Chap 17 - Bimbang

199 27 0
                                    

Pagi hari yang sangat mendung pertanda akan adanya hujan turun. Membuat Esya malas untuk bangun pagi dan pergi ke sekolah. Bisa saja dia ijin dengan alasan sakit atau ada acara keluarga tapi dia ingin bertemu dengan Alina dan mau menanyakan suatu hal.

Hanya memakan waktu 15 menit Esya sudah selesai mandi, dia bukannya menggunakan pakaian dulu tetapi memilih memakai skincare rutinnya baru memakai pakaiannya.

Setelah selesai dengan persiapan lalu Esya menuju ruang makan untuk melakukan sarapan tentunya.

"Eh sayang, sini duduk ibu sudah masak kesukaan kamu" Kata Ibu Esya.

Esya kaget ternyata ibunya sudah pulang, "Pagi Ibu. Ibu pulang kapan? Kok Esya ga tau sih"

"Tadi malem sekitar jam 2" Esya hanya mengangguk. Lalu dia duduk dan menunggu ayahnya untuk makan bersama.

"Morning semua" Kata Ayah Esya lalu dia duduk dan langsung diambilkan makanan oleh sang istri. Lalu mereka sarapan bersama.

Setelah sarapan selesai Esya berniat akan berangkat menggunakan motornya tetapi sang Ayah kekeh ingin mengantarnya jadi dia iyakan saja biar tidak ribet.

Sesampainya di sekolah Esya salim dan turun dari mobil ayahnya. Saat dia akan berbalik Esya malah dikagetkan oleh Lula.

Dor

Esya yang sedikit kaget dia hanya melotot kearah Lula. Lula yang dipelototi hanya cengengesan.

"Sorry Sya gue hilap maapin ya" Dengan menggunakan jurus Poppy eyes

Esya hanya memutar bola matanya malas, lalu dia berlalu meninggalkan Lula. Lula yang ditinggal dia jadi ikut kesal lalu dia menyusul Esya.

"Ngambekan lo, gak seru" Celetuk Lula, Esya hanya diam malas menanggapinya.

Lula dikacangi akhirnya dia mendumel sepanjang jalan menuju kelas.

Setibanya di kelas ternyata sudah ada Alina sedang bermain handphone. Esya dan Lula pun memilih duduk dan menyapa Alina.

"Hi Alina, hp mulu Lo!" Kata Lula, Alina mendongak ternyata Esya dan Lula.

"Ya terus kalau ga hp apa? Bengong gitu" Balas Alina.

"Kan bisa baca buku, atau gambar maybe" Kata Lula, dia tidak mau kalah dengan Alina.

"Ye terserah lo, em Ca Lo ada dendam kesumat ga si sama Aga secara lo kan udah diperlakukan dengan tidak baik tuh sama dia bahkan bertahun-tahun" Kata Alina dia penasaran dengan perasaan Esya kepada Arga sekarang.

"Gue emang si udah bener-bener dendam banget sama Arga, tapi gue gak mau bales dia dengan cara yang sama, tapi gue mau dia jauhin gue itu udah cukup buat gue. Kalau bisa sih jangan liatin mukanya lagi"

Lula geram, "KOK GITU SIH!! Harusnya lo balas Arga lebih kejam dari perbuatan dia. Gue udah Gedeg banget dari dulu sama dia. Masa cuma begitu doang gak ada balas dendam siii kan Wagu"

Esya menghembuskan nafasnya lelah, "Gue cuma mau hidup tenang dan menurut gue dengan dia gak ganggu gue ataupun munculin tuh muka jahanamnya gue merasa udah cukup kok. Karena gue ngga bersalah dulu maupun sekarang"

Alina yang mendengarkan penjelasan Esya dia mengerti, temannya itu memang tidak mau ribet, dia hanya ingin semua berjalan dengan semestinya seperti air mengalir. Tetapi jika Esya tidak mau maka Alina yang akan membalaskan dendam itu.

"Oke gue ngerti apa yang lo maksud, lo emang baik Sya sejak dulu" Kata Alina.

Lalu mereka membahas hal random lainnya.

Di kantin sekolah ada Arga and friends sedang sarapan bersama, bukan bersama si hanya William dan Arsen saja yang sarapan Bumi dan Arga hanya diam duduk.

"Eh gue kok ngerasa yaa kalau si Esya makin kesini makin jauh sama lo. Kaya bener-bener asing banget" Kata William.

Arga hanya diam, dia juga memang merasa seperti itu, tetapi dia masih dalam ego nya yaitu bodo amat.

"Iya dia gak pernah ganggu lo lagi Ar, semenjak dia dari RS itu" Sambung Arsen.

"Tapi itu bagus dong, jadi si Arga bisa mepet si Cellin tanpa gangguan si Esya ya ga? Eh iya btw gimana perkembangan hubungan lo sama Cellin? Apa udah ada lampu ijo dari dia?" Kata William.

Arga menggeleng, "Lo kurang sat set Ar, nanti yang ada Cellin diembat cowo lain lagi" Kata Arsen.

"Ckk kalian semua diam aja deh, yang ada nanti si Arga jadi pusing dan untuk masalah hubungan antara Arga dan Cellin itu jadi urusan dia kalian jangan ikut campur" Ujar Bumi.

Arsen dan William sontak diam, mereka juga melihat ada hawa tidak enak dari Arga. Dan mereka pun membahas hal lain.

Tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi membuat para siswa-siswi berjalan menuju kelas mereka masing-masing untuk mengikuti pelajaran.

Tapi tidak dengan Arga and friends mereka memilih untuk ke rooftop basecamp mereka. Untuk membolos tentunya.

"Kalian duluan aja gue mau ke toilet bentar" Ujar Bumi. Arsen dan William pun mengangguk. Mereka berjalan dahulu disusul Arga dibelakang.

Bumi mencekal lengan Arga, "Eitss lo ikut gue ke toilet. Ada yang mau gue omongin juga ke lo"

Dengan malas Arga mengikuti Bumi, dia memilih membasuh wajahnya dan mengaca.

Bumi yang sudah selesai, dia berdiri disebelah Arga dan sambil mencuci tangannya dia berbicara.

"Ar, gue kayanya mau minta maaf sama Esya atas perbuatan gue dimasa lalu dan masa sekarang. Menurut gue Esya gak salah atas kejadian yang menimpa Salsha dan juga sampai sekarang tidak ada bukti yang membuktikan kalau Esya yang bersalah atas kejadian itu. Jadi gue memilih untuk memaafkan dia walaupun kita gak tau dia salah atau nggak tapi apa salahnya kita minta maaf sama perbuatan kita yang semena-mena sama dia. Kalau lo masih belum bisa maafin dia gue gak papa Ar itu urusan lo tapi gue cuma mau memperbaiki hubungan persahabatan gue sama Esya udah itu aja"

Arga diam, dia juga sebenarnya masih merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi. Dia juga ingin memperbaiki hubungan persahabatan dia bersama Esya. Tetapi dia masih berfikiran kalau Esya yang salah atas kejadian itu. Karena dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Esya yang akan mendorong Salsha.

"Gue cabut" Arga pergi begitu saja dia perlu ketenangan agar otaknya bisa memproses semua yang sudah terjadi.

Bumi yang ditinggalkan hanya diam, dia yakin kalau Arga sebenarnya mau meminta maaf sama seperti dirinya tetapi ego pria tersebut terlalu tinggi.

***

Kembali lagi dengan mumuu
Sorry guys baru up lagi soalnya 1 bulan kemarin full lembur jadi gak ada waktu buat nulis sorry ya guysss

Dan karena sekarang ada banyak waktu senggang jadi bakal up teruss stay tune yaww

18des23

From Ghesya To EsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang