Bab 7

33 7 32
                                    

Kalau ada typo mohon di maklumi🙏

Selamat membaca
.
.
.

“kamu tidak dapat melindungi dirimu dari kesedihan tanpa melindungi kebahagiaanmu lebih dulu.”
-Enigmatis Najwa

Siang hari Najwa berangkat sekolah seperti biasa. Najwa berjalan bersama teman-teman nya. Entah kenapa hatinya merasa tidak tenang, Najwa tersenyum berusaha menyembunyikan kegundahannya. Najwa tiba-tiba berhenti, kemudian menghampiri seorang ibu dan anak kecil yang sedang berjualan kue di pinggir jalan.

“ bu, saya beli ini dua ya.”

“ ini mbak.”

Najwa mengulurkan selembar uang kepada ibu itu.

“ sebentar kembaliannya mbak.”

Najwa menggeleng “ kembaliannya buat ibu aja.”

“ tapi nak-“

“ nggak apa-apa bu.” Najwa mengusap wajah anak kecil itu “ jadi anak yang pintar ya, kalau kamu sudah besar gantian kamu yang jagain ibumu.” Anak kecil itu mengangguk sambil tersenyum.

“ terima kasih ya nak.”

Najwa mengangguk “ kalau gitu, aku pergi dulu ya bu. Udah telat dahh..”  Najwa melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Sesampainya di sekolah, Najwa bergegas menuju kelasnya. Najwa menatap teman sekelasnya sekilas lalu duduk di bangkunya. Dia menghela nafas membetulkan posisi duduknya supaya lebih nyaman. ulangan dimulai. Najwa yang merasa bosan mengambil headsetnya, memakainya di telinga kemudian memutar lagu kesukaannya. Salah satu teman kelasnya menatap kesal tingkah Najwa.

“ dasar! Penampilan sama perilaku gak singkron.” Gumamnya

Najwa mendengar hal itu karena bangku mereka bersebelahan, tapi dia tidak memperdulikannya.

Skip...

Najwa pulang lebih awal karena ada ulangan di sekolahnya. Dia berjalan santai sesekali bersenandung. Dia tidak pulang ke rumah tapi menuju toko jilbab di dekat tempat dia bertemu ibu dan anak tadi. Senyuman tipis tercetak jelas dibibirnya saat melihat tulisan “dibutuhkan karyawan.” Tertempel di pintu toko tersebut. Tanpa menunggu lama Najwa bergegas masuk dan melamar kerja part time disana. Tak berselang lama dia keluar dengan senyuman yang semakin lebar “ akhirnya dapat kerjaan baru.”

tinn..

Najwa terlonjak kaget saat sebuah motor menghadangnya. Najwa menghela nafas. Dia menunggu cowok itu mengatakan sesuatu, ingin tahu apa maksudnya menghadang jalannya. Menunggu cukup lama, tapi cowok itu tidak juga turun atau bicara. Najwa melanjutkan jalannya. Najwa berhenti di pinggir jalan dan duduk disana. Najwa memperhatikan seorang anak kecil yang sedang bermain bersama keluarganya. Rasanya, dia ingin kembali ke masa lalu dan merasakan hal yang sama seperti anak itu.

Plak!

Najwa menampar pipinya sendiri “ sadarlah Najwa. Hal itu tidak mungkin terjadi dalam hidupmu.” Gumam Najwa

Hujan tiba-tiba turun, orang-orang berlari mencari tempat berteduh, tapi tidak dengan Najwa. Dia sangat menyukai hujan. Kali ini hujan turun sangat deras. Najwa memejamkan matanya, membiarkan air matanya turun. Najwa tersenyum karena air matanya tertutupi dengan tetesan air hujan.

Najwa mengadahkan kepalanya saat tidak merasakan air hujan lagi. Ada seseorang yang memayunginya. Pandangan matanya bertemu dengan tatapan dingin mata orang itu.

“ Rifki..”  ucap lirih Najwa

“ kau bisa sakit jika hujan-hujanan begini. Kenapa tidak berteduh?”

Enigmatis Najwa (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang