Vote dulu! Kalo ngak Athea ngambek!! Hmph~
________________》
Zeyron tangah melamun duduk di depan meja belajarnya. Tangannya merambat mengambil buku yang dia pertama kali sentuh sejak datang kesini.
Dia kembali menuliskan tentang Alyetra, ayahnya. Jadi ayahnya memiliki putra lain yang di panggil 'Jean' oleh ayah dan ibunya. Sempat tak percaya dengan alasan ayahnya untuk meninggalkan ibu dan dirinya tanpa kabar tapi Zeyron tetap memakluminya.
Dia kembali melamun sampai dia terperanjat ketakutan. Ingatan tentang apa yang dilakukan oleh duo Gandra itu terus berputar seperti kaset rusak. Seharunya hari itu dia tidak datang!!
.
.
.
Flasback
Tiga minggu yang lalu Asher meminta Zeyron untuk menginap untuk kesekian kalinya. Jawaban Zeyron suxah jelas, dia menolak dengan alasan harus menjaga rumahnya kerena Kayrani pergi ke rumah Sivannya. Dia tidak tau kenapa ibunya sering sekali meninggalkannya. Huh...
Sesaat sebelum Zeyron memencet bel rumah, pintu sudah terbuka menampilkan sosok Shero dengan pakaian rumahan. 'Apa dia cuti?' Pikir Zeyron.
Shero dengan senang hati mempersilahkan Zeyron masuk. Menyambutnya dengan ketenangan yang menyenangkan. Bahkan di ruang tamu pun sudah ada Asher yang duduk membaca majalah.
"Kau lama sekali Zey~" Asher melompat memeluk tubuh Zeyron yang lebih kecil darinya.
Zeyron terhuyung kebelakang dan akan jatuh jika Shero tidak menahannya.
"Gak usah gitu bisakan!?" Sentak Zeyron.
Zeyron kesal. Asher selalu seperti ini setiap kali bertemu dengannya. Apapun yang terjadi, Asher pasti akan memeluknya.
"Kau sudaah makan siang?" Shero bertanya dengan santai.
Shero biasanya adalah tipikal orang yang dingin dengan sekitar. Tapi, kenapa jika bersama Zeyron dia bisa menjadi sesantai ini? Bahkan lebih ceria dan hangat.
Zeyron mengangguk pelan mengambil tempat di samping Shero duduk. Dengan setia Asher mengikutinya duduk di samping membuat Zeyron harus di tengah.
Begitulah waktu yang cepat berlalu. Kini sudah sore hari dan Zeyron masih berada di mansion Gandra. Asher pergi ke minimart untuk menambah camilan dan Shero ada di ruang kerjanya. Zeyron sendiri yah jalan jalan keliling mansion.
"Yakan bosen jadi keliling lah liat liat" -Zeyron.
Zeyron kini sampai di taman belakang. Taman itu telihat sangat indah. Bunga bunga bermekaran, pohon yang beberapa berbuah, kolam ikan yang di tengahnya ada gazebo. Berjalan mendekati gazebo dan duduk di salah satu kursinya.
Zeyron memandangi taman itu dengan santai dan sumringah tentunya. Matanya bergerak kesana kemari menganti pemandangan. Hingga akhirnya matanya tertuju pada satu pintu di balik pohon cemara besar.
Dengan rasa penasaran yang melonjak, Zeyron berani mendekati pintu hitam kecoklatan iitu. Sesampainya di sana, Zeyron membuka pintu dengan perlahan. Beruntungnya pintu itu tidak di kunci.
Zeyron berjalan masuk. Ruangan itu gelap. Tangannya meraba tembok di sekitar pintu dan menemukan sakelar. Ia pun menyelakan lampu yang membuat semua terlihat jelas.
"Gudang? Kayak nya bener gudang deh" gumam Zeyron.
"Kepoan gua mah" sambungnya sembari menelusurin gudang itu.
Deg!
Seakan berhenti, Zeyron menemukan fotonya di balik lemari tua. Foto itu terlihat hasil memfoto diam diam.
"Apa apaan anjir. Foto gua kenapa di sini!!" Batinnya penuh tanda tanya.
Zeyron mencoba menggeser lemari tersebut. Dia merasa aneh dengan lemari itu. Entah hanya firasat atau apapun.
Sekali lagi Zeyron di buat ternganga. Dia menemukan jalan bawah tanah di balik lemari tua tadi. Pintu lorong baeah tanah itu terbuka saat Zeyron tidak sengaja menendang salah satu kaki lemari.
Dengan bermodal senter hp, Zeyron memberanikan diri untuk masuk lebih dalam lagi. Lama dia berjalan suara orang meraung raung terdengar. Zeyron yakin itu suara manusia bukan hantu atau apapun.
Bergegas mendekati sumber suara, lagi lagi dia nyaris dibuat pingsan dengan pemandangan di depannya.
Nampak seperti labolatorium. Bernuansa putih. Bau obat yang menyengat dan menusuk hidung. Pemandangan dimana semua terlihat seperti monster.
Pria yang di gantung terbalik dengan infus cairan berwarna hijau. Tubuhnya penuh sayatan. Bahkan busa keluar dari mulutnya.
5 manusia yang berada di dalam tabung berisi cairan berwarna hijau, biru muda, unggu, dan kuning. Seperti di awetkan. Semuanya telanjang.
Ada pula wanita yang terlentang di meja serta dirantai. Tubuh wanita itu sudah terkoyak seperti di oprasi. Tentu baunya sangat tidak nyaman di hirup. Beberapa orang lain terletak di dalam sel.
Zeyron menyusuri tempat itu sampai ada seorang tahanan menyadarinya.
"KAU! KENAPA BISA ADA DI SINI?!! PERGI! PERGI!!" teriakan wanita itu justru menyadarkan tahanan lainnya.
Semua menyahut dengan satu kata "PERGI". Zeyron kebingungan. Dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya menyimpulkan bahwa ini eksperimen manusia ilegal.
"K-kenapa??" Tanya Zeyron gugup.
"Pergi sebelum kau jadi salah satunya!!" Jawab wanita tadi.
"Kau, jangan bil---"
Belum selesai dengan kalimatnya kepala wanita itu sudah berlubang. Cairan merah pekat mengalir dengan derasnya. Tahanan lain yang tadinya ribut langsung diam. Tidak ada smyang bersuara. Hening.
"Kenapa kau disini , baby? Hm?"
Suara itu... Asher!
Zeyron menoleh ke arah pintu di belakangnya. Pintu lain selain pintu ia masuk tadi. Dia mematung. Kenapa tubuhnya menjadi kaku di saat seperti ini sih!
'Asher? Pistol?' Batin Zeyron.
Asher berjalan mendekati Zeyron. Tepat di hadapan pujaan hatinya, dia mengusap pipi Zeyron yang hangat.
"Babe, kau nakal. Kau harus dihukum untuk itu" ucapnya menyadarkan Zeyron dari lamunannya.
'Sial! Sungguh sial! Dia akan membunuhku?!!' Zeyron panik setengah mati.
Asher langsung mengendong Zeyron seperti karung beras. Dia menulikan segala indranya. Biarkanlah kucingnya ini meraung sekarang. Akan dia buat menangis lagi nanti.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Nungguin ya?
Sabar, Athea lagi banyak pikiran. Stress juga mikirin sekolah.
Yaudah segini dulu. Bye bye my tea~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Posionous Boyfriend's
TeenfikceWARNING ADA BEBERAPA ADEGAN RAPE, JADI MOHON BIJAK DALAM MEMBACA BACAAN!!! ALUR LAMBAT....MAYBE...AND SLOW UPDATE HEHE~ Gilza, anak yang sangat menyedihkan. Ia terlahir sebagai anak haram dari keluarga Alteropeda. Keluarga besar di Indonesia yang sa...