17. 𝐁𝐞𝐭 𝐀𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝐂𝐚𝐬𝐢𝐧𝐨🃏

4.6K 414 190
                                    

"sshh ah, sakit, pelan Jungkook"

"Aku udah pelan sayang ... "

Tidak sedang bercinta sekarang, Jungkook hanya sedang mengobati lebam di sudut bibir lalisa. Setelah pertengkaran dengan Jesica Jungkook langsung membawa gadis kesayangan nya itu masuk ke dalam ruangan pribadi nya. Lalisa duduk di kursi tempat biasa Jungkook bekerja, sementara pria itu berlutut di depan nya, tepat nya berada di tengah-tengah paha mulus gadis itu, dalam keadaan apapun harus ada situasi yang menguntungkan untuk Jungkook kan?

Dan ini sangat menguntungkan, sesekali dapat dengan mudah menyentuh paha lalisa tanpa beralas kain apapun, karena rok nya sedikit naik ke atas sebab tubuh kekar Jungkook membuat lalisa melebarkan kaki nya. Ntah kenapa, mencuri kesempatan jauh menantang adrenalin nya. Seakan seorang kleptomania yang mampu membeli barang namun lebih senang jika mencuri nya.

"Ah sakit sekali" gerutu lalisa memajukan bibir nya. Gemas sekali hingga tidak tahan Jungkook untuk tak mengecup bibir ranum lalisa.

"Masih sakit sayang?"

"Sakit Jungkook, nenek sihir itu jahat sekali"

Jungkook menghela nafas nya pelan, seakan jengah dengan tingkah lalisa. Jungkook bukan tidak melihat tadi di lobby lalisa seperti macan yang sangat liar, menarik rambut Jesica tanpa ampunan lalu sekarang dia berpura-pura tidak berdaya berkali-kali mendesahkan sakit seolah sangat parah penganiayaan yang dilakukannya Jesica. Ini akal licik lalisa mencoba menarik perhatian Jungkook, agar pria itu hanya menyalahkan Jesica karena pertengkaran mereka berdua.

"Iya jesica jahat, jelek dan jahat" ucap Jungkook memuaskan hati kekasih nya

"Ini ... Ini juga sakit Jungkook, lihatlah tangan ku jadi lemah sekarang" lagi, dia mengeluh lagi, kini lalisa menunjukkan satu tangan nya pada Jungkook yang tidak pun lebam atau pun ruam.

"tangan mu? Tapi jesica hanya menampar dan menarik rambut mu kenapa tangan mu juga sakit?"

"Ih ini juga sakit Jungkook" keluh lalisa dengan mata yang berkaca-kaca, pokok nya Jungkook harus percaya.

Jungkook tersenyum kecil, ia tarik lembut tangan lalisa, mengecupi punggung serta telapak tangan nya berkali-kali hingga puas hati nya. Ratu cantik ini tetap harus menang di segala kondisi, tidak perduli lalisa salah atau benar, Jungkook akan selalu berada di samping nya untuk memberi dukungan.

"Sudah sembuh sayang? Bagaimana cara aku menyembuhkan nya? Apa kita perlu ke dokter? Apa perlu di operasi?"

Lalisa tertawa kecil dan menggeleng kemudian "sudah sembuh karena di cium oleh mu"

Jungkook menarik tubuh lalisa ke pangkuan nya, terduduk di lantai berdua dengan saling merengkuh memberi kehangatan yang sama. Pria itu mencium gemas pipi lalisa dan mengelus rambut panjang yang masih saja terurai sempurna. Berbeda, sangat berbeda dengan keadaan rambut Jesica di lobby gedung the purple tadi.

"Jangan melakukan itu lagi" bisik Jungkook dengan tubuh yang sudah memangku lalisa di lantai.

"Melakukan apa?"

"Bertengkar dengan Jesica" Jungkook menatap lekat manik hazel lalisa. Ia singkap anak rambut yang menutupi pipi gadisnya.

"Kenapa tidak boleh?"

𝐎𝐡 𝐌𝐲 𝐆𝐨𝐬𝐡 ! ! ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang