21. 𝐈 𝐇𝐚𝐭𝐞 𝐘𝐨𝐮

5K 505 146
                                    

"kau dimana?"

Suara lembut lalisa mengambang di udara, ia menghubungi Jungkook saat sampai di apartemen namun pria itu tidak ada di sana. Pukul delapan malam lalisa terlihat sangat lelah dan ingin memeluk Jungkook saja rasa nya. Namun ia mendapati apartemen kosong bak tak berpenghuni.

"Kau sudah selesai belanja dengan jennie? Aku masih harus menemui rekan bisnis ku, aku akan pulang sebentar lagi sayang. Tunggu aku ya"

"apa kau masih lama jungkook?"

"No baby, beri aku waktu satu jam. Aku akan selesaikan semua nya"

"Aku, ingin kau pulang sekarang"

Jungkook terdiam dari sebrang sana. Terdengar helaan nafas lelah nya "aku punya tanggung jawab sayang, bisa tunggu aku satu jam lagi? Aku akan cepat pulang. I love you"

Baru lalisa mau membuka mulut nya lagi tapi telepon itu sudah terputus. Lalisa membuang nafas nya kasar menyadari Jungkook benar-benar sedang sibuk, siapa dia berani mengganggu pebisnis penting hanya untuk mendengar keluh kesah nya.

Lalisa menarik nafas nya dalam-dalam, ia berjalan lemah menuju kamar seolah semangat telah di renggut tuhan malam ini. Tangan putih lalisa terulur memegang gagang pintu emas di depan kamar nya, namun langkah kaki itu terhenti menatap ke satu ruangan yang hanya satu kali ia pernah lihat isi nya.

Ia berjalan menghampiri, menuju pintu bewarna putih yang berada di sudut ruangan dekat kamar Jungkook, ruangan yang kerap di masuki kekasih nya jika akan bekerja, lalisa tidak pernah berpikir untuk mengganggu Jungkook jika dia ada di sana. Ia pegang gagang pintu dan membuka engsel nya.

Lalisa menatap lekat ruangan bernuansa hitam dan coklat pekat, seakan mencerminkan sisi gelap dari pemilik nya. Ia berjalan perlahan melihat begitu mewah barang-barang yang ada di dalam. Terdapat lemari yang cukup tinggi, hanya untuk meletakkan puluhan whiskey, terdapat sofa kulit yang megah bak kursi tamu para raja, lalisa tersenyum menatap begitu rapih dan mengesankan ruangan pribadi Jungkook.

Hingga,...

Ia tertegun melihat ada yang baru di ruangan ini. Ia tatap ke arah dinding di dekat jendela yang besar. Terlihat beberapa tempelan kertas yang sedikit berantakan. Lalisa mendekat perlahan memandangi apa yang Jungkook lakukan dengan kertas-kertas itu dan mengotori dinding hitam nya.

Lalisa membuka sedikit bibir nya, saat mendekat dan melihat justru terlalu banyak foto-foto nya tertempel di sana. Ntah kapan Jungkook mengambil nya, tapi foto ini saat mereka menghabiskan waktu bersama di apartment, saat di kantor, bahkan saat tertidur di dalam kelas luxury perjalanan ke Australia waktu itu.

Ia menelan saliva nya, gemetar tangan lalisa saat mengambil selembar kertas yang ia ingat jelas ini adalah tulisan nya. Sebuah kertas yang waktu itu di berikan oleh manajer restaurant Italia tempat ia bekerja, beberapa pertanyaan aneh yang lalisa jawab dengan sesuka hati nya.

"Kenapa bisa ada di sini?"

Lalisa menatap legam seluruh ruangan Jungkook, ia berjalan pelan seakan menyelidiki apa yang di sembunyikan pria itu dari nya, kenapa mereka selalu terikat tanpa sengaja sejak awal berjumpa. Mata lalisa tertuju pada sebuah benda yang tersembunyi di samping lemari minuman beralkohol milik Jungkook.

Lalisa terduduk di lantai menatap lekat pada bingkai foto diri nya tapi dengan tubuh yang berbeda. Saliva lalisa tercekat di tenggorokan nya saat melihat bingkai foto besar hasil editan yang sengaja di sembunyikan Jungkook saat mereka bertengkar sesaat pulang dari Australia waktu itu.

"Apa yang kau lakukan Jungkook?"

Lalisa mengulurkan tangan nya membelai bingkai foto itu seolah tidak percaya Jungkook menyimpan foto editan nya yang seperti ini. Sejak kapan, karena apa, untuk apa, terlalu banyak pertanyaan lalisa yang membuat raga nya lelah menerima semua kenyataan yang harus diterima hari ini.

𝐎𝐡 𝐌𝐲 𝐆𝐨𝐬𝐡 ! ! ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang