8.

2 0 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

●●●

Tama kembali ke kelas saat bel pulang sekolah sudah berbunyi, setelah menyuapi Cila untuk makan Tama pergi ke rootoof untuk merokok.

Bella dengan tergesa gesa merapihkan buku bukunya saat Tama terus saja memaggil nama Bella.

"Arabella," panggil Tama pasrah.

"Apa Tama!?" Jawab Bella dengan suara sedikit keras, Bella tidak berani menatap mata Tama karna dirinya menahan untuk tidak menangis.

"Maafin gue, gue ga sadar kalo gua ngedorong lo." ucap Tama memegang lengan Bella.

"Makannya jadi cowo jangan goblok!" Celutuk Adel yang langsung di cubit oleh Thea dan mereka berjalan keluar kelas.

Bella diam saja tanpa mau menatap wajah Tama. Tanpa sadar ternyata Tama diam diam meneteskan air matanya.

"Bell, maafin gue." Lirih Tama.

Bella melepaskan genggaman tangan Tama. "Gua mau pulang" jawab Bella.

Sebenarnya hati Bella sedikit sakit mengetahui jika Tama menangis karnanya. Namun Bella juga sakit.

"Ayo pulang bareng," ajak Tama menggandeng Bella menuju parkiran. Bella diam saja dia hanya pasrah saat Tama menggandeng lengannya menuju motornya.

Mereka saling diam diatas motor. Bella menaruh kepalanya di pundak Tama sambil menikmati angin yang sepertinya akan hujan kembali.

"Udah maafin gue Bell?" Tanya Tama.

"Beliin gua boneka ayam yang megang pisau itu dulu, baru gua maafin lo." Jawab Bella tersenyum sinis.

"Hah emang ada?"

"Barusan lu ngelewatin."

Tama menghentikan motornya lalu menengok kebelakang, benar saja ada abang abang yang sedang menjual boneka di pinggir jalan.

Tama pun membalikan motornya untuk membeli boneka yang di inginkan Bella. Demi Bella memaafkannya Tama rela membelikan apa pun yang gadis itu inginkan. Karna bagi Tama, Bella sangat berharga dirinya seperti orang jahat jika membuat perempuan yang ia sayangi menangis karna dirinya.

"Pak, berapa boneka ini." Tanya Tama.

"39rb mas,"

Tama memberinya uang 50rb dan menyuruh bapak bapak yang jual boneka tidak usah memberinya kembalian.

"Ini boneka dari gue buat Bella tersayang!" Ujar Tama dengan semangat.

Bella terkekeh geli. "Mirip banget bonekanya kaya lo," seru Bella senang.

 "Mirip banget bonekanya kaya lo," seru Bella senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cakepan juga gua kali,"

Bella reflek memasang wajah ingin muntah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRATAMA || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang