PRATAMA || ON GOING

6.

ADA GA SIHHH DI ANTARA KALIAN NUNGGU AKU UPDATE????

BTW DI TEMPAT KALIAN PANAS GA? DI AKU PANAS BANGET PLS

⚠️ BANYAK TYPO BERTEBARAN

H A P P Y R E A D I N G

●●●

"Anak perempuan baru pulang jam segini abis ngejalang kamu!?"

"Apaan sih yah. Bella abis keluar cari angin. Pusing dengerin kalian ribut terus" Ucap Bella dengan raut wajah kesal.

"Mulai pinter ngejawab sekarang!" Sentak Ayah Bima menatap tajam Bella.

Bella langsung masuk ke arah kamarnya meninggalkan Bima yang sedang teriak teriak memanggil nama Bella. Dirinya tau jika ayahnya yaitu Bima akan memukul dirinya dan beberapa kekerasan tangan.

"Mending gausah pulang kalo dateng bikin pusing doang" Bella menghela nafas, dia lelah jika harus berdebat dengan ayahnya. Lebih baik mandi dan siap siap untuk tidur.

●●●

Ntah bagaimana Bella sama sekali tidak mendengar alarm nya, semalam setelah selesai mandi gadis itu harus mengerjakan pr yang numpuk yang mengharuskan Bella untuk begadang.

"Pak Tejo tolong bukain dong pak" mohon Bella kepada satpam di sekolahnya.

"Duh gabisa neng Bella, kalo ketauan gaji saya bisa di potong." Jawab Pak Tejo.

"Yahh pak masa saya harus bolos pak?"

"Gabisa ya neng, maafin pak Tejo." Ucap Pak Tejo meninggalkan Bella.

Bella menghela nafas, dia melihat sekitar, ada seorang lelaki juga yang datang terlambat. Dengan cepat Bella menghampiri lelaki itu yang akan memanjat tebing sekolah.

"Woy!" seru Bella.

Lelaki yang sudah diatas pun langsung melihat ke arah Bella.

"Bantu gue juga plis, gue juga telat." Mohon Bella.

Lelaki yang kerap di panggil Nathan mengangkat alisnya seolah bertanya.

"Ayolah," mohon Bella lagi menatap Nathan.

"Ck! Ribet lu cewe" decak Nathan, dia harus turun kembali untuk membantu Bella. Apa mungkin bisa gadis di depannya ini naik tembok dengan memakai rok seperti itu?

"Cepet naik punggung gue" suruh Nathan.

"Duh maaf ya," Bella langsung naik ke punggung Nathan, dan dia berhasil naik lalu di susul Nathan.

Nathan langsung loncat, sementara Bella ragu ragu karna tembok ini begitu tinggi. Dia takut jika nanti keseimbangan nya goyah.

"Ayo tunggu apalagi lo?" Tanya Nathan.

"G-gue gabisa" ucap Bella dengan gugup.

"Tai" umpat Nathan.

"Lu loncat nanti gue tangkep,"

Bella memejamkan matanya, lalu membukanya kembali ia mencoba meyakinkan dirinya supaya tidak takut.