06

534 61 2
                                    

Tepat pada pukul 18.00 Hanbin dan Zhanghao kembali janjian untuk pergi ke suatu tempat.
Dan tidak butuh waktu lama sekarang mereka sudah sampai ke tempat itu.

Tempat terindah bagi mereka berdua. Tempat dengan jutaan momen yang sekarang hanya menjadi kenangan. Kerinduan akan masa lalu membuat perasaan mereka campur aduk sekarang, bahkan perasaan itu tidak bisa di jelaskan.

Tempat itu sebenarnya hanyalah bukit. Sungguh sederhana, tetapi tentu mempunyai jutaan makna bagi mereka.

Tempat itu yang menjadi saksi keluh kesah mereka, tempat untuk bercanda gurau, tempat yang mereka gunakan untuk menunjukkan kasih sayang terhadap satu sama lain.

"Ayo kak, duduk sini."

Hanbin yang sudah duduk, menyuruh zhanghao agar duduk di sebelahnya.

"Indah banget bin, kangen.."

Tanpa zhanghao sadari, air di pelupuk mata nya mulai turun perlahan.

Hanbin yang tersadar, Langsung mengusap air mata itu agar berhenti turun ke pipi zhanghao.

Hanbin merengkuh pinggang zhanghao, supaya posisi mereka semakin dekat. Menikmati indahnya langit yang di isi bulan dan bintang.

"Kak hao inget ga, dulu kak hao ngajarin aku buat teriak di tempat ini kalo aku lagi stress. Dulu kalo aku ada keluh kesah, pasti aku lakuin bareng kamu. Tapi semenjak gaada kamu di samping aku, aku jadi ga pernah lakuin itu lagi. Padahal masa-masa itu mungkin jadi masa terberat karena habis kehilangan belahan jiwa ku."

Hanbin mengucapkan kalimat itu sambil terus memandangi zhanghao, ia tidak mau melepaskan pandangannya dari mata indah zhanghao.

"Inget ga kak disaat orang lain buat kalung persahabatan, kita juga ikutan tapi buat sendiri karena gaada  uang buat beli, jadi kita bikin dari daun dan bunga yang ada disini, walau ujung-ujungnya rusak gara-gara daun sama bunganya layu haha, dulu itu sebagai tanda kalo kita akan bareng-bareng terus.."

Zhanghao awalnya tidak berani membalas tatapan Hanbin, tapi semakin lama ia justru ingin untuk menatap mata Hanbin.

"Tempat ini sebenernya tempat biasa tapi indah karena momen yang kita ciptakan kak."

Hanbin merogoh saku nya dan memperlihatkan 2 kalung. Hanbin memasang kalung berwarna emas yang terdapat hiasan bintang di tengahnya ke Zhanghao. Lalu Hanbin mengisyaratkan agar zhanghao memasangkan untuknya, akhirnya zhanghao pun memasangkan ke Hanbin. Berbeda dengan zhanghao kalung milik Hanbin berwarna silver dan terdapat hiasan berbentuk bulan di tengahnya.

"Kak Hao, ayo kita ulang dari awal semuanya. Berjanji kita bakal bersama lagi."

Zhanghao menangis, tetapi sekarang menangis jauh lebih keras. Hanbin pun langsung mendekap tubuh mungil zhanghao ke pelukannya, menenangkan dengan cara mengusap-usap punggung zhanghao.

"Bin..aku gabisa kalo harus balik kaya dulu.."

Deg...hati Hanbin seperti ter–iris, apa benar-benar tidak ada kesempatan lagi? Hanbin berusaha untuk tidak menangis dan kecewa, karena ia tau pasti zhanghao punya alasan berat.

"Gapapa, terima aja kalungnya. Tawaran itu berlaku untuk selamanya, dan aku bakal berusaha supaya kita bisa bersama-sama seperti dulu lagi, pelan-pelan aja kak.."

"Maaf bin, aku ga pingin tapi.."

"Iya kak gapapa kok, aku tau kak hao ada alasan. Aku yang bakal berusaha sekarang buat jadi sandaran kak Hao."

Setelah penawaran yang tertolak, akhirnya mereka kembali bercanda gurau, dan tidak berhenti menceritakan masa lalu mereka yang lucu.

Tempat itu kembali menjadi saksi kisah mereka berdua, mungkin jika bukit itu punya perasaan pasti sekarang bukit itu ikut menangis melihat kisah mereka.

...

Enchanted ; 𝗕𝗜𝗡𝗛𝗔𝗢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang