7.

4 1 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

●●●

●●●

Kelas Bella saat ini sedang pelajaran olahraga, para perempuan sudah istirahat sedangkan laki laki masih bermain bola.

Bella beristirahat di bawah pohon dengan Adel, Jena, dan Thea.

"Liat deh, Cila ngeliatin Tama terus tuh." Adel mulai bicara sambil melirik Bella.

"Gue kayanya tau nih, dia mau kasih Tama minum tuh Bell." lanjut Jena.

Bella melihat Cila yang sedang berdiri dengan tangan membawa botol, gadis itu tersenyum lebar sembari memberi semangat Tama yang sedang bermain bola.

Bella bangun dari duduknya, dia mengambil minuman yang baru saja di beli untuk Tama. Bella mendekati Tama sambil berlari kecil.

"BELLA AWAS!" Teriak Tama saat bola hampir saja mengenai kepala belakang gadis itu.

bruk!

●●●

Di ruang yang bercat putih itu, Tama sedang duduk sambil menunggu gadis yang sedang memejamkan matanya untuk sadar.

"engg"

Cila membuka matanya perlahan, melihat sekitar dan ternyata di sampingnya ada Tama yang sedang bermain hp.

"Tama?" Panggil Cila.

Tama membantu Cila untuk sedikit duduk. "Masih sakit Cil?" Tanya Tama dengan raut wajah khawatir.

Cila membalas dengan gelengan pelan dan senyuman tipisnya.

"Pusing sedikit," ucap Cila memegang kepalanya yang terkena bola tadi.

"Maaf ya. Ini gua beliin lu bubur, diamakan." Ujar Tama.

"Hm tapi Tam, Cila lemes banget. Boleh ga di suapin Tama?"

Tama sedikit diam sebentar.

"Gua gabisa Cila." Tolak Tama.

"Tam, please." Mohon Cila dengan puppy eyes nya.

Tama menghela nafas, ia mengambil bubur di atas nakas dan mulai menyuapi Cila.

●●●

Sementara Bella, gadis itu sedang di kelas di temani oleh sahabatnya. Bella masih terkejut dengan kejadian di lapangan tadi.

flash back on

"BELLA AWAS!" Teriak Tama.

Bruk!

Bella langsung menunduk saat Bola dikit lagi akan menghantam kepalanya. Namun Cila lah yang harus kena Bola itu.

Tama berlari melewati Bella dan tidak sengaja mengenai pundak Bella sampai gadis itu terdorong sedikit. Tama menghampiri Cila yang sudah pingsan.

Bella melihat jelas jika wajah Tama begitu khawatir dan langsung menggendong Cila.

Bella memandangi punggung Tama yang berjalan menggendong Cila menuju ruang uks.

Flash back off.

"Bell jangan melamun dong" ucap Jena menyadarkan Bella.

"Iya Bell gua kan jadi takut ngeliat lu begitu" ujar Adel.

"Gua ga melamun njir"

Thea mengelus pundak Bella, "gua tau perasaan lo." Ucap nya pelan.

Bella tersenyum tipis.

Brak

Pintu terbuka begitu saja menampilkan Jegar dan juga Karel. "Bell lu ga kena kan?" Tanya Jegar khawatir.

"Gua gapapa Gar," jawab Bella sambil tersenyum.

"Tapi tadi gua liat lu di dorong gitu sama Tama." Adel membuka suara.

"Dia cuma panik," Bella menjawab lagi.

Bella bangun dari duduknya, mereka yang ada disana langsung menatap Bella.

"Gua mau ke toilet bentar,"

"Ayo gue temenin." Ajak Jena dan Adel.

"Gue bisa sendiri sayang, bentar ya." Bella tersenyum.

"Jangan lama lama Bel," ucap Jegar.

Bella mengangguk lalu pergi.

Sebenarnya Bella tidak benar benar ingin ke toilet, ia berjalan menuju ruang UKS untuk melihat Tama apakah ada disana atau tidak.

Bella melihat dari jendela untuk melihat dalam ruangan UKS itu, matanya fokus mencari Tama.

Badan Bella langsung lemas melihat Tama yang sedang menyuapi Cila di sana. Tanpa sadar air mata Bella mengalir begitu saja.

"Sialan"

●●●

Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan pencet bintang dan komen yaaaa.

See u sayang 🤍

[ mohon maaf jika terdapat banyak typo atau kata yang kurang jelas ]

PRATAMA || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang