00:07 = Jangan Berjanji

26 9 0
                                    

Ayumi membuka ponselnya tetapi kosong.

Tidak pernah datang hari dimana Daniel menghubunginya lagi. Hubungan mereka menjadi rumit dan tidak jelas. Apakah mereka putus hanya karena Ayumi menolaknya? Atau Daniel masih akan datang lagi seperti biasanya?

Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya tanpa menemukan titik terang.

"Tumben jam segini baru berangkat?"

Ayumi bergeser saat menyadari seseorang masuk ke lift yang sama dengan dirinya.

Ia mendongak, menemukan Nugraha tersenyum ke arahnya. Jadi karena tidak mau menjawab, ia hanya tersenyum tipis.

"Berangkat naik apa?"

"Mungkin ojol."

"Nggak diantar pacar kamu?"

Ayumi menggeleng. Melihat layar ponselnya lagi dan masih tidak menemukan kabar dari Daniel.

Pria itu masih tersenyum, "Kayaknya kamu ngehindar dari saya. Atau itu cuma perasaan saya aja ya?"

"Oh ya?" Hati Ayumi tidak tega untuk membalas semua perbuatan pria itu di masa lalu meski kini mereka hanya berdua di dalam lift ini.

Ayumi ingin marah. Banyak sekali uneg-uneg yang ingin dia tumpahkan pada Nugraha tetapi rasanya percuma. Mereka hanya hidup di masa lalu. Lagipula untuk apa Ayumi menyampaikan rasa sakitnya? Ayumi tidak berpikir ingin memperbaiki masa lalu apa lagi kembali. Ia tidak butuh penjelasan lagi atas semua yang pernah terjadi.

"Perasaan Mas Nug aja kayaknya."

"Bagus deh, kalau cuma perasaan saya." Ayumi tidak mempedulikan pria itu, "Berarti nggak apa-apa dong kalau saya butuh teman dan ke rumah kamu?"

"Saya nggak mau bikin pacar Pak Nug kemarin sedih."

"Kan saya udah bilang, kami cuma teman." Pria itu mendekatkan diri ke arah Ayumi. "Kamu cemburu ya?"

"Eng, enggak ada gunanya cemburu."

"Hahahaha.... Ayo!" Nugraha menarik tangan Ayumi untuk diajak keluar dari lift tersebut. Entah apa yang terjadi? Tetapi Ayumi kembali seperti orang linglung.

.

"BUSET!"

Ayumi malas menanggapi Juan yang berjalan sambil tertawa di sisinya.

"GUE BARUSAN LIHAT APA?"

"Pak Juan! Ini di Kantor!"

"Emang kenapa kalau di Kantor? Mau lagi di Kantor, di Rumah, atau di Surga juga gue bakal ketawain loㅡaaakkkkk."

Puas sekali Ayumi mencubit pinggang Juan yang berisik di sisinya.

"DIEM!!!"

"Gimana bisa diem kalau Ayumi yang katanya ogah balikan apalagi berjodoh sama Nugraha, tiba-tiba berangkat kerjanya dianter. DIANTER."

"Dih... Ya dia maksa. Lagian juga gue nggak punya voucher ojol. Terima aja apa salahnya? Orang dia cuma mau cari pahala. Aku sih realistis aja kalau jadi anak rantau harus irit."

White Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang