Bab 9

41 7 11
                                    

Hai²👋 maaf ya baru bisa update bab 9 hari ini🙏 ada yang kangen gak sih? 😂

Kalau ada typo mohon di maklumi🙏

Happy reading
.
.
.

“pada dasarnya manusia hanya menginginkan perasaan diterima, dihargai, dan diinginkan.”
-Enigmatis Najwa

Najwa duduk sendirian di kelas karena dia merasa pusing akhirnya dia izin tidak ikut pelajaran olahraga. Dia terdiam menatap pesan di ponselnya.

Kita udah cukup lama kenalan, kamu mau gak jadi pacar aku?

Cukup lama dia berfikir sebelum akhirnya membalas pesan tersebut.

Aku bisa minta waktu buat jawab, akan kujawab hari sabtu, bolehkan?

Ok, aku bisa menunggu kok, lima hari ini.

Najwa tidak membalas pesan itu, dia beralih menatap jendela kemudian mengambil headset dan mulai memutar lagu yang menenangkan.

“ apa dia bisa ku percaya? Tapi dia baik, dia juga selalu memperhatikan ku.” gumam Najwa memikirkan pesan pria yang beberapa hari selalu memperhatikannya. Najwa mengambil buku pemberian Virendra dan mulai menulis kegelisahannya.

Skip..

Setelah menulis di buku diary nya, Najwa kembali menatap jendela. Terlihat teman sekelasnya sudah kembali ke kelas.

“ Najwa. lo di panggil guru, di suruh ke perpustakaan.”

Najwa mengangguk dan bergegas ke perpustakaan. Sesampainya disana, dia melihat banyak tumpukan buku dan juga gurunya yang tampak bingung menatap buku-buku tersebut. Najwa berlari mendekat.

“ ada yang bisa saya bantu bu?”

“ ah.. ini, bisa bantu ibu menata buku yang baru datang ini. udah ibu pisahin kamu tinggal nata aja.”

“ baik bu.”

Najwa mulai mengambil dan menata buku-buku itu sesuai arahan gurunya, setelah selesai menata dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil se-ember air untuk mengepel lantai perpustakaan yang kotor. Baru saja Najwa masuk ke kamar mandi tapi seseorang mendorong tubuhnya hingga tersungkur di lantai kamar mandi yang sedikit basah, dia berdiri dan mencoba membuka pintu kamar mandi tapi pintu itu terkunci dari luar. Najwa menggedor-gedor pintu itu berharap ada seseorang di luar.

“ tolong bukain! Ada orang diluar? Bukain pintunya!”

Duk!

Najwa telonjak kaget saat pintu itu di tendang seseorang dari luar.

“ diam lo! nikmati aja disana, dasar tukang cari muka.”

Najwa kenal betul suara siapa itu. “ keluarin aku dari sini, mau kamu apa sih Lia? Aku gak pernah ganggu kamu!”

“ diam lo! nikmatin aja disana.”

Byur!

Najwa menunduk saat tubuhnya di guyur air yang sangat bau, dia mendongakkan kepalanya menatap ventilasi kamar mandi berupa lubang panjang tepat di atas pintu.

Enigmatis Najwa (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang