🔞‼️
• • • • •
Sekarang tubuh keduanya sudah tidak mengenakan pakaian apapun, mereka berdua sudah bertelanjang bulat.
Blaze mengelus selengkangan Elio dengan tangan kasarnya, membuat sensasi geli dalam tubuhnya. Bibirnya masih bergerak gerak menggigit nipple Elio dengan gigitan kecil, sesekali ia menarik narik nipple itu dengan giginya, lalu menjilatinya sensual.
Sementara Elio, kakinya ia gerakan kesana kemari karena menahan geli dari nipple nya yang dimainkan oleh Blaze.
Blaze mengangkat satu kaki Elio, kemudian ia menjilati selangkangannya dengan sensual. Jarinya bergerak gerak menekan lubang berkedut milik Elio, lalu ia memasukan satu jarinya di dalam dengan gerakan pelan. Terasa sempit dan ketat, padahal ia baru memasukan satu jarinya di dalam sana tetapi sudah sesempit ini.
Blaze mulai menggerakkan jarinya keluar masuk dari lubang Elio, tatapannya kini terfokus pada apa yang ia kerjakan. Elio merasa sangat malu saat Blaze melihat lubangnya secara langsung tanpa rasa malu sama sekali.
"Ahhh," Elio menggigit tangannya kuat, ia tidak ingin mengeluarkan suara nakalnya itu, takut jika kamar ini tidak kedap suara, dan teman temannya yang diluar akan mendengar suara desahannya.
"Jangan ditahan, kamar ini kedap suara" ujar Blaze melihat Elio yang sedang berusaha menahan desahannya terdengar. Setelah mendengar ucapan Blaze, Elio dengan cepat melepaskan desahannya, ia tidak mampu lagi untuk menahannya.
Blaze semakin mempercepat tempo gerakan jarinya pada lubang Elio, kini ketiga jarinya sudah berhasil masuk ke dalam lubang kecilnya, walaupun butuh waktu beberapa lama agar terbuka agak lebar.
Lubang Elio kini terasa sangat basah, ia benar benar merasakan kenikmatan dari bawah sana hanya dengan jari Blaze saja. 'Bagaimana dengan penisnya nanti?'
Merasa sudah cukup bermain, Blaze mulai memposisikan penisnya tepat di depan lubang Elio. Pipi Elio terasa panas melihat betapa besar penis Blaze, ia semakin tidak sabar merasakan penis itu berada dalam lubangnya.
Blaze mulai memasukan secara perlahan kepala penisnya pada lubang Elio.
PLOK
"Arghhh ssshhh" Dengan sekali hentakan, penis Blaze sudah masuk sepenuhnya. Elio merasakan sakit pada lubangnya karena Blaze langsung memasukan penisnya dengan tiba tiba.
Blaze menjeda sedikit, tak langsung bergerak, ia menatap Elio yang memejamkan matanya. Lalu Ia menunduk, mencium bibir Elio dengan brutal. Elio yang mendapatkan ciuman itu, membalasnya dengan senang hati.
Blaze melepaskan ciumannya dan memandang Elio. "Kalo sakit, bisa cakar punggung aku," ucap Blaze.
Lalu dengan perlahan, ia mulai menggerakkan pinggulnya. Pelan tetapi semakin lama, tempo gerakan Blaze semakin keras dan kasar. Bunyi tubuh saling beradu bergema dalam kamar, mengisi keheningan bersama dengan suara desahan Elio.
Blaze kembali memainkan tangannya pada nipple Elio, lalu ia terkekeh memandang penis kecil Elio. Sangat kecil, pas dengan tubuh Elio yang kecil juga.
Tubuh Elio tersentak sentak kuat akibat sentakan Blaze pada lubangnya. Ia menggigit bibir bawahnya keenakan, rasa sakit yang ia rasakan sekarang sudah digantikan dengan kenikmatan di bawah sana. Elio semakin menggeleng frustasi saat Blaze bermain dengan penisnya juga.
"Sial sshhh, enak banget lagi," ucap Blaze sembari mendongak keatas dengan mata terpejam. Lubang Elio sangat lembut dan ketat, membuat penisnya terkurung di dalam sana. Ini benar benar pertama kali bagi Elio.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLAZE (BL)
Teen FictionCerita dimulai dari seorang pemuda yang tak terduga terjebak dalam dunia yang sebelumnya hanya ia nikmati dalam halaman-halaman kata-kata. Takdir telah mempersembahkan padanya perjalanan luar biasa, mengangkatnya keluar dari batasan dunianya dan men...