02

665 74 0
                                    

Sung Hanbin sekarang menjadi seorang pemuda berusia 24 tahun yang di agung agungkan oleh ribuan orang, karena kesuksesan nya di umur nya yang sangat muda. Perlakuan orang sekarang jauh berbanding balik dengan perlakuan yang ia dapat saat kecil.

Hanbin tentu merasa sangat bahagia dengan pencapaian yang berhasil ia raih, tetapi di suatu kala ia merasa rindu dengan masa lalu nya.

Bukan, bukan masa lalu kelamnya lebih tepatnya ia rindu dengan sosok yang selalu bersama nya dahulu.

Beruntungnya ia sekarang menemukan sosok itu, sosok yang berhasil ia bawa ke dekapannya kembali.

Ya, Hanbin berhasil mendapatkan Zhanghao untuk kedua kalinya. Tapi kali ini ia benar-benar tidak membiarkan Zhanghao pergi begitu saja.

---

20 minute ago

Hanbin di temani oleh manager nya, Gyuvin. Untuk melihat hasil test tentang kondisi kesehatannya yang ia periksa beberapa hari yang lalu.

Untung lah semua nya baik-baik saja, tetapi dokter memberi pesan agar Hanbin tidak bekerja terlalu keras dan memaksa kan diri.

"Bin, gua pingin ke kamar mandi. Tapi dimana kamar mandinya?"

"Gatau gua Vin."

Gyuvin sudah tidak heran dengan CEO nya itu. Sebenarnya seharusnya Hanbin sudah tau karena Hanbin selalu bahkan harus seminggu 1 kali ia mampir ke klinik itu untuk sekedar test kondisi kesehatan.

Dari pada mengandalkan CEO nya, Gyuvin mencari orang untuk di tanyakan.

Menjumpai 1 pemuda sendirian yang duduk sambil melamun, Gyuvin pun segera menghampiri pemuda itu.

"Permisi sebelumnya, tau tempat toilet dimana ya? Kalo bisa yang terdekat."

Pemuda itu sempat tersentak kaget karena seperti penjelasan awal bahwa pemuda itu awalnya melamun. "Oh iya, toilet yang paling dekat dari sini lurus aja terus belok kanan, nanti ada informasi petunjuk arah toilet nya."

"Kak Hao?"

Di tempat yang sama. Klinik, mempertemukan Hanbin dan zhanghao kembali.

Lantas, Hanbin langsung mendekap erat tubuh pemuda itu secara tiba-tiba.

End flashback

Hari ini cukup ramai, membuat beberapa pasang mata menatap heran ke Hanbin, tidak terkecuali Gyuvin yang ikut menatap aneh ke arah Hanbin.

"Lo ke toilet aja Vin, nanti lo pulang sendiri aja naik taxi, uang nya gua ganti. Sekarang tinggalin gua sendiri, dan pekerjaan gua tolong di handle."

Gyuvin yang awalnya heran, sekarang mulai mengerti, mengangguk dan menjalankan perintah dari CEO nya.

"Kak Hao, ikut Hanbin ya? Ayo kita ngobrol di mobil."

"Gabisa Hanbin, aku–"

"Kak Hao tolong, kamu gatau kak gimana rasa sakit aku kalau gaada kakak, disaat aku berhasil mencapai tujuan ku tapi tidak ada rasa puas karena gaada kamu kak, kita pernah janji buat lewatin dunia yang jahat ini bareng-bareng tapi kamu pergi gitu aja kak? Aku ga nuntut kak Hao buat nyeritain apa yang terjadi sebelumnya sampai kak Hao tega ninggalin aku, aku tau dan nyoba paham karena kak Hao pasti ada alasan. Tapi tolong untuk sekarang jangan pergi lagi ya kak? Aku mohon."

Hanbin berlutut memohon sambil menangis di kaki zhanghao, entahlah Hanbin akan melemah jika berada di hadapan zhanghao.

Tidak bohong, zhanghao juga sangat rindu, bahkan rasa rindu nya sudah melebihi batas kepada Hanbin, jikalau bukan karena hal itu zhanghao tidak akan pernah meninggalkan Hanbin. Baiklah mungkin tidak akan masalah jika ia bertemu dan menghabiskan waktu untuk beberapa saat bersama Hanbin?

Akhirnya zhanghao menyetujui permohonan Hanbin.

Hanbin tentu langsung merasa senang yang teramat, tanpa berlama-lama langsung menuntun zhanghao ke tempat parkir menuju ke dalam mobilnya.

...

Enchanted ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang