24. 𝐀 𝐓𝐡𝐨𝐮𝐬𝐚𝐧𝐝 𝐘𝐞𝐚𝐫𝐬

5.9K 438 183
                                    

Sejak pertama bertemu, berdetak jantung pria itu tak karuan di buat pemandangan yang begitu indah di depan mata nya. Cara ia melawan, cara nya memberontak seolah gadis itu manusia terkuat di muka bumi ini. Manik hazel yang begitu indah dengan tatapan lembut nya, bibir ranum yang merah muda selalu tampak basah permukaan nya. Gadis itu benar-benar makna dari sebuah keindahan yang sempurna.

Dunia yang begitu membosankan menurut Jungkook berubah menjadi taman bermain yang begitu menyenangkan. Setiap hari nya selalu berpikir bagaimana untuk dekat dengan lalisa, gadis tercantik dan terangkuh yang pernah ia tahu perawakan nya, tanpa sadar segudang obsesi dan fantasi membuat Jungkook terperangkap jatuh ke jurang cinta yang begitu dalam dan enggan untuk keluar.

Tidak ada yang dapat di lakukan Jungkook sekarang, seolah pria itu begitu gugup memandang pantulan cermin raksasa yang ada di mansion nya. Perawakan dari diri nya yang berdiri mengenakan jas formal dengan aksen ala kerajaan megah Roma Italia. Jungkook berdecih menertawakan diri nya, rasa apa ini? Jantung nya berdegup cepat di hari pernikahan nya dengan wanita yang begitu ia cinta lebih dari hidup nya.

"Kau sudah habiskan beberapa malam, kau sudah memiliki nya bahkan sebelum hari pernikahan, apa yang membuat mu gugup sekarang huh?"

"Kau sudah habiskan beberapa malam, kau sudah memiliki nya bahkan sebelum hari pernikahan, apa yang membuat mu gugup sekarang huh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara yang tak asing bagi Jungkook. Pria itu memutar badan menatap Kevin muncul dari balik tubuh beberapa pelayan yang sedang berdiri mematung seolah menunggu perintah Jungkook. Terdapat juga beberapa pekerja yang tampak sedang merapihkan segala penjuru mansion baru yang Jungkook beli untuk tempat tinggal bersama lalisa. Ratu itu tidak boleh mengeluh, jika tatanan rumah mereka tidak sesuai dengan selera kelas atas nya.

"Kau? kenapa tidak langsung ke gedung pernikahan?" Tanya sang mempelai menaikkan alis nya.

"Apa kau punya keluarga lain selain aku? Apa kata orang, jika mempelai pria pergi sendirian?"

Jungkook tersenyum kecil mengiyakan segala ucapan Kevin. Dia tidak punya siapapun, Jenna dan putra terselubung nya itu hanya terpaksa mendukung pernikahan Jungkook dan lalisa demi tetap mendapatkan pundi-pundi harta setiap bulan nya. Jika tidak, apa mereka mau hidup miskin karena Jungkook tidak mau menikahi siapapun dan menyerahkan harta itu pada panti asuhan dan sosial. Jika bersama lalisa setidak nya ada alasan Jungkook untuk tetap menjadi seorang pria yang kaya raya.

"Kau sudah siap?" Tanya Kevin mendekat. Ia benarkan sedikit lipatan jas Jungkook yang terlihat berantakan.

"Aku gugup sekali, Simon sialan itu tidak membiarkan aku bertemu dengan lalisa sebelum pernikahan. Ini sudah tiga Minggu rasa nya canggung jika harus bertemu dan langsung menikah seperti ini"

"Pria itu hanya mengerjai mu, kau tahu sekonyol apa ayah sambung lalisa. Aku heran kenapa lalisa, ayah dan adik nya memiliki karakter yang sama padahal mereka tidak sedarah"

"Ntahlah, aku dengar kebiasaan seseorang bisa menular kalau sering bersama" jawab Jungkook kembali berkaca menatap rupa nya.

"Ya, sama seperti mu dan lalisa"

𝐎𝐡 𝐌𝐲 𝐆𝐨𝐬𝐡 ! ! ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang