Bab 10

32 7 7
                                    

Hati-hati dalam membaca, Kalau ada typo mohon di maklumi🙏

Selamat membaca
.
.
.

" apa-apaan kau ini?"

" maaf, tapi jilbab itu sudah di pesan."

" aku tidak mau tahu, saya mau jilbab itu!"

Najwa berlari ke kasir saat mendengar teriakan salah satu pembeli, dia pun mendekat dengan ragu-ragu " ada apa ini kak? Kenapa anda harus berteriak seperti ini?" tanya Najwa sopan agar tidak menyinggung perasaan pembeli itu.

" aku ingin jilbab itu, tapi dia tidak memberikannya." Tunjuk pembeli itu

Najwa mengikuti arah yang di tunjuk pembeli itu sebelum akhirnya kembali menatap pembeli itu " mohon maaf kak, bukannya kami tidak mau memberikannya tapi jilbab itu sudah di pesan dan akan di ambil nanti sore. Itu sebabnya kami sudah memindahkan jilbab itu disana karena bagian itu untuk jilbab-jilbab yang sudah di pesan. Kebetulan Stoknya habis, kami sudah memesan stok baru tapi masih belum datang. jika anda mau menunggu, anda bisa kembali dua minggu lagi."

Byur..

Bukannya mengerti apa yang disampaikan Najwa, pembeli itu malah mengguyur wajah Najwa dengan jus yang dia bawa.

" apa yang anda lakukan! Dia sudah menjelaskan dengan baik." ucap rekannya yang sekarang mendekati Najwa dengan tisu di tangannya.

Najwa menyeka wajahnya yang sekarang terasa lengket.

Pembeli itu tersenyum remeh " kau membuatku marah! Berani sekali kau menolak apa yang ku inginkan memang nya siapa kau? Kau hanya pelayan rendahan. Beraninya kau! Najwa." Ucap wanita itu melihat pin name tag di jilbab Najwa

Najwa menatap pembeli itu saat memanggil namanya.

" apa karena kau dibawah umur? Dan orang-orang akan membelamu, Jadi kau berani bersikap berani seperti itu. Kau pikir aku tidak bisa membuatmu di pecat."

" saya mohon anda tenang dul-" ucap rekan kerjanya berusaha meraih tangan pembeli itu

Pembeli itu menghempas kasar tangan rekannya " lepaskan! Aku akan membuatmu dan dia di pecat. Kalian tidak tahu siapa aku? Beraninya kau bermain-main denganku."

Semua orang yang ada disana menatap mereka, beberapa pembeli memilih pergi karena takut terlibat masalah jika tetap di toko ini.

Najwa menatapnya kesal, dia sudah berusaha menahan emosinya tapi pembeli ini makin kurang ajar. " memangnya siapa kau? Apa kau tidak kenal dirimu sampai harus bertanya pada kami."

Rekannya menatap cemas Najwa sementara pembeli itu semakin menatapnya kesal " apa yang kau katakan? Hei! Kau tak tahu keluargaku."

Najwa menatapnya tajam " bukan latar belakang keluargamu, tapi kau hanya kau. Siapa kau?"

Wanita itu menghela nafas kemudian mendorong bahu Najwa " hei! Apa kau buta, sombong sekali kau, dasar jalang gila. Kau hanya sampah bagiku." Ucapnya sambil mendorong bahu Najwa dengan menatapnya kesal

Najwa menahan tangannya dan menatapnya tajam " hentikan. Kau membuat keributan."

" lepas! Kau yang memulainya."

Enigmatis Najwa (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang