H A P P Y R E A D I N G
●
●
●
●●●
Bella turun dari motor Jegar sambil tersenyum, tidak lupa dia mengucapkan terimakasi kepada Jegar. Setelah memastikan Jegar benar benar pergi dan menghilang Bella masuk ke dalam rumahnya.
Dirinya melihat mobil bunda dan ayah nya berada di bagasi berarti mereka sudah pulang.
Bella menelan salivanya, berjalan pelan memasuki rumah dan benar saja dugaannya.
Pemandangan yang sering Bella lihat ketika mereka pulang. Yaitu, ruang tamu sudah seperti kapal pecah.
AKU UDAH MUAK BANGET SAMA KAMU MAS!
KALO BUKAN KARNA BELLA! AKU MENDING CERAI SAMA KAMU
terdengar teriakan bunda Sinta dari dalam kamar.
Prang!
Bella dengan cepat pergi menghampiri kamar orang tuanya setelah mendengar barang yang di lempar.
Tok tok tok
"Bundaa, bundaaa! Buka bundaa," panik Bella sambil menangis.
"Ayah stop ayah!!"
Tok tok tok
Terus saja Bella mengetok pintu itu namun nihil mereka masih sibuk berantem.
"Non Bellaa," panggil bi Hana menangis melihat keadaan Bella seperti ini.
"Bibiii." Bella langsung menghambar kepelukan bi Hana dengan tangis terisak isak.
"Gapapa non, mereka ga akan kenapa kenapa." Ucap bi Hana menenangkan Bella.
"Bella takut bi, bibi jaga orangtua Bella ya? Bella mau keluar sebentar." Bella menghapus air matanya. Wajah gadis itu sudah sembab akibat menangis.
Bella duduk di sebuah taman yang tak jauh dari rumahnya, di temani dengan angin sejuk dan langit yang mendung. Bella menatap kolam ikan di depannya dengan tatapan sedih.
"Kalo emang kalian udah ga saling cinta mending pisah aja daripada harus bertahan demi Bella. Tapi Bella ngga pernah merasakan sosok kalian," Bella lagi lagi meneteskan air matanya rasanya begitu sesak melihat orangtuanya seperti itu, bahkan kalau bisa milih Bella gabakal mau buat di lahirin.
"Bella?" Suara itu milik suara Tama.
Bella langsung menghapus jejak air matanya, ia sama sekali tidak pengen terlihat bahwa dirinya sedang menangis.
"Bella lu kenapa hey?" Tama mengelus punggung Bella yang sedang menunduk.
Bella tersenyum melihat Tama. "Oh hai Tam. Gua cuma nyari angin doang kok," ujar Bella.
Tama menatap mata Bella, dia tau jika gadis di depannya ini bohong.
"Orang tua lu pulang ya?" Tanya Tama mengelus rambut Bella lembut.
Bella melihat keatas untuk mencegah air matanya untuk tidak keluar, ia mengangguk.
"Hey Bel, jangan di tahan. Nangis aja luapin kesedihan lu ke gue" Tama memeluk Bella.
Bella menangis sesegukan ia tidak kuat untuk menahan air matanya. Lagipula Tama sudah tau asal usul keluarga Bella dari kecil, Tama menunggu Bella sampai nangis nya reda baru menunggu Bella untuk bercerita apa yang terjadi.
🤍🤍🤍
Tama mengajak Bella mengelilingi kota bandung, untuk mencari angin. Sekalian jalan jalan menghibur sahabatnya.
"Bel, ada balon nyala tuh. Mau beli kaga lu"
"Dikira gua anak kecil apa yaa,"
"Yakali aja, biasanya kan cewe suka yang lucu lucu." Kekeh Tama.
Tama menghentikan motornya, lalu mengajak Bella untuk turun. Ia menggadeng tangan Bella dan membawanya ke permen arum manis.
"Ihh anjir lucu lucu bentuknya." Binar Bella melihatnya.
"Pilih aja dah, hari ini gua traktir!" Ujar Tama.
Bella tersenyum senang. "Mang bentuk hello kitty nya dong satu,"
Abang Arum manis langsung mengambil arum manis yang sudah jadi.
"Ini buat neng geulis,"
Selesai Tama membayar, mereka langsung mencari tempat duduk.
"Beli satu doang, ceritanya mau barengan nih?" Goda Tama.
"Eh, gue kira lu gamau Tamm." Bingung Bella.
"Lu sih ngga bilang," lanjutnya."Hahahaha bercanda gue Bell, abisin dah." Ucap Tama.
"Makasi ya Tam," ujar Bella mendapat anggukan dari Tama.
Karna Arum manis yang begitu besar membuat Bella memakannya begitu susah.
"Eh tunggu Bel," Tama menatap wajah Bella.
Tiba tiba saja jari jari Tama membersihkan bekas Arum manis di pipi Bella dan di samping bibir. Bella menahan nafasnya kembali, lagi lagi Tama membuat jantung Bella menjadi tidak aman.
"Katanya bukan anak kecil, tapi makan permen aja belepotan lu," ledek Tama.
"Si anying!"
🤍🤍🤍
Hollaa, gimana sama part ini?
Jangan lupa vote, komen nya yaaMau bilang apa sama
Tama?
Bella?
Cila?
Jegar?
Karel?
Orangtuanya Bella?
[ mohon maaf jika banyak typo atau kata yang tidak jelas 🙏🙏 ]

KAMU SEDANG MEMBACA
PRATAMA || ON GOING
Fiksi Remajatentang kisah dua remaja Arabella Ishani dan Pratama Iel Mahawira kita memang se-amin, namun kita tidak se iman - Arabella ________________________ ⚠️ WARNING ⚠️ DI LARANG PLAGIAT CERITA INI BIJAK DALAM MEMBACA TERDAPAT BANYAK TYPO DI DALAMNYA ‼️‼️