Bab 11

37 7 9
                                    

Selamat membaca
.
.
.


Pagi hari Najwa berangkat kerja seperti biasa. Berjalan santai sambil menikmati pemandangan yang di lewatinya. Hari ini sekolahnya libur jadi dia memutuskan kerja sampai jam pulang sekolahnya, supaya tidak di curigai keluarganya dan sekalian dia bisa dapat bayaran lebih. Tanpa gadis itu sadari, ada seseorang yang terus mengawasinya sejak dia tiba di toko.

Karena bosan Najwa memainkan tisu di depannya.

Drrt..

Kamu sibuk?

Sedikit, kenapa?

Annisa kangen katanya.

Najwa tersenyum membaca pesan tersebut.

aku juga kangen Nisa, kapan-kapan kita keluar lagi ya.

Oke.

Najwa menyimpan ponselnya dan mulai membantu menata stok jilbab yang baru tiba di toko.

“ sini aku bantuin.” Ucap Najwa mengambil satu kardus yang di angkat rekan kerjanya

Rekannya hanya mengangguk. Mereka mulai menata jilbab itu, kemudian mereka duduk di depan meja kasir menunggu pelanggan.

“ biasanya sehari ada satu pembeli atau sekedar pembeli yang lihat-lihat, tapi sampai sekarang kok belum ada yang datang ya?”

“ aku juga gak tahu, mungkin mereka masih sibuk atau emang belum pengen beli jilbab.”

“ dulu sebelum kamu masuk kerja disini. kalau sepi lama kayak begini saya sama bos pasti lebih milih tutup toko.”

“ kenapa? Kan kalau ada pembeli pas toko ini tutup kan sayang gak jadi dapat uang.”

“ iya sih, tapi suasana nya bikin gak betah.”

Najwa hanya mengangguk paham karena dia sudah paham kemana arah pembicaraan ini jadi sebaiknya dia diam saja.

Drrt..

Najwa?

Najwa terdiam sebentar saat melihat pesan itu.

“ iya bu.”

“ jika kamu ada waktu datang ke tempat saya, mungkin ibu bisa sedikit membantu.”

“ baik bu.”

Najwa diam menatap ponselnya.

Flashback

Najwa menoleh saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya, dia langsung berdiri saat melihat gurunya berjalan mendekatinya.

“ ada apa bu? Apa ada yang perlu saya bantu?”

“ kalau ada waktu datang kesini ya.” Ucapnya sambil menyondorkan sebuah kartu nama

Najwa menerima kartu nama itu, dia membacanya sebentar sebelum kembali menatap gurunya itu.

“itu pasti akan menjadi rahasia kita, kamu tidak perlu khawatir.”

Enigmatis Najwa (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang