Pertemuan

24 2 0
                                    


"Sudah lama tak bertemu ya,namdongsaeng" sapa pria berumur 45an lebih itu.ia tersenyum kecil pada adiknya.

"Tumben sekali kau disini,Hyung" Kang-hoon sedikit maju dan menutupi minghao dari pria sipit itu.

"Kurasa bukan hal yang aneh jika seorang ayah menjenguk anaknya kan?kurasa profesimu sebagai detektif seharusnya tidak sesantai ini.bisa berkeliaran kesana kemari.bukankah kau hobi mengejar kasus?"

"Ya,benar.tapi kurasa kita tidak sedang terlalu ingin membicarakan pekerjaan di situasi ini kan?apalagi ini di rumah sakit tempat anak Hyung dirawat.kurasa sedikit tidak etis membahas urusan pekerjaan dilingkungan keluarga."

Zhengzhou,ayah minghao hanya tersenyum remeh.ia mendekati bahu minghao ,

"Kalau begitu..wajar kan kalau aku berada disini?daripada kau yang bukan ayahnya"
Pria tua itu merangkul minghao,namun langsung ditepis olehnya.

Tepat saat itu ponsel minghao berdering,

"Pergilah,hao.sekalian pulang juga tidak apa.kalau kau bosan kau bisa mampir ke apartemenku."

"Baik,paman.maaf ,ayah aku harus pergi"
Dengan cepat minghao berlari.kali ini ia sangat senang mendengar panggilan dari mingyu.ia bisa terselamatkan dari perang dingin ayah dan pamannya.

Dari jauh ia mengamati pria berbeda negara itu saling berhadapan,bahkan aura mereka sangat menakutkan.ia harap mereka tidak menghancurkan rumah sakit.

"Yongseo..mingyu-ah.apa kau sudah sampai di Korea?"

"Tentu saja,aku sudah ada di sini sejak seminggu lalu.apa kita bisa bertemu sebentar?kau belum menjelaskan apa-apa padaku tentang kedatangan mu di korea.bahkan aku mencari myungho ke Pledis tapi tidak ketemu."

Minghao menghela nafas,
"Baiklah,kita bertemu di cafe.kau tahu cafe tempat kita dulu biasa berkumpul dengan Seungcheol oppa?"

"Ne..kita bertemu disana.30 menit lagi aku sampai "

"Baiklah,aku akan kesana juga.hati-hati ya,kau mengemudi kan"

"Iya,jangan khawatir haoiee.sampai ketemu"

Minghao menutup telpon dan beranjak memanggil taxi dari seberang jalan ,namun sebuah mobil berhenti dan Jun keluar dari situ.

"Kau mau kemana?bukankah sudah kubilang,hubungi aku lalu sudah selesai."

Minghao sedikit menggaruk pipinya,
"Emm..aku ada janji bertemu dengan teman"

"Siapa ?setahuku hanya Seokmin dan aku yang mengenalmu." Jun menatap minghao curiga.

"Mingyu,orang yang kau lihat kemarin,kurasa aku perlu menemuinya.aku tidak mau ia khawatir"

"Dan kau malah suka membuatku khawatir?" Bisik Jun lirih,namun masih bisa terdengar minghao.

"Maaf,apa kau bilang jun?"

Pria tampan itu berdehem dan menarik minghao masuk ke mobil
"Kuantar,akan berbahaya jika kau pergi sendiri."

"Tidak usah,aku bisa sendiri"

"Sayangnya aku tidak menerima penolakan.jangan khawatir,aku hanya akan mengamati dari jauh.aku tidak akan mengganggu kencan kalian" ujarnya berusaha bersikap biasa.namun hatinya masih kesal karena minghao lebih memilih bertemu mingyu agar tidak khawatir.

Minghao tertawa kecil,ia menoleh dan tersenyum.
"Kencan apanya?kami lebih mirip kakak adik daripada calon kekasih,lagipula mingyu bukan tipeku walau dia tampan"

Jun yang fokus menyetir mulai sedikit senang,setidaknya saingannya berkurang.

"Berhenti mengatakan itu,lagipula wajahku lebih tampan dari temanmu."

that nerd boy is my girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang