03

637 74 1
                                    

Obrolan biasa pun terjadi di mobil itu, suasana menjadi hangat karena kedua sosok yang saling merindukan satu sama lain akhirnya bertemu.

Walau rasanya masih sangat aneh, tapi keduanya merasa bahagia yang tidak bisa di jelaskan.

"Jadi Hanbin sekarang udah jadi CEO?"

"Iya, berkat kamu kak.."

Zhanghao menggeleng "Engga, dari awal kamu emang udah hebat bin. Pasti kamu berjuang keras banget deh. Bisa jadi CEO muda itu hal yang jarang bisa orang raih, Hanbin kecil ku ini hebat banget!"

Hanbin tersenyum mendengar segala perkataan yang di lontarkan oleh Zhanghao "Udah lama ga denger kalimat-kalimat ini, rasanya bahagia banget."

Lampu lalu lintas pun berwarna merah yang membuat mereka berhenti sejenak. Tiba-tiba zhanghao mendekat kan tubuh nya dan cup..

Mengecup pipi sebelah kiri Hanbin.

Pipi bahkan seluruh muka Hanbin memanas, tentu ia sadar bahwa muka nya pasti memerah.

"Bin? Itu lampu nya udah hijau."

Hanbin yang awalnya bengong karena terkejutan tiba-tiba menancap gas mobil nya, membuat Zhanghao terlonjak kaget.

"Eh maaf kak, aku tadi ngelamun."

"Iya gapapa.. Tapi muka kamu merah banget, beneran gapapa?"

Hanbin langsung mengangguk dengan cepat "Iya kak gapapa, serius."

Zhanghao hanya meng-iya kan dan balik melihat pemandangan di kaca jendela mobil.

Sedangkan Hanbin sedikit heran dengan diri nya, kenapa ia menjadi salah tingkah? Padahal hal seperti sekedar mengecup pipi sudah sering Zhanghao lakukan sebelumnya. Bahkan ketika usia nya sudah 17 tahun Zhanghao masih sering lakukan, Hanbin pun tidak pernah merasakan aneh dengan itu.

Ah.. mungkin efek sudah lama, dan Hanbin juga sudah mulai dewasa. Ya, sepertinya begitu bukan?

---

"Ini rumah mu kak?"

Zhanghao mengangguk, karena memang di hadapannya sudah terpampang jelas rumah miliknya.

Hanbin terheran, pasalnya rumah itu sangat lah usang dan benar-benar rapuh. Bahkan mungkin tidak bisa di sebut rumah, terlihat lebih seperti gubuk tua.

Dari awal Hanbin sudah heran karena lingkungan rumah zhanghao juga benar-benar tidak terawat.

"Kak, gamau tinggal di apartemen ku aja?"

Zhanghao langsung menggeleng "Engga, bin please aku bener gabisa. Aku bakal tetap berhubungan dengan kamu, tapi jangan ikut urusan kehidupan pribadi ku yang sekarang, ya?"

Hanbin mengangguk lirih, berhubungan kembali dengan zhanghao sudah sangat cukup, daripada kehilangan zhanghao kembali, ia pun menuruti perintah zhanghao.

"Tapi tolong beri aku nomor mu, kak."

Zhanghao mengangguk, menyetujui dan memberikan hp nya agar Hanbin mengisi nomor nya sendiri.

Hp zhanghao terlihat sudah sangat lama, sungguh Hanbin benar-benar tidak kuasa melihat kondisi zhanghao sekarang.

Setidaknya kalo ia tidak harus tau masalahnya, ia tetap akan membantu nya dengan cara apapun itu.

...

Enchanted ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang