07. 𝐇𝐢, 𝐈𝐦 𝐊𝐞𝐯𝐢𝐧

4.4K 423 254
                                    

Pukul sepuluh pagi, awal nya Jungkook berencana untuk langsung saja pergi ke perusahaan berlian milik nya setelah mobil lalisa sampai. Namun ternyata permintaan gadis ini tidak mampu di tolak nya. Lalisa ingin segera bisa mengendarai mobil mewah yang baru di belikan Jungkook hari ini.

Jungkook mengindahkan segala permintaan lalisa. Rasanya hati itu tidak memiliki keberanian untuk mengatakan tidak pada kekasih khayalan nya. Jungkook mengangguk seperti biasa dan berakhir di kursi penumpang dengan lalisa yang mengendarai.

Di sini mereka sekarang, di jalanan kota Seoul yang di pilih Jungkook karena keadaan nya sepi. Tidak terlalu banyak kendaraan dan tidak terlalu banyak Traffic signs di sekitar nya. Lalisa mengendarai perlahan dengan tubuh yang kaku. Sementara Jungkook berfokus pada jalanan dan tangan lalisa, seolah memiliki banyak keraguan pada gadis ini.

"Ya, seperti itu. Hati-hati karena mobil ini sangat cepat Lisa" ucap Jungkook.

"Ya, terus aku harus bagaimana sekarang Jungkook?"

"Tetap pertahankan stir nya seperti itu, kita hanya akan lurus ke depan, jangan naiki kecepatan"

"Hm, tidak sulit ternyata. Kapan aku boleh menaiki kecepatan nya"

"Jangan sekarang, kau harus bisa melewati jalan-jalan kecil dan beberapa belokan terlebih dahulu"

"Aku sudah bisa Jungkook, ayo naiki kecepatan nya"

Jungkook membuang nafas nya kasar, sangat keras kepala gadis ini. Kalau dia pintar tidak masalah, tapi kenyataan sebalik nya otak gadis ini tidak bisa di tolong sangkin bodoh nya. Dia hanya pintar soal fashion dan barang mewah saja.

"Jangan, aku belum mau mati. Tetap bergerak dengan kecepatan pelan"

"Aish lamban sekali Jungkook, aku mau ngebut"

"Jangan"

"Ayolah, boleh ya. Kita tidak akan mati"

Tidak masalah mati sekarang di pikir Jungkook, yang menjadi kendala nya, dia belum mendapatkan apapun dari lalisa dan dia belum mau mati sebelum itu semua.

Dering ponsel Jungkook terdengar. Sepertinya itu dari salah satu staf the purple, tentu Jungkook akan di cari para staf nya karena dia sudah memiliki jadwal pagi ini untuk datang ke kantor. Jungkook mengangkat panggilan dari Jennie, sekretaris yang bekerja dengan nya sudah sangat lama dengan keahlian yang kompeten, sayang sekali posisi itu sebentar lagi akan di geser oleh lalisa yang tidak tahu akan seperti apa dia menggantikan karyawan terbaik Jungkook.

"Ya Jennie?"

Jungkook sibuk berbicara dengan Jennie, ia tidak memperhatikan jika lalisa sudah membawa Jungkook ke jalanan yang lebih besar dan cukup ramai. Lalisa menambah kecepatan nya, ia sedikit meraung kan Lamborghini milik nya hingga menjadi perhatian orang-orang yang ada di jalan.

"Apa yang kau lakukan! Pelan lalisa!" Ucap Jungkook terkejut.

Lalisa tertawa kecil "astaga seru sekali"

"Hei, pelan kita bisa menabrak orang"

Jungkook memasukkan ponsel nya ke dalam saku celana dan mengambil alih stir lalisa. Perempuan itu hanya tersenyum mendapati pria gay ini ketakutan setengah mati.

"Calm down Jungkook aku bisa" ucap nya lembut

Jungkook menatap lalisa dan melepas stir yang tadi di genggam nya "tolong pelan kan, aku tidak mau kau celaka" ucap Jungkook.

Lalisa tersenyum, ia berdebar, debaran jantung yang terasa di telinga nya sendiri. Lalisa menelan saliva kenapa rasa nya berbeda jika di perhatikan Jungkook seperti ini. Apa karena dia belum pernah mendengar seseorang mengkhawatirkan nya seperti yang Jungkook lakukan pagi ini.

𝐎𝐡 𝐌𝐲 𝐆𝐨𝐬𝐡 ! ! ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang