Pagi itu, seorang pria terbangun dari tidurnya. Ia duduk dan mengucek matanya untuk menghilangkan rasa ngantuk, belum menyadari situasi yang menimpanya. Perlahan, ia mulai melihat sekeliling kamar, mengerutkan kening heran melihat isi kamar yang terasa asing baginya. Baru kemudian ia menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya.
Selama beberapa menit, ia hanya berdiam diri, mencerna apa yang telah terjadi padanya. Seingatnya, ia mengalami kecelakaan motor karena berusaha menghindari anak kecil yang tiba-tiba menyeberang jalan. Akibatnya, ia menabrak pembatas jalan dengan keras karena saat itu sedang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Dia yakin bahwa ia tidak akan selamat dari kecelakaan tersebut, jadi mengapa ia berada di sini sekarang? Di tempat yang begitu asing baginya.
Perlahan, ia turun dari kasurnya dan berjalan menuju cermin. Ia melihat pantulannya di cermin dengan diam. Dugaannya terbukti benar, ini bukanlah wajah dan tubuhnya. Artinya, ia mengalami transmigrasi.
"What the hell" gumamnya. Ini begitu konyol. Memang, ia suka membaca novel, dan selalu berpikir bahwa transmigrasi hanya terjadi di dalam cerita-cerita novel, hanyalah khayalan para penulis. Namun, sekarang ia mengalaminya sendiri.
Mencoba tetap tenang dalam situasi yang sangat membingungkannya, ia melirik jam di meja kecil samping kasurnya. Jam menunjukkan pukul 6:25 pagi. Ia bergerak menuju kamar mandi, menginginkan air dingin untuk meredakan rasa sakit di kepalanya yang hampir pecah akibat terlalu banyak memikirkan.
Tidak lama kemudian, ia selesai mandi dan mengenakan baju putih polos dengan celana pendek sebluejutnya. Baru saat itu ia menyadari bahwa ia berada bukan di negara kelahirannya, melainkan di Italia. Ia mulai memeriksa beberapa buku di meja belajar di kamarnya, berharap menemukan petunjuk tentang tubuh yang kini ditinggali.
"Blaze Denovan" bisiknya. Ternyata nama tubuh ini adalah Blaze. Tunggu sebentar, DENOVAN?! Ia terkejut menyadari marga ini. Bukankah ini salah satu marga tokoh figuran di novel 'STAY?' - novel BL yang dibaca karena desakan teman fujoshi-nya? Tidak mungkin, bukankah dia sekarang terjebak dalam cerita novel itu sendiri? Zerick atau sekarang kita sebut Blaze, menggosok pelipisnya dengan frustrasi. Ini terlalu tidak masuk akal dan begitu konyol; ia kesulitan mempercayai semua ini.
Kini, Blaze berada di meja makan bersama dengan kakek dan nenek yang merupakan pemilik tubuh ini. Keheningan mengisi ruangan saat mereka bertiga sedang makan pagi, mengikuti etika tata krama saat makan. Setelah sarapan, kakeknya mengajak mereka berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu. Ia tak tahu apa yang akan dibicarakan oleh kakek pemilik tubuh ini.
Kini Blaze duduk di sofa ruang keluarga, berdekatan dengan kakek dan neneknya. Hening menguasai ruangan sebelum kakeknya akhirnya bersuara, memanggil namanya.
"Blaze" panggil sang kakek yang bernama Arthur. Meskipun sudah keriput, dia masih memancarkan pesona. Mendengar kakek memanggil, Blaze mendongak, saling bertatapan dengan kakeknya yang juga menatapnya.
"Iya, kakek. Ada apa?" tanyanya.
"Apakah kamu tidak ingin kembali ke Indonesia, Nak? Mereka sangat merindukanmu. Tidakkah kamu ingin bertemu dengan mereka?" tanya kakek Arthur dengan lembut, tatapan penuh sayang pada cucunya.Blaze terdiam, bingung harus menjawab apa karena pemilik tubuh ini belum memberikan ingatan apapun tentang kehidupannya.
"Pikirkanlah baik-baik. Kau perlu mencoba berdamai dengan semua yang sudah terjadi, Blaze" sahut neneknya, Reane, ketika tidak ada jawaban dari Blaze.
Blaze terbangun dari lamunannya, lalu tersenyum hangat pada sang nenek. "Tentu, Nek. Aku akan kembali ke Indonesia dalam dua hari. Aku tidak ingin berpisah dengan kalian begitu cepat" ujarnya. Memutuskan untuk kembali ke Indonesia tidaklah buruk, karena ia juga merindukan negara kelahirannya. Selain itu, ada sesuatu yang ingin ia pastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLAZE (BL)
TienerfictieCerita dimulai dari seorang pemuda yang tak terduga terjebak dalam dunia yang sebelumnya hanya ia nikmati dalam halaman-halaman kata-kata. Takdir telah mempersembahkan padanya perjalanan luar biasa, mengangkatnya keluar dari batasan dunianya dan men...