kena.

^^^

"Jadi gitu, dulu si Caca tuh sempet depresi berat karena masalah itu. Dan gue juga udah tau semua kebusukan Salsha, jadi waktu itu gue pindah sekolah ke Korea ikut bokap nyokap, dan gue kesini lagi" Kata Alina.

"Hiks hiks lo kuat banget Sya, sampe bisa bertahan sejauh ini" Ujar Lula sedih dia sepanjang mendengarkan cerita Alina dia menangis merasa kasihan pada nasib sahabatnya.

"Udah si lagian itu kan dulu, biarlah berlalu" Kata Esya.

"Iya lo harus lupain semua masalah lo waktu itu jangan di inget-inget lagi. Oke"

Esya mengangguk lalu mereka bertiga berpelukan.

Kring kring kring

From Ghesya To EsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang