1 kamar

48 5 0
                                    

Tepat jam 7,arsip sudah selesai.beruntung minghao terbiasa mengurus data siswa saat di Beijing meski sudah lulus.
Ya.
,Minghao lulus lebih dulu dari myungho karena mengambil kelas akselerasi.dan dia gunakan waktu untuk belajar hal lain dan tinju,meski yang satu itu selalu ditentang myungho.biar saja,minghao kan ingin masuk ke universitas yang sama dengan kakaknya.

Meregangkan tubuh ,minghao beranjak dari kursi.ia mengambil tasnya dan hendak keluar.
Jun yang berada dibelakangnya langsung menariknya,

"Apa??kan sudah selesai?"

"Kita kan sekamar,kau tidak ingat kunci kamar kau titipkan padaku?kau mau tidur di luar atau di ruangan ini?"

"Heh..tidak mau .ayo cepat,bereskan,diluar sudah gelap"jawab minghao panik.

"Bilang saja takut"ejek Jun tersenyum.

"Heh..tidak .ah sudah ayo cepat"minghao langsung mendorong tubuh Jun ke depan.

Saat menuju asrama,minghao kaget karena banyak suara tawa dari lorong.sedikit ingin tahu,ia mengintip tapi kerah bajunya langsung ditarik Jun.

Saat masuk pintu kamar mereka, tiba-tiba minghao baru sadar.
'sekamar?bagaimana aku harus ganti baju,belum kalo lagi haid.aisss bagaimana ini,nanti kalo mandi gimana??mana aku bawa bra juga pula di koper'

Ya kali gak pake bh.
Jun yang gerah melepas seragam dan kaus dalamnya. Dan terpampanglah surga dunia,otot bahu Jun yang sangat jantan.

'hehh...rejeki..aiss minghao..kemana otakmu?kenapa dia lepas baju si'
Batinnya menutup mata dan menoleh.ia tidak sanggup melihat Jun karena pipinya panas.tapi kalau dia teriak dan melarang Jun,pria itu akan semakin curiga dengan minghao.

'tenang...tarik nafas,hembuskan.yah..anggap saja dia patung.hanya perlu memalingkan wajah dan tidak melihat.'

"Yaaak,ayo mandi"panggil Jun dari pintu kamar mandi.

"Haahh kau gilaaa??"seru minghao ingin melempar wajah Jun dengan bantal,kalau perlu barbel sekalian.

"Pfft,aku hanya bercanda.salah sendiri kau tidak bergegas.biasanya aku harus mengalah karena kau beralasan pencernaanmu tidak nyaman." sahut Jun tersenyum jahil dan menutup pintu.

'tunggu,apa maksudnya?jadi myungho selalu mandi lebih dulu?dan..pencernaan?'

minghao selalu rutin mengirim herbal untuk kesehatan perut kembarannya.tidak mungkin langsung habis kan dalam sebulan?dia selalu menelpon kakaknya tiap bulan memastikan herbalnya masih cukup atau tidak.

Setelah selesai bergantian mandi,dengan hati-hati tentunya.minghao mana mau sampai ketahuan kalau dia perempuan.

Dia menata barang dari koper kedalam lemari dan sedikit melirik Jun yang sudah tiduran.sepertinya ia sangat kelelahan sampai tidak memakai selimut.

'sebenarnya apa yang kau sembunyikan myungho,aku tahu kau bukan tipe orang yang mau berbagi cerita'

Tiap laci ia buka pelan,tapi nihil.ia sama sekali tidak menemukan ada memo atau pesan tertentu.

Menghembuskan nafas kasar,minghao mulai beranjak tidur di kasurnya.meski baru pertama masuk kamar asrama lelaki,ia kagum wangi ruangan ini sama dengan kamarnya.sangat menyejukkan.

Minghao berpikir,tidak mungkin jika ini ulah kakaknya.dia tidak fanatik dengan aroma terapi kamar untuk tidur.
Sedikit menoleh ke arah kasur Jun, minghao turun dan menyelimuti pria jangkung itu.

'ku pikir besok saja lah'

meski sangat aneh mengingat kakaknya tertarik dengan karate.padahal ia selalu menentang minghao ikut bela diri,akhirnya tinju lah yang dia geluti.

Minghao pun mulai memejamkan mata,berharap besok ia akan menjalani hari dengan lancar.



that nerd boy is my girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang