00:15 = Goodbye

36 10 0
                                    


"Inget kata aku, jangan tunggu aku, oke? Kalau ada orang yang baik dan sesuai kriteria kamu ngedeketin kamu, kamu boleh tinggalin aku buat dia."

Ayumi merapikan rambut Daniel, "Kakak ngomong kayak gitu tuh... Kayak meremehkan kesetiaan Ayumi."

"Enggak... Tapi di dunia ini kita nggak punya kuasa buat memilih takdir. Tuhan punya rencana, dan Tuhan juga berjanji untuk mewujudkannya."

Ayumi menggigit bibir bawahnya, "Kak, boleh minta satu hal?"

"Hmm?"

"Sehancur apa di sana, jangan pilih Senja ya, Kak?"

"Kenapa? Hahahaha..." Daniel mengusap tangan Ayumi dengan lembut. Gadis itu mulai cemberut dan hampir menangis.

"Kan dia kepercayaan Kakak. Ayumi cemburu."

"Enggak. Aku menghargai keputusan Senja, kok. Senja sudah happy dan menjalankan kariernya dengan baik, sekarang."

"Kok tahu? Stalking?" Ayumi melingkarkan kedua tangannya di leher Daniel.

"Kan masih saling follow Instagram."

"Boleh unfoll Senja?"

"Aku nggak bakal selingkuh sama Senja kalau itu yang kamu takutkan. Kamu boleh marah atau apa pun itu kalau kamu sampai nemuin aku selingkuh."

"Nggak perlu. Buang-buang tenaga. Ayumi palingan nggak bakal anggep Kak Daniel hidup aja misal beneran selingkuh."

Daniel menarik pinggang Ayumi dan mencium bibirnya. Lama, dan lembut. Mereka tidak ingin melepaskan satu sama lain.

"Kalau satu tahun terasa lama, kamu boleh pergi, Ayumi." Daniel mengecup hidung Ayumi.

"Emangnya ada cowok lain yang kayak Kak Daniel? Yang sabar menghadapi Ayumi, yang selalu effort ke Ayumi, yang selalu menghargai hal-hal kecil yang Ayumi lakukan... It's only you, Kak."

"Kalau boleh jujur, aku nggak bisa menjanjikan apa-apa sekarang."

"Kak, udah ditunggu Papa. Pesawatnya udah mau berangkat."

Suara David membuat mereka harus saling melepas pelukan.

"Bub, I should to go now."

Rasanya berat, tetapi Ayumi tidak punya kuasa untuk menahan Daniel tetap di sini.

"Vid, tolong pastikan Ayumi aman sampai rumah, ya?"

Ayumi menoleh ke arah David, "Lo nggak ikut ke Prancis?"

"Enggak. Biar Papa yang bantu Kak Daniel. Gue di sini."

"Ooh..."

"Aku pergi ya, Bub. Kamu jangan nakal."

Ayumi terkekeh, "I will missing you, Kak."

"Ditto..." Daniel enggan melepas genggaman tangan Ayumi, "Jangan sakit. Tidur tepat waktu, jangan begadang. Makan yang banyak, minum air putih, jangan kebanyakan kopi, oke?"

 Makan yang banyak, minum air putih, jangan kebanyakan kopi, oke?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
White Lies ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang